Rabu, 31 Mei 2017

JT 310517 : Busan Terdampak Ambruknya Hanjin Shipping

Salah satu pelabuhan besar di Korea Selatan, Busan, dikabarkan rankingnya terus melorot, terlebih lagi sejak ambruknya Hanjin Shipping (HJS) salah satu pemain global asal negeri Ginseng.

Selama ini, volume HJS disebut2 memberikan kontribusi besar sehingga Busan dikenal sebagai salah satu pelabuhan tersibuk didunia. Sebelum ambruknya HJS, Busan merangsek ke posisi ke-5 pelabuhan tersibuk di dunia, bahkan menjadi transshipment port ke-2 setelah Singapura.

Busan menangani 19,43 juta TEUs di tahun 2016, sedikit dibawah pencapaian Hong Kong. Pencapaian 2017 diharapkan bisa menembus ato mendekati angka 20 juta TEUs, tentunya dengan harapan SM Line segera beroperasi sehingga mampu menggantikan kedudukan HJS.

SM Line yang bermarkas di Busan, sejak awal 2017 langsung meneken memorandum of understanding (MoU) dengan pihak Busan Port Authority (BPA) dan secara gak langsung mendukung langkah2 yang akan dijalankan SM Line.

\kedepannya, BPA tengah berencana membangun gedung pusat data yang akan mengumpulkan, menyimpan dan mengevaluasi data, serta bangunan dimaksud diperkirakan akan beroperasi sekitar tahun 2019.

Mantap Busan dan terus berbenah. Sepertinya bangkrutnya HJS gak pengaruh banyak ke performansi Busan ya .... Toooop.

Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 30 Mei 2017

JT 300517 : HMM Ambil-alih 3 Dermaga Ex Hanjin

Saat jaman keemasan, pelayaran Korea Selatan, Hanjin Shipping (HJS) memiliki dedicated container terminal (DCT) di sejumlah wilayah, terutama Asia, Med dan Amrik. Setelah dinyatakan bangkrut Februari 2017 lalu, asetnya pada kemana nih ?

Rupanya pelayaran yang menjadi tetangga terdekat, Hyundai Merchant Marine (HMM) berniat mengambil-alih 3 (tiga) dermaga warisan HJS di Pelabuhan Kaohsiung (KHH), Taiwan dan itu artinya menambah jumlah dermaga khusus yang dioperasikan oleh HMM.

Pihak pengelola pelabuhan Taiwan International Port Corp. (TIPC) mengatakan bahwa HMM mengambil-alih dermaga 76, 77 dan 78 ex Hanjin. Kapasitas handling ke-3 dermaga dimaksud per tahun mencapai 640.000 TEUs (= 6 % dari total thruput KHH 10,6 juta TEUs di tahun 2016).

Congrats deh. Ini tahun kebangkitan HMM kayaknya nih he he he.

Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 29 Mei 2017

JT 290517 : OOCL Operasikan 2 Servis Intra-Asia

Ekspansi lagi nih. OOCL dalam waktu dekat bakal nyerbu Indonesia loh. Rencananya, OOCL bakal mengoperasikan servis Indonesia Thailand Straits (ITS) dan Vietnam Johor Straits (VJS) dalam rangka menangkap potensi pasar di Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Singapura.

Rotasi kapal di ITSPort Kelang – Singapura – Semarang – Surabaya – Port Kelang – Singapura – Bangkok - Laem Chabang – Port Kelang. Sementara rotasi VJS : Port Kelang – Singapura - Pasir Gudang – Haiphong - Pasir Gudang – Singapura -  Port Kelang.

Congrats !


Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 28 Mei 2017

JT 280517 : Panama Layani Kapal OOCL France 13.926 TEUs

Pengelola Terusan Panama boleh berbangga diri nih, setelah kapal OOCL France kapasitas 13.926 TEUs melewati Terusan Panama yang baru setahun lalu dioperasikan dan itu berarti rekor baru.

Kapal anyar yang memiliki panjang 366,23 meter dan beam 48,23 meter ini, melintasi Terusan Panama dari arah Samudera Pasifik. Masuknya kapal OOCL France, menambah kepercayaan diri di jajaran pengelola Terusan Panama – demikian sebagaimana diungkap Jorge Quijano.

Bagi OOCL France, dengan melintasi Terusan Panama namun karena sudah memberikan kontribusi besar maka pelayaran asal Hong Kong ini dianugerahi Green Connection Award atas komitmen pengurangan emisi di terusan yang membelah Amrik dan Amerika Tengah.

Dengan menggunakan jalur air ini, kapal OOCL ini membantu mengurangi 5.000 – 26.000 ton emisi karbon dioksida (CO2). Sejarah akan terus bergulir dan setiap kapal akan ada masanya menjadi pelopor yang terbesar dan ternominasi.

Hingga saat ini, Terusan Panama yang sudah diperlebar telah meng-handle 1.360 kapal komersil tipe neo-panamax. Kapal petikemas mewakili 43,8 persen dari total trafik, diikuti kapal LNG (8,1 %), LPG (29 %). Congrats !

Kapal sebelumnya yang sempat bikin geger Terusan Panama yaitu saat kapal Cosco Development kapasitas 13.345 TEUs yang melintas pada tgl 02/05/17. Cosco Development bertugas di Ocean Alliance (OA) di servis South Atlantic Express (SAX).

SAX dilayani 11 kapal dengan kapasitas berkisar 11.000 TEUs sampe 13.000 TEUs. OOCL France menjadi kapal kedua OA yang melintasi Terusan Panama karena OOCL bermitra juga dengan Cosco, APL, Evergreen dan CMA CGM.

Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 27 Mei 2017

JT 270517 : MSC Daniela Diperbaiki Di Tiongkok

Delapan minggu berlalu, kapal kontainer gede milik pelayaran blasteran Italia-Swis, MSC Daniela yang sempat terkena musibah kebakaran tempo hari, kini tengah berada di Tiongkok untuk proses perbaikan alias masuk bengkel gitu deh.

Seperti diketahui, tgl 04/04 lalu kapal berkapasitas 13.100 TEUs ini mengalami musibah kebakaran dan bagian buritannya (aft section) rusak cukup parah. Saat itu kapal sedang dalam perjalanan dari Singapura menuju Terusan Suez namun tiba2 percikan api muncul dari salah satu dan kemudian menyebar dengan cepat.

Kejadiannya sendiri berlokasi di sekitaran Sri Lanka dan butuh waktu 12 jam lebih untuk memadamkan api diatas kapal, berkat kesiagapan Penjaga Pantai dari Sri Lanka maupun India. Sejumlah kontainer baru bisa dipadamkan sekitar 2 mingguan.

Ada dugaan, container yang terbakar berisi barang berbahaya namun Pelanggan menebarkan info palsu (misdeclaring DG cargoes). Kini MSC Daniela sudah ada diperairan Tiongkok, tepatnya Shanghai untuk melakukan perbaikan selama beberapa minggu.

Semoga cepat selesai dan bisa kembali bertugas ya. Rujukan sebelumnya, silahkan baca : JT 130417 : MSC Daniela Masih Panas, JT 070417 : Api Masih Menyala Di MSC Daniela dan JT 060417 : Percikan Api Di MSC Daniela.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 26 Mei 2017

JT 260517 : Merger Hapag-Lloyd + UASC Final

Setelah sempat tertunda dan mengalami distorsi ihwal pembayaran, akhirnya merger antara pelayaran Jerman, Hapag-Lloyd (H-L) dengan pelayaran asal Timur Tengah, United Arab Shipping Co. (UASC) tuntas sudah.

Pengumuman ini disambut antusias oleh kedua belah pihak manajemen maupun anggota aliansi strategis THE Alliance dimana H-L menjadi leader, sebagaimana halnya CMA CGM di Ocean Alliance.

Gabungan armada kapal antara H-L dan UASC menjadi 230 unit kapal dengan agregat 1,6 juta TEUs dan rata2 kapasitas kapalnya 6.840 TEUs. Bagi H-L, hal ini akan menjadi tonggak bersejarah karena sebelumnya sempat mencaplok CSAV dari Cile.

Di THE Alliance, H-L menyumbang 172 kapal dan menawarkan 118 servis sedangkan UASC mengoleksi 58 kapal dengan 45 servis. Anggota THE Alliance selain H-L dan UASC, yakni Yang Ming (YML), MOL, NYK dan “K” Line.

CEO Rolf Habben Jansen menyebutnya merger kali ini terhitung paling rumit karena memerlukan persetujuan dari otoritas terkait di seluruh dunia, bahkan sejak pengumuman merger di bulan Juli 2016 gak sedikit rintangan yang harus dilalui.

Ternasuk diantaranya perubahan struktur organisasi hingga kepedulian sejumlah bank besar yang membiayai penggabungan ini. Jansen optimis sekarang ini, selain nantinya bisa menguasa Amerika Latin dan Atlantik, H-L bisa juga menguasa pasar potensil di Timur Tengah. Good job.

Kombinasi servis akan dimulai dalam 8 minggu kedepan dan staf UASC bakal dilatih dengan sistem yang sudah dimiliki H-L sehingga pada saat akan terintegrasi secara mancarli. Intinya sistem yang akan digunakan adalah milik H-L.

Setelah isu IT selesai, maka data angkutan UASC saat ini akan menggunakan platform milik H-L dan kombinasi angkutan keduanya diperkirakan mencapai 10 juta TEUs per tahun. Di industri pelayaran, armada H-L / UASC termasuk yang termuda ato rata2 7,2 tahun. Tooop !

Dari hasil merger ini, H-L menghitung bisa menghemat USD 435 juta. Dan kedepannya H-L akan mendirikan regional office anyar di Timur Tengah, melengkapi yang sekarang ini ada : Amrik, Eropa, Amerika Latin dan Asia.

Jansen nambahin lagi, H-L pernah mengakuisisi CP Ships di tahun 2005 dan CSAV tahun 2014, semuanya berjalan lancer. Harapannya dengan mengakuisisi UASC hal serupa juga akan bisa diselesaikan dengan baik. Apalagi kompetisi tahun 2017 berbeda dari tahun2 sebelumnya.

Dua pemegang saham UASC bakal menjadi pemegang saham di H-L yakni Qatar Investment Authority, melalui anak perusahaannya Qatar Holding LLC, dan Public Investment Fund (PIF) dari pihak Kerajaan Arab Saudi.

Pemegang saham lainnya akan dikumpulkan di saham 3,6 persen (free float share) untuk mengakomodir Kuwait Investment Authority (atas nama pemerintah Kuwait), Iraqi Fund for External Development (IFED), Uni Arab Emirat (UAE) dan Bahrain.


Struktur kepemilikan Hapag-Lloyd (H-L) – setelah mengakuisisi UASC -  selengkapnya : CSAV (22.6%), HGV (14.8%), Kuhne Maritime (14.6%), Qatar Holding (14.4%), PIF (10.1%) dan TUI (8.9%).

Gitu, jelas ya. Bravo buat H-L dan UASC.

Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 20 Mei 2017

JT 200517 : YML Sewa 2 Kapal Biar Bisa Bersaing

Siapa bilang kompetisi gak butuh modal ? Itu sih hukumnya wajib ! Gak dimana-mana deh. Coba perhatiin deh. Jarang banget ada kompetisi gak bermodal, terus jadi pemenang karena otomatis butuh riset dan prototipe. So gimana dunk ?

Ya gak gimana2 lag. Contohnya paling gampang, perusahaan pelayaran asal Taiwan, Yang Ming (YML) bakal menyewa 2 unit kapal gede berkapasitas 14.000 TEUs supaya bisa ikutan persaingan di kancah internasional dan ngumpul bareng di aliansi strategisnya.

YML berencana menyewa dari Seaspan, YM Wind sedangkan dari GC Intermodal Operating (HK) Ltd menyediakan YM Wreath. Kapal2 ini disiapkan buat ngegantiin kapal2 lama yang diprediksi gak bisa ikutan lagi dalam persaingan ganas tahun 2017 kedepan.

Seperti diketahui, YML menjadi anggota THE Alliance bersama Hapag-Lloyd (H-L), UASC, MOL, NYK dan “K” Line. Karena anggota yang lain udah menyiapkan kapal segede gambreng gitu, otomatis YML pun wajib kudu ngikutin aturan dunk.

Dua kapal yang disewa YML memang milik Seaspan Inc. (juragan kapal asal Kanada) dan GCI Group, merupakan lembaga penyewa, hasil kerjabareng antara Carlyle Group, Seaspan, Tiger Group dan Washington Family.

YM Wind bakal dioperasikan di servis FE3, yang memiliki rotasi pelabuhan : Hong Kong – Xiamen – Kaohsiung – Shenzhen/Yantian – Rotterdam – Hamburg – Antwerp - London Gateway – Piraeus – Singapura - Hong Kong.

YM Wreath bakal ditempatkan di servis MD3, yang akan mampir di pelabuhan berikut ini : Busan – Shanghai – Ningbo – Shenzhen/Yantian – Singapura – Jeddah – Ashdod – Piraeus – Istanbul – Aliaga – Mersin – Jeddah – Singapura - Kaohsiung - Busan.

FE3 mengoperasikan 10 unit kapal, 3 dari YML, 3 dari NYK dan 1 H-L. Kapasitas rata2 13.470 TEUs – demikian sebagaimana dilansir BlueWater Reporting. Sementara MD3 mengkaryakan 10 kapal juga, 5 dari YML, 4 H-L dan 1 NYK. Kapasitas rata2 10.857 TEUs.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 19 Mei 2017

JT 190517 : Savannah Tangani Kapal 10.000 Cosco Developemnt

Bagi pelabuhan di Amrik, menangani kapal diatas 6.000 TEUs beberapa tahun lalu masih sulit, khususnya pelabuhan Savannah. Tapi sekarang, kapal tergede sekalipun yakni Cosco Development (kapasitas 13.092 TEUs) dapat ditangani dengan baik.

Woooow, ajib bener. Gak salah kalo muatan sebanyak 10.000 TEUs dapat dibongkar dengan 6 crane dengan waktu 30 jam menjadi momentum berharga bagi pelabuhan Savannah. Klo istilah sekarang, sesuatu bingitz.

Cosco Development melakukan pelayaran perdana ke Amrik untuk menembus dominasi CMA CGM yang sempat melabuhan kapal terbesarnya CMA CGM Benjamin Franklin tempo hari. Kini Cosco melakukan hal serupa karena kebetulan sama2 satu konsorsium di Ocean Alliance.

Kekuatan Ocean Alliance memang cukup meresahkan bagi para pesaing yang kini hanya bisa menyaksikan sepak terjang anggota Ocean Alliance mengobrak-abrik servis di hampir semua rute. Katakanlah, CMA CGM mengoperasikan 13 kapal besar direct ke Jakarta.

Proses pengembangan pelabuhan Savannah masih terus dilakukan, seperti pengerukan hingga kedalaman 49 kaki dan mencapai 60 persen. Sementara kedepannya, kapal sekelas Cosco Developemnt bisa disandarkan di Savannah Harbour Expansion Project (SHEP).

Yang lebih menakjubkan, sebuah studi dari US Army Corps of Engineers menunjukkan bahwa impor barang via Garden City Terminal (GCT) akan menghemat USD 282 juta per tahun, saat pengerukan GCT selesai beroperasi di tahun 2021.

Jozz gandozz.

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 18 Mei 2017

JT 180517 : Lagi, Kecelakaan Di SHI

Sebuah kecelakaan terjadi lagi hari Rabu tgl 17/05 di galangan kapal Samsung Heavy Industries (SHI) di Geoje, Korea Selatan ato 17 hari setelah kejadian jatuhnya crane 32 ton di area galangan kapalnya (baca juga JT 010517 : Crane Jatuh Di SHI, 5 Tewas).

Menurut petugas pemadam kebakaran (damkar), percikan api mulai terlihat di ruang penyimpan peralatan air-conditioning (AC) sekitar pukul 10.00 pagi dan secara cepat api membesar. Otoritas terkait tengah berupaya memadamkan api dimaksud.

Kementerian Tenaga Kerja Korea Selatan menginstruksikan untuk menghentikan sebagian aktifitas operasional di SHI dan meminta diadakan perbaikan untuk menjaga keamanan para pekerja, sekaligus mendapat persetujuan dari otoritas terkait..

Otoritas berwenang langsung mengadakan investigasi ke kantor SHI. Awal bulan Mei 2017, kantor SHI pernah digrebek pihak berwenang terkait insiden kecelakaan crane tumbang tempo hari. Ehh … sekarang kejadian lagi. Nasib deh.

Hmm … ikut prihatin. Lagi dan lagi.

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 17 Mei 2017

JT 170517 : Zim Line Tekan Kerugian

Setahun itu waktu yang cukup untuk mengevaluasi performansi. Makanya gak heran klo setiap 3 (tiga) bulanan, manajemen ngadain evaluasi, disamping jika perusahaan konsisten pastinya ada evaluasi rutin bulanan juga.

Saat ini, kabarnya perusahaan pelayaran Israel, Zim Line (resminya sih : Zim Integrated Shipping Services), merugi USD 6,4 juta dan itu prestasi. Pasalnya, triwulan 1 tahun 2016, hasilnya rugi USD 56,3 juta. Gede bingitz gitu ruginya.

Dengan excuse agak mendingan ruginya, makanya dibilang triwulan 2017 cukup berhasil menekan kerugian karena kondisi perusahaan pelayaran secara umum, juga lagi berdarah-darah. Nyaris gak ada yang bilang untung gede.

Triwulan 2017 angkutan Zim meningkat 3,6 persen jadi 598.000 TEUs, dengan rata2 tarif di angka USD 953 per TEU ato naik dikit dari USD 943 per TEU selama periode Jan-Mar 2016 – demikian laporan yang dimuat di media American Shipper.

CEO Zim Line, Rafi Danieli meyakinkan publik bahwa peruabahan anggota aliansi di awal April 2017, memicu pihaknya juga untuk melakukan terobosan di niche market karena bila di pasar ruang terbuka seperti rute Asia – Eropa (AE) ato Asia – Mediterania (AM) udah gak kuat bersaing.

Zim Line hingga saat ini memilih menjomblo alias as an independent carrier, ketimbang bergerombol ikut aliansi strategis. Gak banyak pelayaran yang menjpmblo tetapi pasti butuh strategi khusus supaya gak kelibas.

Seberapa lama Zim kuat bertahan menjomblo, yuuuk kita simak baik2. Mungkin dengan menjomblo, pengeluaran lebih hemat he he he …

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 12 Mei 2017

JT 120517 : KAMCO Kontrol 20 Kapal Untuk 6 Pelayaran

Lembaga pengelolaan asset piutang Korea Selatan (begitu kurang lebihnya), lebih tepatnya sih Korea Asset Management Corp. (KAMCO) dalam waktu dekat bakal mendistribusikan 20 unit kapal berbagai ukuran ke-6 pelayaran local agar menghasilkan duit.

Ke-20 kapal dimaksud, bernilai KRW 390 milyar (= USD 344 juta), baik kapal container maupun kapal bulk. KAMCO akan menandatangani kesepakatan dengan 6 pelayaran lokal : SM Line, Korea Shipping Co., Korea Line, Namsung Shipping, Dooyang dan Pan Ocean minggu depan.

10 dari 20 kapal diatas, sebelumnya dioperasikan oleh pelayaran Hanjin Shipping (HJS) yang ambruk sejak Agustus 2016 lalu serta secara resmi diputuskan bangkrut oleh pemerintah Korea Selatan per Februari 2017.

Skema kerjasama baru ini dikabarkan sangat meringankan beban industri pelayaran Korea Selatan sehingga sangat membantu perkuatan kembali industri pelayaran asal Korea agar bisa berkiprah kembali di kancah internasional.

Salah satu pelayaran yang sedang menggebu-gebu untuk menerobos keperkasaan dominasi pelayaran global yakni SM Line. Pelayaran ini berambisi menguasai asset yang pernah dimiliki Hanjin Shipping tempo hari karena memang asetnya masih banyak yang tercecer.

Semoga mancarli.

Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 01 Mei 2017

JT 010517 : Crane SHI Jatuh, 5 Tewas

Kejadian mengenaskan ini terjadi justru di galangan kapal yang dikenal cukup ketat dalam hal safety di Samsung Heavy Industries (SHI), Korea Selatan. Sebuah crane (derek) tiba2 jatuh dan menewaskan 5 (lima) orang pekerja.

Sejumlah pekerja lainnya diduga terluka, jumlahnya 4 orang namun yang masuk kategori gak parah ada 10 pekerja. Kejadian nahas ini terjadi jam 02.50 siang waktu setempat saat crane 32 ton terjatuh.

Anehnya, dalam kurun waktu 18 bulan terakhir, kecelakaan yang terjadi di industri galangan kapal meningkat, gak cuma di SHI. Dua pesaing SHI yakni Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) dan Hyundai Heavy Industries (HHI) mencatat angka kecelakaan cukup tinggi namun angkanya gak disebutkan.

Ikut prihatin.

Sumber : Dari Sana-sini.