Hampir semua negara didunia merasa
waspada dengan dampak ancaman perang
dagang antara Amrik dan Cina, apalagi yang berdekatan dan
memiliki pengaruh besar dalam transaksi perdagangan internasionalnya.
Presiden Amrik, Donald Trump mengancam akan menaikkan biaya masuk barang impor Cina
ke Amrik dan Presiden Cina pun bereaksi bahwa tindakan serupa akan memukul balik
harga produk barang Amerika.
Akibatnya, gara2 para petingginya
baperan, yang kena akibatnya ya masyarakat dan pengusaha semua. Di industri pelayaran, paling ngga ¼ kapal yang beroperasi di Trans Pasifik akan terdampak karenanya.
Minimal ancaman untuk ngga beroperasi (idle) sangat tinggi dan sejumlah string ato
servis pelayaran besar sedang mengalami evaluasi terkait sikon yang memanas
akibat psikologis trade war ini.
Data terkini Alphaliner berdasarkan
survei tgl 03/09, per awal Sep 2018
ini aja sudah tercatat 143 kapal
nganggur, dengan jumlah agregat 408.283
TEUs ato setara dengan 1,8 persen
jumlah armada yang ada di seluruh dunia.
Sebagai contoh, aliansi strategis 2M (Maersk Line/MSC) bakal menghentikan
sementara waktu servis di Asia – Eropa (AE)
yakni AE2/Swan yang akan efektif
berlaku, setelah keberangkatan dari Cina
tgl 22/09, dengan jum;ah 11 armada
kapal menunggu penugasan lebih lanjut.
Kekuatan armada kapal di AE2/Swan
adalah 8 (delapan) kapal yang
dioperasikan MSC dan 3 unit lainnya ditangani oleh Maersk Line.
Kapasitas rata2 kapal komersil di rute ini yakni 19.250 TEUs, wooow bingitz
khan ?
Kita lihat perkembangan aksi perang dagang
dalam beberapa minggu kedepan ya.
Sumber : Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar