Kabar
kurang sedap kembali menghempas industri maritim Republik Islam Iran setelah
tersiar kabar, pemerintah Hong Kong melalui Hong Kong Marine Department (HKMD),
mendepak 19 unit kapal bulk keluar dari keanggotaan alias harus melepaskan
bendera Hong Kong (HK).
Pelayaran
"Islamic Republic of Iran Shipping Lines" (IRISL) sejak beberapa tahun belakangan
mendapat perlakuan ngga adil, terutama setelah pihak Amrik dan negara Barat
yang gagal memeriksa atau ngga bisa membuktikan bahwa Iran memiliki senjata
nuklir.
Amrik
dan sekutu terus menggosok PBB dan negara lain, agar impian menguasai jalur minyak Iran,
tercapai. Saat ini mulai menguasai sejumlah asset milik Irak, Libia, Mesir, Yaman dan sejumlah negara Arab
diobok-obok pihak Amrik dan dikuasai pihak swasta nasional mereka.
Pada
intinya, pihak HKMD memberikan batas waktu 90 hari untuk bisa membersihkan
bendera Hong Kong yang konon, agak tercemar setelah diindikasi sejumlah kapal
milik IRISL didaftarkan dan menggunakan bendera kapal HK.
Pihak
HK didesak oleh kelompok yang bermarkas di Amrik, United Against Nuclear Iran
(UANI) untuk sesegera mungkin melarang kapal yang terkait berbisnis dengan
pemerintah Iran serta mendepak keluar dari setiap negera yang sudah
diintimidasi Amrik.
Seberapa
benar informasi yang dipasok pihak Amrik kepada negara-negara lain dan kalau
pun benar, apa hak Amrik melarang sebuah negara merdeka untuk berdagang ?
Apakah karena pihak Iran tidak kooperatif ato ada ketakutan Israel, anak emasnya
bangsa Yahudi kelak bakal dihajar Iran ?
Disinilah
kelemahan negara Asia dan mayoritas negara berkembang lainnya, saat semua akses
informasi dikontrol oleh mereka, seolah kedaulatan sebuah negara nyaris
dimatikan. Ikut kemauan Amrik dkk berarti selamat.
Pembaca
lebih paham atas nilai kebenaran. Yang benar akan menang walau memerlukan
perjuangan panjang tetapi setidaknya berpegang kepada prinsip yang benar masih
lebih bangga, daripada menggadaikan diri atas nama kebenaran.
Politik
memang kotor tapi sedikit berkotor-ria wajar, supaya kita tahu permainan kotor
mereka.
Sumber
: Dari Sana-sini.