Dampak amukan topan terganas di dunia, “Haiyan” belum
hilang. Seminggu setelah amukan ganas Topan Haiyan, sebagian wilayah Filipina
masih porak poranda dan aksi penjarahan di beberapa wilayah menjadi pekerjaan
rumah aparat penegak hukum.
Data terakhir menyebutkan, lebih dari 3.600 nyawa
melayang, yang terluka 12.400 orang dan yang dinyatakan hilang mendekati 1.200
orang tapi sejujurnya angka tersebut belum final.
Tak kurang dari Sekjen PBB, Ban Ki Moon yang menjelaskan
bahwa kejadian alam di Filipina tersebut ada andil manusianya dan bukan mutlak
kehendak Yang Maha Kuasa. Jadi efek pemanasan global sudah semakin menunjukkan
wujudnya.
Kabar terbaru menyebutkan, akibat pemanasan global (ato
perubahan suhu dunia), sebuah bongkahan es terapung (iceberg) yang pecah dari
gletser Antartika Juli lalu, kini tengah mengarah ke lautan terbuka. Bisa jadi
menimbulkan ancaman di jalur pelayaran dunia.
Kemana arahnya iceberg tersebut ? Masih belum diketahui
pasti. Namun Robert Marsh, ilmuwan dari University of Southampton, Inggeris,
menyimpulkan, bongkahan tersebut bisa mengarah ke segala arah tetapi termungkin
ke Samudera Atlantik.
Seberapa besar ? Berdasarkan data yang ada, bongkahan
tersebut memiliki luas 700 kilometer persegi ato nyaris setara dengan luas
negeri tetangga Singapura ato 2x lipat besaran negara bagian Atlanta di Amrik.
Wooow deh. Tetap aja gede ! Waspadalah.
Masih sadarkah manusia akan dampak “global warming” ?
yang jelas, dampak haiyan dengan kecepatan 300 km/jam bukan hal yang mudah
ditebak sebelumnya. Sangat-sangat menggetarkan bila melihat videonya di
YouTube.
Salah satu yang tampak terdokumentasi adalah terlemparnya
kapal barang ke daratan akibat hempasan hebat Topan Haiyan. Lihat fotonya deh,
mirip akibat tsunami tempo hari di Nangroe Aceh Darussalam (NAD).
Ikut prihatin ya.
Sumber : Dari Sana-sini / Kredit Foto : Japan Times.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar