Perkembangan
di Qatar hingga saat ini berada di
level panas karena tekanan masyarakat internasional menyudutkan posisi salah
satu negara di kawasan Timur Tengah
itu dengan embargo dan sanksi diplomatik.
Setidaknya,
itu yang dirasakan rakyat Qatar yang mulai saat berhaji / umrah maupun yang
akan melakukan perjalanan dinas / bisnis khususnya ke Kerajaan Arab Saudi mengalami berbagai kendala. Lebih tepatnya
dipersulit.
Dari
sisi komersil, khususnya industri pelayaran, Maersk Line yang beberapa hari lalu menyetop angkutan kontainer ke
Qatar kini sudah memiliki solusi agar tidak terjadi kemacetan total. Kargo
tujuan Qatar nantinya oleh Maersk Line akan dikirim via pelabuhan Salalah, Oman.
Booking
dari semua negara ke Qatar sudah mulai bisa diterima kembali oleh Maersk Line, KECUALI dari Uni Emirat Arab (UEA), Kerajaan Arab Saudi, Bahrain, Mesir dan Yaman – sesuai regulasi yang
dikeluarkan oleh pemerintah setempat.
Maersk
Line menjamin bahwa pengiriman kargo via Salalah gak akan mengalami kesulitan
dan pelayaran perdana dari Salalah diprediksi akan mulai beroperasi efektif tgl
19/06 dan tiba di Doha tgl 25/06. Frekuensi pelayarannya setiap 10 hari sekali.
Hmm
bagus juga, setidaknya sudah ada solusi nyata. Di sisi lain, pihak pelayaran Tiongkok, Cosco Shipping beserta OOCL dan Evergreen memutuskan untuk menunda
penerimaan kargo untuk tujuan Qatar. Woow, Maersk bisa kebanjiran order nih he
he he.
Seperti
diketahui, Qatar sangat bergantung dengan barang2
impor namun pemerintah Qatar pun kabarnya tengah berupaya mencari celah
dengan memanfaatkan sejumlah pelabuhan besar sebagai akses masuknya kapal2
asing ke Qatar, salah satunya via Oman.
Ikut
prihatin dan hendaknya para Pembaca ikut peduli dengan perkembangan yang terjadi,
apalagi bila memiliki hubungan bisnis dengan Qatar. Berita terkait, silahkan
baca : JT 120617 : Maersk Tunda Booking Kargo Qatar. Take care.
Sumber
: Dari Sana-sini / Ilustrasi : BBC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar