Republik ini butuh sejumlah
dry-port untuk mendukung peningkatan kegiatan ekonomi setempat, semisal
Palembang atau Makasar. Ngga salah, kini wacana tersebut digulirkan kembali
oleh pemerintah untuk menambah dry-port yang sudah ada.
Menurut catatan, di Indonesia saat ini
sudah ada 8 (delapan) dry-port yang beroperasi, yakni : Surabaya, Cirebon,
Solo, Cikarang, Gede Bage Bandung, Cibungur, Tonjong dan Cilegon. Namun sayang
dry port di Surabaya, Cirebon, dan Cilegon letaknya terlalu dekat dengan
pelabuhan sehingga masih kurang ideal disebut sebagai dry port.
Menurut Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM), pelabuhan kontainer atau dry port adalah pelabuhan yang
dapat menangani kargo tapi dalam arti yang lebih praktis, dapat juga berarti
terminal kontainer daratan yang punya akses langsung ke jalan raya atau rel
kereta api yang menghubungkan dengan pelabuhan laut (atau sungai – tambahan editor).
Kementerian Perhubungan kabarnya
sudah mengajukan penambahan dry port di Indonesia, dua di antaranya adalah
Entikong Dry Port dan Nanga Badau Dry Port yang berlokasi di Kalimantan Barat,
yang rencananya dibangun pada tahun depan.
Kaji terus dan kembangkan
potensi angkutan terpadu di Tanah Air supaya program "Indonesia Emas" bisa berjaya
kembali. Ayo buktikan bahwa kita bisa !
Sumber : Bisnis Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar