Sebuah tabrakan kereta api
(KA) angkutan barang terjadi Muaraenim, Minggu (19/02) pagi sekitar jam 05.50
melibatkan KA Babaranjang BBR36 dan KA SCT2. Dua loko sempat terbakar dan
mengalami kerusakan parah, sementara 1 loko lainnya mengalami kerusakan.
Sebab-sebab kecelakaan belum
diketahui secara detil dan biarlah itu diserahkan kepada ahlinya, yakni KNKT
yang juga diterjunkan ke lokasi TKP, yang agak masuk ke tengah hutan namun masih
bisa disisir kendaraan dengan baik.
Korban kecelakaan berjumlah
4 (empat) orang meninggal dunia, terdiri dari 2 orang masinis dan 2 orang asisten masinis.
BBR36 membawa 44 gerbong kosong, sementara SCT2 membawa kontainer khusus berisi
batu baru asal Suka Cinta, Lahat.
Yang pasti, tabrakan ini
mengundang perhatian banyak pihak, termasuk pemerintah pusat. BBR36
dioperasikan untuk mengangkut batu bara PT. Bukit Asam (PTBA) dan SCT2
peruntukannya bagi customer PT. Bara Alam Utama (BAU).
Yang belum paham Muaraenim
dan Lahat ada dimana ? Tepatnya kalo lihat peta ilmu bumi ato geografi - berlokasi
di Sumatera Selatan. Mayoritas angkutan batu bara adanya ya di bumi Sriwijaya
ato minimal melintasi Palembang. Ikut prihatin dan bagi
keluarga korban ikut berduka.
Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’un.
Sumber : KALOG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar