Laporan
keuangan akhir tahun menjadi titik krusial bagi semua industri, gak terkecuali
pemilik kapal di sektor perkapalan seperti Danaos
(Yunani). Ini baru satu dan kayaknya bakal menyusul pemilik kapal gede
lainnya menyalahkan salah satunya kebangkrutan Hanjin Shipping (HJS).
Ambruknya
kerajaan bisnis asal Korea Selatan
memang menimbulkan pemikiran dilematis. Di satu sisi, pemerintah melaui Korea Development Bank (KDB) ingin
menyelamatkan salah satu rival terberatnya, Hyundai Merchant Marine (HMM) tetapi disisi lain malah mengorbankan
HJS.
Pilihan
sulit bagi pemerintah maupun KDB saat ini. Bila pun kini digugat balik, gak
akan bisa mengembalikan kepercayaan yang telah rontok terhadap kredibilitas HJS
dengan tingkat kerugian yang luar biasa besar dan dahsyat.
Salah
satunya Danaos Corporation.
Kabarnya, di catatan kuartal 3 – 2016,
Danaos merugi USD 8,39 juta dan jika
dibandingkan hasil tahun 2015 di
periode yang sama, untung USD 42,07 juta.
Yang disalahkan disini adalah kebangkrutan pelayaran asal negeri Ginseng tadi.
Asal
tahu aja nih, Danaos nyewain kapal ke Hanjin 3 x 10.000 TEUs + 5 x 3.400 TEUs untuk kontrak jangka panjang (biasanya diatas 8 tahun) namun sekarang gak
jelas juntrungannya. Apakah ini tidak dihitung operating revenue-nya, entahlah.
Yang
pasti, untuk kuartal 3, dipastikan semua kapal yang disewakan ke pelayaran besar
menggerus duit USD 24,8 juta karena
biz lagi drop, USD 15 juta
diantaranya merupakan outstanding sewa kapal ke Hanjin.
Kini,
Danaos tengah berusaha untuk memasarkan kembali kapal ex sewa ke Hanjin karena
kapal ini relatif merupakan kapal baru dan argonya tetap jalan. Good luck !
Sumber
: Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar