Biasanya, bila kondisi perusahaan ngga fit, mirip seperti halnya manusia, pasti ada penyesuaian kerja dan jadual kapal. Akibatnya khan ngga jadi optimal layanannya. Untuk itulah perlu adanya kerjasama dan saling pengertian diantara para pihak.
Setidaknya, ada ada 2 (dua) pelayaran yang sudah mengumuman perolehan pendapatannya anjlok akibat fluktuasi harga yang terlalu drastis, jauuuuh dibanding kondisi tahun lalu. NOL merugi (net loss) hingga USD 57 juta dan HJS USD 157 juta.
Kalo lihat angkanya, ngga main-main tuh. NOL merugi segitu gede, untuk periode kuartal 2 - 2011 (Apr-Jun), padahal kuartal 2 - 2011 mencetak net profit USD 100 juta. Total kerugian semester 1 mencapai USD 67 juta.
CEO NOL Ron Widdows menyarankan, di saat sulit seperti sekarang ini, diperlukan upaya-upaya menekan biaya operasi dan di saat yang sama memanfaatkan utilitas atau penggunaan space serta aset seoptimal mungkin.
NOL masih beruntung cuma merugi USD 67 juta dalam waktu 6 bulan pertama di tahun penuh cobaan ini. Hanjin Shipping (HJS) malah mendapatkan pukulan telak, membukukan net loss USD 157 juta dikuartal 2 - 2011.
Padahal di tahun 2010 untuk periode yang sama (kuartal 2), untung USD 191 juta. Jadi total kerugian selama semester 1 - 2011 bagi HJS cukup fatal, USD 254 juta. Kontribusi terparah ada di sektor Trans Pasifik (TP) dan Asia Eropa (AE).
Waspada, waspada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar