Kamis, 30 Maret 2017

JT 300317 : MOL Miliki Kapal Kontainer Tergede

Perlombaan kepemilikan kapal kontainer terbesar, tetep aja jadi prestise tersendiri. Langganan ini biasanya 3 Besar (Maersk, MSC, CMA CGM), sementara diluar itu ada Hapag-Lloyd (H-L) dan sesekali UASC. Belakangan yang melejit malah MOL.

Apa pasal ? Rupanya blon lama ini, pelayaran asal Jepang, Mitsui O.S.K Lines (MOL) dapet kapal tergede dan para pengamat sih bilangnya, inilah kapal kontainer terbesar saat ini, MOL Triumph (kapasitas 20.170 TEUs).

Presiden MOL, Junichiro Ikeda pantas bangga dan MOL menjadi ikon dunia maritim, hingga ada nantinya yang melebihi kapasitas MOL Triumph. Di bulan Mei, MOL bakal nambah koleksi kapal sekelas tetapi blon diinfo tanggal pastinya dan apa nama kapalnya.

MOL Triumph dibuat di galangan kapal Korea Selatan, Samsung Heavy Industries (SHI) serta dilengkap dengan peralatan canggih, termasuk kabarnya kapal ini hemat bahan bakar. Kabarnya, MOL memesan 6 (enam) unit kapal 20.170 TEUs ini.

MOL Triumph memiliki spesifikasi, panjang total 400 meter, lebar 58,8 meter dan dikelompok aliansi strategis THE Alliance, kapal ini merupakan yang terbesar dan bakal dipasang di servis Asia – Eropa (AE) loop FE2.

Rencananya, di bulan April 2017 bakal ngadain pelayaran perdana (maiden voyage), dari Xingang lanjut ke Dalian – Qingdao – Shanghai – Ningbo - Hong Kong – Shenzhen/Yantian dan Singapura.

Selanjutnya kapal akan melaju ke Eropa dengan melintasi : Terusan Suez Canal – Tangier – Southampton – Hamburg - Rotterdam - Le Havre - Tangier - Jebel Ali, demikian pernyataan MOL.

Info terkait, silahkan baca JT 220317 : SHI Buktikan Sebagai Galangan Handal.

Congrats !

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 29 Maret 2017

JT 290317 : OOCL Taruh Harapan Di Ocean Alliance

Bisa bukan hanya OOCL yang menaruh harapan besar sekarang ini, pastinya semua pelayaran ingin tetap bertahan hidup dan bisa terus mengibarkan menderanya selama mungkin di samudera luas.

Hal ini terkait dengan konsolidasi bersar-besaran yang tengah dihadapi oleh pelayaran global dimana per awal April 2017 nanti, bakal ada perubahan besar struktur maupun lingkup servis dari masing2 didalam keanggotaan sebuah aliansi strategis.

Pelayaran yang bermarkas di Hong Kong, OOCL kini tergabung dalam aliansi baru : Ocean Alliance, sebelumnya sempat bergabung cukup lama di G6 (bersama Hapag-Lloyd, MOL, NYK, APL dan HMM).

Kini di Ocean Alliance, OOCL bergandengan tangan dengan CMA CGM / APL, Evergreen dan China Cosco. Gak salah bingitz sih karena ibarat seorang duda yang kawin lagi, bisa jadi harus ada pola adaptasi dalam waktu sesingkat-singkatnya. Hmm …

Ocean Alliance akan mengoperasikan sekitar 350 kapal kontainer berbagai ukuran dibarengi dengan 40 loops, diharapkan mampu memberikan nilai tambah, efisiensi dan skala ekonomi yang besar bagi anggotanya.

OOCL mengharapkan bahwa Ocean Alliance dapat menawarkan waktu tempuh yang cepat, frekuensi pelayaran yang kompetitif, cakupan yang lebih lengkap, dapat diandalkan serta memiliki kapal2 yang relative lebih baru / modern.

Dari sisi frekuensi, Ocean Alliance nyaris menyamai 2M (Maersk Line + MSC) sedangkan di rute Amrik, Ocean Alliance mengungguli aliansi lainnya. Menurut pengamat, Ocean Alliance memiliki port coverage yang paling lengkap dibanding aliansi lainnya.

Yuuuk, mari kita lihat, apakah semua harapan OOCL (dan anggota lainnya) bisa terpenuhi ?

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 24 Maret 2017

JT 240317 : FBI Cari Data Di Maersk, OOCL, MSC, Evergreen

Ini buntut kelanjutan penggerebegan tempo hari kayaknya. Kabarnya, pihak Departemen Kehakiman (Department of Justice) memerintahkan eksekutif dari sejumlah pelayaran global untuk bersaksi di pengadilan – demikian Reuters melaporkan.

Hmm … seru aja nih. Sampe2 Ketua Hong Kong Shippers Council (HKSC) Willy Lin sumringah mendengarnya dan kepengen banget mendengar hasilnya. Sejauh ini blon ada yang tahu detil penyelidikan tsb.

Dari pihak OOCL hanya menyebutkan, pihak penyelidik meminta sejumlah dokumen, demikian pelayaran lain dimintai dokumen serupa. OOCL trades director Stephen Ng menyampaian bahwa pihak siap bekerjasama dengan otoritas terkait.

Juru bicara Evergreen pun menyatakan bahwa pihaknya siap berkoordinasi dengan otoritas terkait, untuk menyelesaikan isu yang tengah menghangat di Amrik. Juru bicara FBI justru menghindar untuk memberi tanggapan namun akan tetap mencari info sebanyak mungkin.

Beberapa pelayaran yang mendapat panggilan dari pengadilan, yakni mereka yang ikut menghadiri rapat International Council of Containership Operators (lebih dikenal dengan nama Box Club), seperti Maersk Line, MSC, Evergreen, Hapag-Lloyd dan OOCL.

Seperti diketahui juga, komposisi perusahaan pelayaran global mengalami perubahan drastic, mulai dari kepemilikannya hingga aliansi strategis yang diikutinya. Penyebab utamanya, selain kondisi ekonomi global, juga ambruknya pelayaran Hanjin Shipping di bulan Agustus 2016 lalu.

Komposisi aliansi strategis terbaru, diantaranya Ocean Alliance (CMA CGM/APL, China Cosco Shipping, Evergreen, OOCL) sementara THE Alliance beranggotakan Hapag Lloyd-UASC, Yang Ming Marine, Mitsui OSK Lines (MOL), Kawasaki Kisen Kaisha, NYK Lines.

Bagaimana akhir dari hasil investigasi yang masih berlangsung, yuuuuk kita tunggu aja hasilnya ya. Kabar2nya sih, gak akan terlepas juga dari adanya gesekan antara VSA dan U.S Shipping Act. Hmm … mending nyimak dulu aja ahh.

Rujukan sebelumnya, silahkan baca : JT 230317 : Investigator Selidiki Box Club
Ciao.

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 23 Maret 2017

JT 230317 : Investigator Selidiki Box Club

Semoga ini bukan hoax tapi sumbernya bisa dipercaya. Kantor berita Reuters melaporkan bahwa pihak berwenang (baca : investigator) dari Departemen Kehakiman (Department of Justice) telah menyidak pertemuan 2 (dua) tahunan Box Club di San Francisco, Amrik.

Kabarnya, pihak penyelidik hanya memenuhi ketentuan pengadilan yang ditujukan kepada para CEO pelayaran global yang beroperasi di negeri Paman Sam. Lantas apa dasar kesalahan yang dialamatkan kepada pelayaran gede ini ya ?

Memang masih rada simpang siur tetapi salah satunya, ada semacam area abu-abu (grey area) yang dimanfaatkan oleh pemain global ini. Yang pasti disorot dan tengah mendapat sorotan hangat yakni isu vessel sharing agreement (VSA).

Kabarnya pihak Maersk Line mendapat panggilan dari pengadilan atas somasi yang ditujukan kepada pihaknya namun isunya gak spesifik. Demikian juga Hapag-Lloyd (H-L) mendapat panggilan serupa namun pihak H-L blon berkomentar.

Ikuti terus perkembangannya ya. Siapa tahu bermanfaat.

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 22 Maret 2017

JT 220317 : SHI Buktikan Sebagai Galangan Handal

Galangan kapal Korea Selatan, Samsung Heavy Industries (SHI) disebut-sebut sebagai pembangun kapal terbesar saat ini, setelah pihaknya menyelesaikan kapal pertama dari seri 20.150 TEUs.

Bulan Februari 2015, pelayaran Jepang MOL memesan 4 (empat) unit kapal gede ini. Kapal pertamanya akan diberi nama MOL Triumph, memiliki ukuran panjang 400 meter dan lebar 58,8 meter serta draft 32,8 meter.

MOL Triumph diserahkan ke pihak MOL tgl 27/03 setelah segala persiapan tuntas dilakukan dan setelah itu langsung melaksanakan pelayaran perdana (maiden voyage). SHI dikenal inovatif dan pembuat kapal besar berkualitas di dunia.

Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 21 Maret 2017

JT 210317 : H-L Tunda Akuisisi UASC

Bukannya batal ato gimana, ini cuma perkara waktu aja. Tadinya pelayaran asal Timur Tengah, United Arab Shipping Co. (UASC) bakal diakuisisi akhir Maret 2017 ini tetapi akhirnya ditunda ke tgl 31/05/17. Syarat dan ketentuan masih tetap berlaku, gak ada yang berubah.

Nilai akuisisinya diperkirakan sekitar USD 7-8 milyar. Penyebab mundurnya rencana akuisisi diatas, kabarnya menurut kantor berita Reuters karena isu keuangan dimana hampir semua pelayaran mengalaminya dan industri pelayaran koq ya gak kunjung membaik. Gitu.

Kepastian Hapag-Lloyd (H-L) untuk mengambil-alih UASC sudah menjadi ketegasan sejak awal karena cepat ato lambat, mulai awal April 2017 mendatang H-L akan memimpin THE Alliance bersama sejumlah mitra baru dan lama menghadapi kompetisi yang ketat.

Mitra kerja H-L di aliansi barunya nanti yakni MOL, NYK, “K” Line dan Yang Ming (mantan anggota CKYHE). Anggota CKYHE lainnya yakni Evergreen dan Cosco masuk Ocean Alliance bersama CMA CGM / APL dan Cosco China (hasil peleburan Cosco + CSCL).

Selamat berjuang ! Bravo.

Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 20 Maret 2017

JT 200317 : PIL Masuk Liga 500.000 TEUs

Pelayaran asal Singapura, Pacific International Lines (PIL) sebentar lagi bakal masuk Liga 500.000 TEUs, sambil menunggu kiriman kapal barunya di tahun 2018 – demikian ujar Managing Director PIL Teo Siong Seng.

Rencananya, dalam kurum waktu 18 bulan kedepan, PIL bakal mendapat tambahan kapal anyar sebanyak 12 unit dan bakal masuk liga tadi – demikian menurut TradeWinds. Apa sih Liga 500.000 TEUs ? Ya jumlah minimum sebuah pelayaran masuk kategori pelayaran global.

Itu gambaran umumnya. Apakah PIL berambisi sejauh itu ? Seng sendiri menyanggah bahwa PIL begiti berambisi. Sebagai perusahaan swasta dan modal terbatas, maunya ngikutin apa adanya. Gak muluk2.

Di jaman serba gak jelas gini, bagaimana caranya perusahaan mengeluarkan jurus agar tetap bisa beroperasi melewati lorong kesulitan yang banyak dihadapi oleh hampir semua pelayaran. Beruntung PIL masih bisa menambah koleksi kapal anyar. Gitu.

Congrats deh.

Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 19 Maret 2017

JT 190317 : SM Line Operasikan Intra-Asia

Sejak Hanjin Shipping (HJS) koleps, ada pelayaran baru dari Korea Selatan yang tiba2 muncul, namanya Samra Midas Group. Nama pelayarannya SM Line dan rute pertama yang dimasuki gak tanggung2, Amrik.

Dalam waktu dekat, SM Line bakal membuka servis Intra-Asia (IA) yang diberi nama West India Service, berangkat dari Singapura tgl 29/03. Kapalnya apa, itu yang masih kita cari bocorannya. Maklum, blon begitu familiar bingitz sama ini pelayaran anyar.

Rutenya bakal menyusuri pelabuhan sbb : Singapura - Port Kelang - Nhava Sheva – Pipavav (westbound) dan eastbound leg : Singapura - Hong Kong - Shanghai – Ningbo. Hmm muantep nih. Cuma apakah udah ada agen di Indonesia apa blon, itu juga kita blon paham bingitz.

Yuuuk kita cari dulu ya info detilnya. Selamat datang SM Line.

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 15 Maret 2017

JT 150317 : IRISL Jajaki Masuk Bursa Saham London

Lama gak terdengar suara dari Teheran, ehh sekalinya nongol demennya bikin kejutan he he he. Kabarnya nih, pelayaran asal Iran yaitu Islamic Republic of Iran Shipping Lines (IRISL) lagi bersiap2 mo daftar masuk bursa saham di Inggeris Raya.

Yang bikin salut tuh IRISL bakal nyari dana segar di London Stock Exchange, untuk keperluan ekspansi – demikian menurut kantor berita Reuters. Para pejabat IRISL berada di ibukota Inggeris untuk menjajaki kemungkinan IPO.

Armada kapal IRISL sempat terpuruk akibat sanksi ekonomi selama bertahun-tahun yang dilakukan oleh Amrik dan negara sekutu, terlebih lagi didukung oleh PBB. Klop deh. Iran berdarah-darah dan ekonomi Iran sempat jumpalitan.

Posisi terakhir, armada kapal dagang IRISL hanya 26 unit dan kebanyakan sudah tua. Artinya perlu peremajaan dan karena itu IRISL perlu dana segar untuk memperluas jaringan pelayanannya  agar bisa bersaing dengan pemain global yang beraliansi.

Desember 2016, pihak IRISL memesan 10 (sepuluh) kapal anyar dari galangan Hyundai Heavy Industries (HHI) senilai USD 626 juta. Dalam beberapa bulan kedepan, disebut2 IRISL akan menambah ordernya untuk meningkatkan kemampuannya.

Congrats deh.

Sumber : Splash 24/7.

Selasa, 07 Maret 2017

JT 070317 : FESCO Tetap Beroperasi

Perusahaan pelayaran dan logistik swasta Rusia ini tengah digugat pailit oleh salah satu pemegang sahamnya akibat rencana pencairan obligasinya yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat, kabarnya mengalami kesulitan.

Pihak Fesco berharap, bila pun gugatan pailit ini tetap diteruskan oleh pihak Kapital namun manajemen Fesco berharap, kejadian ini gak berpengaruh banyak terhadap operasional di lapangan maupun dalam kerangka kerjasama antar Pelanggan dan pemegang saham.

Seperti diketahui, gugatan pailit terhadap Fesco diajukan ke Mahkamah Arbitrase Moskow pada tgl 27/02 lalu. Pihak Kapital memegang saham obligasi Fesco senilai RUB 306,6 juta (= USD 5,2 juta) dan akan dicairkan secepatnya (maksudnya setelah jatuh tempo).

Pejabat berwenang di Rusia mengatakan, sejauh ini transaksi pihak Fesco berjalan mancarli dan kedepannya, proses penyelesaian damai dengan pihak pemegang saham dapat diselesaikan dengan baik (amicable settlement).

FESCO merupakan salah satu perusahaan pelayaran dan logistik terpercaya di Rusia, serta mengoperasikan berbagai fasilitas pelabuhan, rel kereta api (KA) serta pelayaran terpadu. Unit pelayarannya mendominasi wilayah Asia Timur ke Rusia melewati negara2 Asia.

Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 06 Maret 2017

JT 060317 : RBS Hengkang Dari Indonesia

Gak cuma industri pelayaran yang tersirat morat-marit dan terus berbenah diri supaya namanya gak hilang dari percaturan ekonomi global. Sekarang ini, salah langkah dikiiiit aja, bablas angine alias bisa dilibas kompetitor.

Saking ketatnya persaingan di industri keuangan Tanah Air, ternyata menelan korban juga. Kabarnya cabang The Royal Bank of Scotland NV (RBS) di Indonesia siap ditutup dan investor ini akan hengkang dari bumi Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru aja mengeluarkan keputusan pencabutan izin usaha kantor cabang bank asing (KCBA) untuk RBS dan ditetapkan dalam keputusan DK OJK no. 7/KDK.03/2017 tgl 28/02 tentang pencabutan izin KCBA RBS NV di Indonesia.

Pencabutan izin usaha RBSdilakukan atas dasar permohonan sang induk usaha yang berpusat di Belanda, RBS NV dan permohonannya diajukan sejak 01/11/2016 lalu. Penutupan tsb merupakan bagian dari strategi biz grup RBS untuk menutup jaringan bisnisnya di 25 negara.

Sebagai informasi, RBS mulai beroperasi sejak 1969 silam dengan nama ABN AMRO Bank NV KC Indonesia. Sejak 2010, kepemilikan saham mayoritas RBS NV dikuasai oleh RBS Plc. Pada tahun 2011, ABN AMRO Bank berubah nama menjadi RBS NV.

Sumber : Kontan.

Sabtu, 04 Maret 2017

JT 040317 : SITC Berniat Masuk 20 Besar Operator

Upaya keras dan gigih dari pelayaran SITC nampaknya bakal segera membuahkan hasil. Blon lama ini, pelayaran SITC berhasil membeli kapal buatan Jerman, Ulysses (2.496 TEUs) seharga USD 6,2 juta – demikian menurut media Singapura, Splas 24/7.

Pelayaran asal Tiongkok ini, hanya beberapa langkah lagi untuk bisa mencapai agregat kapasitas 100.000 TEUs dan bakal bisa masuk Liga 20 Operator Besar Dunia. Saat ini, kabarnya agregat SITC baru mencapai 96.176 TEUs – demikian versi media riset Alphaliner.

Januari 2017 lalu, SITC baru aja ngebeli 2 (dua) unit kapal bekas berkapasitas 2.524 TEUs yakni Wehr Trave dan Wehr Marnow, dari pelayaran yang berbasis di Hamburg yakni SBT Shipping. SITC terus bebruru kapal kembar dan sekaligus ingin memantapkan diri menjadi world-class shipping companies di dunia.

Go Get ‘Em !

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 03 Maret 2017

JT 030317 : Satu Bulan Menjelang Mega Alliansi Anyar

Bagi Pelanggan menunggu sebuah perubahan konfigurasi pelayaran global sangatlah menentukan karena rantai pasok kedepannya haruslah berjalan baik, lancar dan aman, disamping faktor penentu harga juga akan memainkan peranan penting.

Rencananya, sesuai komitmen dari anggota aliansi strategis sejak jauh2 hari, mulai tgl 01/04 bakal terjadi perubahan keanggotaan di beberapa aliansi, kecuali 2M yang terdiri dari 2 (dua) pelayaran besar Maersk Line + MSC, ditambah slot-filler yaitu HMM.

Anggota aliansi strategis lama seperti Ocean 3 (O3), G6 serta CKYHE tercerai berai dan bakal melebur menjadi 2 : Ocean Alliance dan THE Alliance. Perampingan ini terjadi sebagai dampak perkembangan teranyar di industri pelayaran dalam 2-3 tahun terakhir.

Anggota O3 yakni CMA CGM, UASC dan CSCL. Anggota G6 : H-L, OOCL, APL, MOL, HMM, NYK serta anggota CKYHE : Cosco, “K” Line, Yang Ming, Hanjin dan Evergreen. Kebangkrutan Hanjin Shipping disebut2 juga sebagai salah pemicu terjadinya konsolidasi besar2an diatas.

Sejak pemerintah Tiongkok menyetujui penggabungan Cosco dengan China Shipping Container Lines (CSCL) maka dampak berikutnya adalah 3 pelayaran Jepang (NYK, MOL, “K” Line) akan menyatukan biz kontainer mereka dalam satu wadah organisasi tersendiri.

Sementara itu nama2 besar besar seperti APL kini berganti pemilik baru CMA CGM Group (dari sebelumnya Temasek Holdings Singapura), United Arab Shipping Co. (UASC) diambil-alih Hapag-Lloyd (H-L), termasuk sebelumnya mencaplok CSAV asal Cile.

Perkembangan terbaru yakni akuisisi Hamburg-Sud oleh Maersk Line dan masih akan ada perkembangan lain menyangkut beberapa pelayaran global yang tersangkut kesulitan masalah keuangan. Siapa aja sih ? Keppo deh.

Oh iya, komposisi terbaru yakni anggota OCEAN Alliance : CMA CGM/APL, OOCL, Cosco, Evergreen dan bakal menjadi aliansi terbesar di beberapa rute dagang prioritas. Sementara anggota THE Alliance : H-L, NYK, MOL, “K” Line, Yang Ming.

Kabar yang cukup menghebohkan bulan Februari lalu, induk organisasi OOCL yakni OOIL akan dijual namun hingga kini masih belum ada kepastian namun dalam internal OCEAN Alliance, bila terjadi dan OOCL jatuh ke pihak lain, akan jadi masalah baru.

Tapi itu masih isu2 yang berseliweran di dunia maya dan gak perlu ditanggapi serius dulu. Yang perlu dicermati Pelanggan adalah tingkat layanan setelah terjadinya konsolidasi nanti serta seberapa banyak akan mempengaruhi policy harga / ocean freight ?

Sejak Hanjin Shipping mengalami kebangkrutan yang dramatis di akhir Agustus 2016 lalu, sejumlah Pelanggan besar mengantisipasi secara cermat level of service dan membandingkan servis satu dengan yang lainnya.

Semisal, di rute Asia – U.S West Coast (Amrik pantai barat) bakal ada 38 servis per minggu dan 4,9 % kapasitas disumbang dengan adanya kapal2 baru. Di rute ini pula, akan ada 6 independent carriers bakal berhadapan dengan 3 aliansi besar diatas. Hmm seru juga nih.

Sementara itu, di rute Asia – Eropa (AE) OCEAN Alliance menyiapkan 6 (enam) servis mingguan, demikian juga 2M 6 servis mingguan sementara THE Alliance bakal mengoperasikan 5 servis mingguan.

Nah, bagaimana perwujudan aliansi startegis baru yang hanya tinggal menghitung hari ? Yuuuk kita simak bersama2 aja ya.

Sumber : Dari Sana-sini.