Sebagai
pendatang baru, sampe2 para pengamat berbagai belahan dunia mengibaratkan
munculnya SM Line sebagai embrio
dari kehancuran Hanjin Shipping (HJS),
sebagai sebuah keajaiban.
Dalam
kurun waktu singkat, SM Line berhasil mengoleksi banyak kapal dan harus diakui,
sebagian diantaranya milik HJS dan akan dioperasikan kembali di rute ex HJS
seperti Amrik ato Trans Pasifik (TP) dan Intra
Asia (IA).
Armada
kapal yang dibangunnya cukup masif dan terakhir, SM Line baru aja ngebeli kapal
panama (sisterships) milik Seacastle
Ships (Singapura), yaitu SCT Oman dan SCT Qatar, masing2 berkapasitas 4.860 TEUs.
Klo
ngeliat ukuran kapalnya, kapal yang dikoleksi gede2 ukurannya dan pasti ada
strategi besar di balik skenario SM Line. Sejak diluncurkan tgl 06/01/17, pelayaran ini langsung
menggebrak dengan angan2 ingin menjadi salah satu pemain global di liga Top 20 Biggest Operators.
Saat
ini, SM Line menduduki peringkat ke-24
dari total 100 pelayaran global di
seluruh dunia dan jumlah armada kapal SM Line kini menjadi 20 unit. Melihat sepak terjangnya, gak perlu nunggu lama untuk bisa
masuk posisi 20 besar dunia bagi SM Line.
Lantas
suka ada yang nanya, siapa sih SM Line itu ? Tak lain merupakan bagian dari Samra Midas Group – sebuah grup
konstruksi di Korea Selatan dan memiliki pelayaran lain, yakni Korea Line Corp. (dry-bulk operator).
Hmm
… maut juga ya gebrakannya. Just wait and see and be carefull Guys.
Sumber
: Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar