Inget,
pengertian puasa disini suatu
pelayaran gak akan ngorder kapal anyar untuk satu periode tertentu sehingga
mirip orang sedang berpuasa seharian. Bisa jadi ukuran waktunya 5 ato 10 tahun, tergantung si-kon.
Bila
mengharapkan kestabilan, bisa2 aja tetapi bila pelayaran bersangkutan merasa
terancam, ngapain juga nunggu 5 tahun
dan gak melakukan tindakan antisipatif ? Nah. Itulah dilemma yang masih harus
dihadapi industri pelayaran, terutama dari para pemain papan atas.
Orang
boleh berbeda pendapat tapi klo gak di posisi puncak dan berada di posisi yang
pas buat ngomong, percuma aja berbusa2. Paling pol bisa mendapat simpati dan
menyuarakan kepedulian sesama insan penggiat logistik.
Adalah
hal ironis kalo disaat oversupply kayak
sekarang, masih ada juga perusahaan pelayaran yang maksain order kapal baru.
Kecuali strateginya mo ngehancurin musuh, itu perkara lain. Apapun pasti
dijabanin, yang penting ngurangin kompetitor he he he.
Akan
selalu ada yang hilang (baca : bangkrut ato tereliminasi) dalam sebuah
kompetisi super keras dan padat modal ini. Tapi jangan lupa, selalu pula akan
hadir pemain baru walau jumlahnya gak harus sama dengan yang terlibas.
Dalam
industri pelayaran saat ini, sejumlah nama telah tenggelam akibat persaingan (Hanjin Shipping), diakuisisi oleh lawan
(APL dan Hamburg-Sud) bahkan muncul pemain baru seperti Korea Line di rute bergengsi Amrik.
Hyundai Merchant Marine (HMM) boleh dibilang pelayaran
beruntung tahun ini dan IRISL bakal
menjadi salah satu pelayaran yang bakal diperhitungkan oleh aliansi strategis
mana pun. Zim Line, yang ini blon
bisa kasih komentar.
Intinya,
dibalik kekuatan besar, masih ada kekuatan independen yang secara perlahan akan
membentuk pasar tersendiri. Apakah untuk jadi besar harus ngebangun armada
kapal lebih dulu supaya bisa eksis dan bertempur di medan perang ?
Gak
juga. Maersk Line melakukan terobosan lagi dengan membeli Hamburg-Sud untuk memperkuat kehadirannya di pasar Amerika Latin. Di Afrika, Maersk membeli Safmarine
untuk mengawal North-South trade di benua ini terjaga dengan baik.
Maersk
kali ini ngebeli Hamburg-Sud agar bisa mengambil manfaat dari jaringan dan 130
unit kapal yang beroperasi di seluruh dunia. Memang perlu duit gak berseri
untuk melakukan akuisisi. Klo pelayaran tanggung, udah bubar jalan keleus.
Maersk
memang menambah kekuatan dengan akuisisi tetapi secara jumlah kapal khan
mempertahankan yang ada agar tingkat harga bisa dikerek menjadi stabil kembali.
Berbeda kondisi bila Maersk membangun armada baru maka dipastikan akan
oversupply kembali.
Apakah
langkah Maersk cukup jitu untuk menetralisir untuk mendongkrak penjualan di
tahun 2017 ? Sepertinya akan ada banyak pilihan bagi Maersk untuk melakukan
manuver penting di tahun2 mendatang.
Yuuuk
kita simak dan perhatikan secara seksama. Eng ing eng …
Sumber
: Dari Sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar