Klo ini jadian, pasti ada yang
tersakiti dan berat bingitz rasanya. Adalah DSV salah satu pemain logistik kawakan papan atas di Eropa, setelah pinangannya atas Ceva Logistics, masa iya dengan Panalpina pun ditolak ?
Ini memang nego tingkat dewa, kita gak tahu apa yang diomongin. Kita sih cuma
pengamat doank biar pasar logistik dan kompetisinya semakin seru dan tahu
perkembangan teranyar he he he.
Sebuah sumber di Timur Tengah meng-IYA-kan bahwa Agility berminat dengan
usulan merger dengan Panalpina tapi dari kedua belah pihak, blon ada yang kasih
komen tentang perkembangan terbaru ini.
Klo pun ini maujud maka kombinasi
Agility-Panalpina bakal ngehasilin revenue luar biasa gede yakni KWD 48 milyar (= USD 158 milyar)
berdasarkan angka di tahun 2017. Hmm gede juga ya.
Semua pihak masih menahan diri dan
bilangnya masih dalam pembicaraan serius alias early discussion, tahu2
dhuaaaaar. Mengagetkan jagat logistik global dan itu udah jadi kebiasaan.
Faktor merger biasanya harus bisa
menampilkan keuntungan yang bisa diperoleh masing2 pihak, walaupun nantinya
bakal berada dalam satu naungan. Pertama, jika, ini adalah perkawinan biz antara
Eropa + Timur Tengah.
Agility bermarkas di Kuwait dan Panalpina berbasis di Swiss. Nantinya, Agility akan
memperoleh pasar global melalui air
freight sector, dimana Panalpina dikenal sangat kuat dalam armada angkutan
udara dan memiliki armada pesawat 747
sendiri.
Panalpina mengangkut 995.000 ton kargo udara di tahun 2017 (ssst, hampir 1 juta ton Bro)
hanya beda dikit dengan Emirat SkyCargo.
Bagi Panalpina, mereka butuh sentuhan pasar Middle East dimana Agility memiliki
jaringan yang dibutuhkan.
Minimal, Agility memiliki hub di Dubai International, DWC dan Jebel Ali dilengkapi 13 DC (distribution center) dan kantor
komplit, sementara ground facilities
di area Timur Tengah, Agility punya 15
unit.
Itu aja sih yang baru ketahuan. Yang
lainnya menyusul deh. Wong masih early
discussion he he he.
Sumber : HKSG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar