Paling
ngga nih, sekarang ini ada 76 kapal kontainer
ukuran 15.000+ TEUs di seluruh dunia, dengan agregat ato total kapasitas 1,4 juta TEUs alias mewakili
pertumbuhan sekitar 29 persen
(berdasarkan hitiungan satuan TEU).
Kapal2
gede biasanya bakal dioperasikan di rute Asia
– Eropa (AE) dan ini mewakili 36
persen kapasitas dirute AE ato
meningkat 27 persen dibanding posisi
tahun 2016. Dampak dari masuknya kapal diatas 15.000+ TEUs ini otomatis
menggeser posisi kapal dibawahnya.
Kapal2
dengan kapasitas 8.000 – 12.000 TEUs
yang selama berdinas di AE, akhirnya harus rela digeser ke rute lain, semisal
Amrik alias Trans Pasifik (TP) ato Trans Atlantik (TA). Ini hukum alam
dan mau gak mau, pasti terjadi.
Menurut
Clarksons, selama bulan Mei 2017, jumlah kapal antara 8.000 –
12.000 TEUs mendominasi 54 persen
total kapal yang dioperasikan di TP sedangkan kapal dengan kapasitas antara
3.000 – 8.000 TEUs berkontribusi dengan 32
persen.
Perubahan
yang terjadi di Amrik (baca : ekonomi membaik), serta meningkatnya kemampuan Terusan Panama yang kini bisa
mengakomodir kapal berkemampuan 12.000+ TEUs, menambah kompetisi ke negeri Paman Sam bertambah seru.
Membaiknya
kondisi perekonomian Amrik, dibarengi dengan masuknya sejumlah kapal anyar
dengan kapasitas gede. Di rute utara-selatan saja, perubahan kapasitas kapal
brasa bingitz. Terbukti di bulan Mei aja, kapal berukuran 8.000 – 12.000 TEUs
menguasai 32 persen kapasitas terpasang ato meningkat lumayan, dari sebelumnya
29 persen.
Sementara
itu, untuk rute2 pendek intra-regional services kapal berkapasitas 3.000+ TEUs
masih menguasai pangsa 30 persen dan diprediksi bakal stabil. Yang paling
riskan saat ini adalah operasional kapal2 gede di rute favorit pula.
Waspada
dan tetap waspada.
Sumber
: Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar