Hentakan isu harga bahan
bakar (BBM) bakal naik, ikut merembet ke biz Samudera Shipping Line (SSL).
Setidaknya walau nun jauh di Kota Siinga, yang namanya dampak pasti berimbas.
SSL kabarnya merugi (net loss) USD 3,8 juta di kuartal 1 (Q1) 2012.
Pelayaran yang terdaftar di
Singapura, namun dimiliki Samudera Indonesia Group (SIG), di Januari – Maret 2011
lalu masih bisa menabung USD 152.000,- Jebloknya prestasi di Q1 kabarnya dipicu
oleh tingginya biaya operasi (harga minyak).
Untuk bisnis domestik, pelayaran
yang dibesarkan oleh sang pendiri Soedarpo Sastrosatomo (alm) ini, harus
menelan kerugian akibat pengalihan subsidi minyak yang diterapkan mulai bulan
Februari 2012 lalu.
Gross profit bisnis
antar-pulau cukup menjanjikan. Buktinya masih bisa untung USD 1 juta di Q1
walau bila dibandingkan Q1 2011 turun, yakni USD 2,7 juta.
Bisnis industri pelayaran
sejalan dengan gelombang pasang surut perekonomian dunia, fluktuasinya sangat
tajam. Kalo untung, aje gile. Kalo rugi, bisa tutup perusahaan hik hik hik.
Sumber : STA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar