Ditengah-tengah upaya DSV yang pengen bingitz dapetin aset Panalpina, ehh manajemen Panalpina
malah bikin panas dengan mendekati manajemen Agility Group. Ngomongnya sih mo bikin kerjasama strategis diantara keduanya.
Sebenarnya ada langkah apa ato
tepatnya motif apa, sampe DSV mengejar Panalpina dan disisi lain Panalpina
malah bermain mata dengan Agility Group ? Masih banyak yang menganalisas dari
berbagai sudut.
Emangnya dengan DSV, pihak Panalpina
gak bisa membuat kerjasama strategis he he he. Bahwa jika ternyata urusannya
lebih ke duit, kenapa ngga minta tawaran lebih gede. Ato jika ada kendala
lainnya, bisa jadi itu yang kudu dibedah sama tim pemburu.
Panalpina adalah salah satu
perusahaan logistik besar yang berasal dari Swiss, DSV merupakan logistics provider asal Denmark yang sedang berkembang sedangkan Agility Group, juga
perusahaan sejenis yang dimiliki Timur
Tengah.
Ibarat cinta, ini ada cinta segitiga
nih ha ha ha. Agility disebut-sebut sedang jatuh cinta juga dengan Panalpina
(is in early discussion with Panalpina). Blon ada kelanjutannya sih cuma kitaorang
membaca peta situasi aja.
Seiring dengan perkembangan yang
ada, apalagi tawaran sebelumnya dari pihak DSV pernah ditolak oleh Panalpina
tapi ambisi DSV untuk bisa mendapatkan Panalpina juga boleh diacungi jempol.
Gigih dan ulet.
Januari 2019 lalu,
DSV menawar Panalpina seharga USD 4
milyar tetapi pemegang saham mayoritas Panalpina yakni Ernst Gohner Foundation yang menguasai 46 persen, menyatakan menolak tawaran DSV.
Ceritanya, minggu lalu DSV kembali
melontarkan ide akuisisi dengan penawaran lebih tinggi yakni CHF 180 (+ USD 179) per saham Panalpina
ato total nilainya setara dengan USD
4,25 milyar.
Evan Armstrong,
konsultan + analis industri 3PL memperkirakan bahwa tawaran DSV akan kandas
kembali tanpa menyebutkan alasannya. Tapi setahu dia, sedang ada tawar menawar
tingkat dewa yang sukar diprediksi.
Catatan Armstrong and Associates' menyebutkan ranking 3PL yang sedang
rebutan pangsa pasar diatas (berdasarkan revenue tahun 2017), DSV pemain ke-6 terbesar di dunia, Panalpina
ke-16 dan Agility ke-26,
demikian menurut American Shipper.
Agility merupakan salah satu pemain
kuat di kawasan Timur Tengah, Nigeria
dan sejumlah negara berkembang dan memiliki cakupan yang baik di kawasan Asia Tenggara tetapi secara kombinasi
bisnis, lebih cocok DSV-Panalpina,
demikian tanggapan Evan Armstrong lagi.
Panalpina sedang mengalami defisit
tapi harus diakui sebagai salah satu pemain 3PL yang besar namun dari sisi IT
kurang kuat. Bagi DSV yang memang kuat di IT sepertinya sangat membantu, jika
Panalpina berjodoh dengan DSV.
Hitung-hitungannya kita gak tahu,
terserah manajemen aja. Mau Panalpina dipinang Agility ato DSV. Kita monitor
aja. Seru juga kayaknya nih. Jual mahal nih ?
Sumber : HKSG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar