Menurut isu yang beredar di pasaran,
Cosco tengah mengincar saham pabrik pembuat kontainer Singamas, yang gak lain merupakan anak perusahaan dari pelayaran
besar Singapura, Pacific International
Lines (PIL).
Seperti diketahui, Singamas
merupakan pabrik kontainer terbesar ke-2 di dunia dan belakangan PIL dikabarkan
tengah perlu duit segar untuk mengatasi sisi keuangannya yang agak tekor.
Data terakhir menyebutkan PIL sempat
merugi (loss) USD 141,2 juta di Semester 1 tahun ini, dibandingkan
perolehan tahun lalu yang untung
(profit) USD 26,4 juta. Juli 2017, Singamas pernah ditawarkan
namun agak ragu.
Harga yang ditawarkan saat itu USD 180 juta dan di Singamas PIL
memiliki saham 41,1 persen. Bila isu
diatas benar, target penyelesaian ditarget awal tahun 2019 sudah selesai semua.
Cosco seperti macan kelaparan,
segala diterkam. Sebelumnya Cosco sudah mengakuisisi OOCL asal Hong Kong dan
kini OOCL menjadi bagian dari kerajaan bisnis baru raksasa pelayaran asal Tiongkok.
Singamas didirikan tahun 1988, sebagai sebuah pabrik yang
memproduksi kontainer, depo, operator terminal dan memberikan layanan logistik.
Singamas berada di bawah China
International Marine Containers (CIMC) sebagai pabrik kontainer terbesar di
dunia.
Kemampuan Singamas per tahun bisa
membuat 1 juta TEUs dan menguasai 20 persen pasok kontainer ke seluruh
dunia. Saat ini Singamas memiliki 9
(sembilan) pabrik di Cina daratan.
Cosco sebenarnya memiliki pabrik
kontainer sendiri, yaitu Shanghai
Universal Logistics Equipment dengan kapasitas produksi 500.000 TEUs per tahun namun dirasa
kurang kuat sehingga perlu mengakuisisi perusahaan besar.
Padahal Cosco juga memiliki saham 14,5 persen di CIMC tapi ya kepalang nanggung deh. Skalian aja mo jadi raja kontainer di pasar
global. Saat dikonfirmasi wartawan, pihak Cosco no comment tuh.
Tiba2 aja, dibeli he he he. Jozz
gandozz.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar