Tanda tanya ini ditujukan ke pemerintah
Amrik, pasalnya rencana akuisisi raksasa pelayaran Tiongkok, Cosco Shipping atas OOIL
(termasuk OOCL) sudah diketahui publik dan rasa2nya sih tinggal nunggu
persetujuan otoritas Amrik doank.
Lantas kenapa tertahan cukup lama ?
Ini juga yang jadi kekhawatiran para petinggi di Tiongkok usai pemerintah Cina
bersitegang dengan Amrik sehingga proses persetujuan pun ikut tertunda.
Untuk diketahui, pelayaran Overseas Orient Container Line (OOCL) merupakan
bagian yang akan diambil-alih oleh Cosco tetapi di Amrik OOCL memiliki terminal
kontainer yang cukup penting dari sisi kepentingan
nasional Amrik.
Jika masih dikuasai oleh OOCL yang
bermarkas di Hong Kong, Amrik pikir
masih ok. Tetapi begitu jatuh ke tangan Tiongkok kudu berusaha keras
memikirkan, bagaimana mengamankan kepentingan nasional Amrik kedepannya.
Ndilalah, beberapa waktu lalu,
hubungan dagang antara kedua negara memburuk sehingga menimbulkan berbagai
spekulasi, termasuk salah satunya pembekuan persetujuan merger antara Cosco dan
OOIL diatas.
OOCL memiliki terminal kontainer di Long Beach (LB) yang merupakan gerbang
laut terbesar di Amrik, bergandengan dengan pelabuhan internasional Los Angeles (LA). Kabarnya, merger
keduanya masih berada ditangan Commitee
on Foreign Investment in The United States (CFIUS).
Otoritas terkait di Uni Eropa (UE) secara prinsip sudah menyetujui merger antara Cosco + OOIL.
Justru yang belum kasih ijin regulator di Tiongkok dan Amrik. Iya sih batas waktu masih cukup lama yakni 30/06/18.
Isu kepentingan nasional dibawah
pimpinan si Jambul Putih alias Donald Trump selalu mengemuka. Terakhir tgl 12/03 lalu, saat perusahaan chip Singapura,
Broadcom ditolak saat hendak mengakuisisi
Qualcomm
yang bisa membangun jaringan
5G.
Juga sebelumnya, saat DP World akan mengambil-alih 6 (enam) terminal di Amrik dan ditolak
mentah2 dengan alasan keselamatan negara dan beberapa kasus lainnya. Isu ini
menjadi bola panas diantara kedua negara.
Sumber2 dari Alphaliner menyebutkan bahwa isu utama adalah review penguasaan
OOCL atas Long Beach Container Terminal
(LBCT), dimana nantinya Cosco akan mengambil-alih kontrak 40 tahun hingga tahun 2052, senilai USD 4,6 milyar.
Saat ini saja Cosco sudah menguasai 2 (dua) terminal kontainer terpisah di Los Angeles – Long Beach / San Pedro Bay.
Cosco menguasai 46 persen Pier J
Terminal (PCT) Long Beach dan 100
persen Pier 100-102 West Basin
Container Terminal (WBCT) di LA.
Di PCT, Cosco berkongsi dengan SSA Marines (44 persen) dan CMA CGM (10 persen) dan masa
kontraknya akan habis di tahun 2022.
Kontrak WBCT diperoleh Cosco setelah mengakuisisi China Shipping Container Line (CSCL) tahun 2016 silam.
Bisa dibayangin juga, jika ini maujud maka akan merubah komposisi urutan pelayaran terbesar didunia, minimal Cosco-OOCL akan menggeser CMA CGM Group di posisi ke-3, setelah Maersk Line dan Mediterranean Shipping Co. (MSC).
Nah, akankah isu ini benar2 nyangkut ato
hanya strategi diplomasi semata antara 2 (dua) negara besar ? Kita tunggu aja ya.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar