Benturan
kepentingan antara pemerintah RRCina dan Amrik
mulai menampakkan kenyataan pahit dimana ekspor
negeri Panda mengalami penurunan 1
persen, dibanding periode bulan Juli
2019 yang masih ada tren positif yakni naik 3,3 persen.
Intensifikasi perselisihan dagang antara keduanya
memberikan dampak cukup significant di industri pabrikan, yang sama2 ngotot
berbalas pantun untuk menaikkan bea
setinggi-tingginya – demikian laporan Financial
Times (FT).
Taksiran Goldman
Sachs, ekspor RRCina akan naik di kisaran 2 persen karena ekspor akan digenjot menjelang dilaksanakannya
perundingan tingkat tinggi antar kedua negara, tgl 1 September 2019. Meleset dah.
Gak cuma ekspor yang terkena dampak tapi disisi impor pun, RRCina mengalami penurunan 5,6 persen dibanding bulan Juli 2019.
Ramalan sejumlah pakar, konflik perang dagang ini akan berlangsung cukup lama.
Jadi, waspadalah.
Negara2 di dunia akan terkena imbasnya tapi kapan dan
bagaimana, amati terus perkembangannya secara seksama. Dunia informasi terbuka
luas tapi jangan sampe termakan hoax dan
sejenisnya. Saring dengan bijak.
Sumber : Dari sana-sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar