Hampir
semua negara mulai merasakan dampak dari ketidakseimbangan stok yang diakibatkan
oleh pandemi Coronavirus ato Covid-19 sehingga saat ini volume ekspor akan
mengalami kendala akibat kosongnya pasokan kontainer kosong (MTY boxes).
Jika
dikembalikan ke khitahnya, seharusnya ada arus kontainer impor sehingga jika
sudah kosong bisa dipergunakan kembali namun kenyataannya karena banyak negara
sedang bergelut menangani Covid-19 sehingga terlewatlah isu ini.
Disadari
ato tidak, kejadian ini sempat dialami khususnya oleh Indonesia sekitar tahun 1998 lalu, dimana
kontainer kosong menjadi idola disaat transaksi jual beli sedang asyik2nya dan
harga boleh dibilang bagus bingitz. Siapa juga yang mo melewatkan kesempatan
ini.
Kini
kejadian serupa terjadi lagi dimana permintaan kontainer kosong kali ini dinilai
cukup tinggi diprediksi dalam 5 tahun ke belakang, lebih khusus
untuk pasar Intra Asia. Pasar lain puntumbuh tetapi tidak semeriah Intra
Asia.
Sejumlah
pelayaran melihat kondisi seperti ini sebagai peluang dan dikabarkan Wan Hai
Lines (WHL), Gold Star Line (GSL), Ocean Network Express (ONE) + OOCL disebut-sebut
sedang menyiapkan servis baru ato servis tambahan.
Menurut
Danny Hoffmann, managing director GSL yang berkedudukan di Hong Kong
dan merupakan salah
satu afiliasi dari Zim Line, ongkos tarif ke Vietnam, Thailand, Malaysia saat ini merupakan
yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
Gak
semua pemain tertarik di ladang Intra-Asia karena pemain global memilih rute
jarak jauh yang lebih menjanjikan seperti Trans Pasifik (TP) serta Asia – Eropa
(AE). Hanya MSC, OOCL + ONE yang diprediksi
tertarik ekspansi di Intra Asia.
Yang
membuat ngiler pelayaran global ikut nyemplung di Intra-Asia karena seperti
diutarakan Chuah Seow Yong – GM Liner Division PIL, harga kontainer
20; dari RRCina ke Vietnam naik USD 100 awal September namun minggu ke-2
Oktober sudah berada dikisaran naik USD 450-500/20’.
Pelayaran
Hong Kong, TS Lines bergabung dengan X-Press Feeders + KMTC mengoperasikan
China-India West Coast X-Press, yang menghubungkan RRCina, Singapura, Malaysia,
India barat + Pakistan, dengan armada 6 (enam) kapal kapasitas 4.200 – 5.000
TEUs.
Ibarat
pepatah, ada gula ada semut.
Sumber
: Dari Sana-sini / Foto : The Loadstar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar