Kamis, 30 Juni 2016

JT 300616 : H-L Merger Dengan UASC

Akhirnya, kata sepakat itu muncul juga. Pelayaran terbesar ke-6 di dunia, Hapag-Lloyd (H-L) sepakat merger dengan pelayaran Timur Tengah yang sedang naik daun dan menempati ranking ke-11, United Arab Shipping Co. (UASC). Tooop nih.

Bila merger ini mendapat restu dari semua otoritas terkait (FMC, Uni Eropa dlsb) maka H-L/UASC bakal menjadi pelayaran ke-5 terbesar dan bakal memainkan peran penting di industri maritime global karena H-L termasuk salah satu inisiator kongsi THE Alliance.

Direksi H-L menyetujui untuk melakukan langkah berani, guna menyikapi kejadian dui luar sana yang semakin hari dinilai semakin ganas sehingga perlu kejelasan sikap untuk menandingi para kompetitor di sektor pelayaran global.

Kabarnya, pihak UASC gak juga mempermasalahkan siapa pemegang saham mayoritas namun kedepannya gak mustahil juga bakala ada pembicaraan lebih lanjut. Kombinasi H-L/UASC ini diharapkan dapat saling mengisi kekurangan masing2 pelayaran.

UASC sangat kuat di Timur Tengah karena pemegang sahamnya terdiri dari 6 (enam) negara Teluk Arab dan H-L ditengarai kuat di Eropa dengan kharismanya namun di berbagai tempat di dominasi oleh agen ato perwakilan.

Persentase siapa yang bakal menguasai saham perusahaan anyar diatas masih simpang siur. Cuma nih, kabarnya H-L bakal menguasai 72 persen sedangkan UASC mendapat jatah sisnya. Hasil hitungan tersebut berdasarkan nilai valuasinya.

UASC dimiliki oleh 6 (enam) negara Teluk, yakni Qatar, Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab (UEA) sedangkan kepesertaan Irak sempat dibekukan hingga pemberitahuan lebih lanjut di UASC. Qatar menguasai saham UASC dengan 51 persen dan Arab Saudi 36 persen.

UASC memiliki kapal sekelas Triple-E yang dioperasikan Maersk Line dan mampu mengangkut 18.000 TEUs sekali jalan. UASC memiliki 6 (enam) kapal setipe ini dan selain itu, UASC tengah membangun kapal2 gede lainnya dan juga sejumlah kapal feeder.

Rujukan berita sebelumnya, silahkan baca JT 260516 : H-L Nunggu Hasil Nego Dengan UASC, JT 220516 : UASC Bahas Soal Merger Dengan H-L, JT 200516 : Terbentuknya Aliansi Anyar : THE, JT 190516 : H-L Merger Dengan UASC ? dan JT 150516 : THE Alliance Siap Bersaing.

Artinya, hembusan gosip selama ini ternyata jadi kenyataan. Sekarang udah sah dan gak bisa dibilang rumors lagi. Jozz pokoé dan apa nama barunya nanti, kita tunggu aja ya. Begitu pun sepak terjangnya.

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 29 Juni 2016

JT 290616 : Hanjin Kembalikan 38 Kapal Sewa

Waduuuh, ada apa nih ? Menurut media American Shipper, pihak Hanjin Shipping (HJS) bakal ngembaliin kapal2 sewanya, klo masa sewanya udah kelar. Yang bikin kaget, jumlahnya itu, ada sekitar 38 unit.

Perusahaan pelayaran yang tengah sekarat ini, kini tengah berupaya mati2an untuk tetap bisa eksis, setelah setelah sejumlah juragan kapal (ship-owners) menolak memberikan diskon harga sewa kapal kepada pihak HJS.

Menurut American Shipper juga, kapal yang bakal dibalikin terdiri dari 20 unit kapal kontainer  dan 18 bulk carrier. Langkah ini diambil untuk merestrukturisasi dan memotong biaya operasi agar bisa meningkatkan kemampuan HJS di masa datang.

CEO Sespan Corp, Gerry Wang, yang juga menyewakan sejumlah kapal anyarnya ke pihak HJS, mendorong pemerintah Korea Selatan melakukan tindakan nyata buat nyelamatin pelayaran Korea Selatan yang tengah terseok-seok ini.

Wang sempat geram dengan permintaan diskon HJS hingga 30 persen dan menyatakan bahwa tindakan sepihak HJS dengan meminta diskon (bila dipaksakan) merupakan tindakan illegal dan melanggar hukum internasional.

Akhirnya, karena ngerasa jiper (takut) dan gak sukses, pihak HJS memilih bakal ngembaliin kapal2 sewa daripada dipaksa bayar dengan harga yang saat ini gak mampu buat dibayar. Pihak Seaspan kabarnya meminta balik kapal yang disewa HJS, daripada harus ngasih diskon.

Kabarnya, ada 7 x 10.010 TEUs dan sewa kapal ini sebenarnya 10 tahun, dengan harga sewa tetap USD 43.000 per hari. Saat ini, HJS mengoperasikan 47 unit kapal sewa dan beberapa diantaranya masih diusahakan tetap disewa dengan harga khusus.

Besar kemungkinan, kapal2 yang disewa ini merupakan kapal milik Seaspan Corp dan sisanya milik juragan kapal lain (gak dijelasin siapa tapi bisa ditebak berdasarkan informasi sebelumnya). Ikut prihatin.

Sekarang tinggal nunggu waktu aja nih, bagaimana HJS bisa membalikkan kemurungan menjadi kemujuran kembali. Bravo !

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 22 Juni 2016

JT 220616 : IRISL Naik 1 Tingkat Di Alphaliner

Pelayaran yang sempat mati suri, akibat 7 (tujuh) tahun dicuékin, kini secara perlahan mulai bangkit. Islamic Republic of Iran Shipping Lines (IRISL) kabarnya di bulan Mei lalu sempat naik ke peringkat 21, dari posisi awal di ranking 22 dalam posisi Top 100 Ocean Carriers.

Dengan total armada 47 unit kapal milik (owned ship), agregat total mencapai 99.582 TEUs, ditambah order kapal 2.288 TEUs. Segitu aja udah nyumbang 0,5 persen total kapasitas kekuatan industri pelayaran dunia – demikian menurut media Tehran Times.

Blon lama ini, IRISL berhasil mereaktifasi rute lama ke Eropa dan membuka kantor perwakilan di Hamburg, Jerman. Dalam waktu dekat menyusul Antwerp dan Genoa bakal terkoneksi dengan servis IRISL di Eropa. Toooop.

Republik Islam Iran terkena embargo oleh Amrik dan negara sekutunya selama hampir 7 tahun. Kini dengan cadangan duit yang dimilikinya, Iran berhasrat memodernisir maskapai penerbangan dan industri pelayarannya , menjadi sebuah kekuatan yang diperhitungkan dunia.

Lantas apa gunanya Top 100 bagi IRISL versi media riset Alphaliner ? Setidaknya, membuktikan kepada masyarakat internasional bahwa Iran masih harus diperhitungkan dalam percaturan pelayaran antar-negara, paling ngga begitu pesannya.

Buat mereka gak muluk2 tuh dan bisa maujud. Yang penting, duit ada ha ha ha. Lets wait and see.


Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 20 Juni 2016

JT 200616 : Seaspan Tolak Usulan HJS

Inilah yang dihadapi perusahaan pelayaran global saat menghadapi ketidakpastian dalam bisnis dan megap2 menghadapi harga sewa kapal, sehingga program diskon ato dapat potongan harga sewa, menjadi berkah tersendiri.

Setidaknya, itu yang dialami perusahaan pelayaran Korea Selatan, Hyundai Merchant Marine (HMM) yang sukses mendapat diskon 20 persen dari juragan kapal tempo hari, semisal : Danaos Corporation, Eastern Pacific Shipping, Zodiac Maritime Agencies, Navios Maritime dan Capital Ship Management Corporation.

Nasib kurang baik dialami pelayaran Hanjin Shipping (HJS) saat tengah berupaya mencari sokongan agar eksistensinya di industri pelayaran tetap ok, namun sayang mendapat bogem mentah dari Seaspan Corp.

Pihak Seaspan menyampaikan bahwa kapal yang disewa merupakan kapal terkini dengan disain tercanggih (SAVER-design) sehingga dapat menghemat bahan bakar dan naïf aja udah dikasih kapal yang irit, lha koq minta diskon lagi.

Secara jelas, pihak Seaspan menolak permintaan diskon sebesar 30 persen dan sepertinya penolakan ini bakal memicu bom waktu bagi HJS. Hingga saat ini, pihak Sespan masih menunggu order teranyarnya siap (nunggu jadi) dari galangan Korea Selatan.

CEO Seaspan Gerry Wang menyebutkan, pihaknya gak pengen ada tarif diskon buat sewa kapal dari Seaspan. HJS mengoperasikan 7 (tujuh) kapal yang disewa dari Seaspan dan secara tegas Seapsan menolak tegas renegosiasi. Beuuuuuh mantep nih.

Pemerintah Korea Selatan memiliki opsi terpendek dan bila harus, menggabungkan (merger) pelayaran bermasalah menjadi satu entitas dan diharapkan kedepannya bisa menjadi lebih kompetitif serta profit lagi dibanding sebelumnya.

Siapa tahu ? Wong pemerintah Tiongkok sejauh ini sudah mencoba menggabungkan Cosco dengan China Shipping Container Lines (CSCL) menjadi China Cosco. Apakah akan menjadi lebih baik ? Ya tunggu 1-2 tahun ‘lah, khan ada proses penyesuaian.

Rujukan sebelumnya, silahkan baca : JT 150616 : Giliran Hanjin Shipping (HJS) Cari Dukungan dan JT 140616 : HMM Tetap Eksis Koq.


Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 16 Juni 2016

JT 160616 : CMA CGM Rombak CEO & CFO NOL

Setelah adem dan semua urusan diselesaikan dengan baik, pelayaran Perancis CMA CGM akhirnya merombak susunan manajemen Neptune Orient Lines (NOL) dengan menempatkan CEO dan CFO dalam komposisi organisasi anyarnya.

Ya gak salah lha, wong punya saham 81 persen, wajar aja klo nempatin top manajemen di perusahaan berlogo elang tersebut. Rencananya, Nicolas Sartini menjadi chief executive officer (CEO) baru dan Sergei Corbel menjabat sebagai chief financial officer (CFO).

CEO baru ini ngegantiin Ng Yat Chung, yang udah menjadi CEO dan Presiden NOL sejak Oktober 2011. Dalam join press release kedua perusahaan, Ng Yat Chung masih tetap akan menjadi executive director dan penasihat khusus Chairman NOL.

Sergei Corbel menggantikan Cedric Foo, CFO sejak Januari 2007. Gantian dunk he he he. Lantas dimana juga posisi Rodolphe Saade ? Rupanya vice president CMA CGM tersebut menjadi Chairman NOL, ngegantiin Kwa Chong Seng.

Lantas Kwa digeser kemana ? Beliau akan menjadi independent director di NOL. Sedangkan untuk memuluskan proses transisi tsb, CMA CGM memasang 3 (tiga) prajurit andalannya diatas, untuk mengawal NOL di tahun2 mendatang.

Dalam beberapa tahun terakhir, pelayaran terbesar di Asia Tenggara tsb mengalami kerugian berturut2 sehingga dalam pikiran manajemen NOL, sebaiknya untuk dilepas ke tangan2 yang lebih profesional agar kedepannya NOL masih tetap eksis walau dengan juragan yang berbeda.

Congrats !


Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 15 Juni 2016

JT 150616 : Giliran Hanjin Shipping (HJS) Cari Dukungan

Setelah krisis keuangan yang menerpa pelayaran Korea Selatan, Hyundai Merchant Marine (HMM) berlalu (sementara waktu), kini giliran manajemen Hanjin Shipping (HJS) yang cekot2 karena isu yang sama, kesulitan perputaran duitnya di tubuh perusahaan tersebut.

Langkah serupa (maksudnya yang udah ditempuh HMM), bakal ditiru oleh manajemen HJS agar mendapat diskon harga sewa kapal, agar bisa memberikan ruang untuk bernafas dan memikirkan program restrukturisasi HJS kedepannya.

Sejak bulan April lalu, HJS ngupayain dapat sewa yang lebih baik alias dapat diskon dari para juragan kapal kelas dunia seperti halnya HMM, tapi yang deal duluan malah HMM. Ato HMM udah lebih lama nego dengan para shipowners ? Entahlah.

Menurut kantor berita Yonhap, minimal bulan Agustus mendatang HJS bakal kasih info tentang rencana restrukturisasinya dan bila gagal, maka pihak manajemen udah nyiapin tahap berikutnya. Pake opsi lain.

HJS kabarnya udah ngehubungin 22 shipowner tapi sampe sekarang masih blon dapat kejelasan. HMM  sendiri boleh dibilang cukup sukses karena bisa mendapat diskon harga sewa kapal sebesar 20 persen sedangkan HJS masih berjuang keras.

Malah ada kabar bahwa ada beberapa kapal HJS yang ditahan di Afrika Selatan karena blon beresin urusan sewanya tapi konfirmasi detil blon ada. Tapi beberapa pihak mulai mewaspadai dan global alliance pun memonitor ketat supaya gak kecolongan.

Semoga cepat beres deh urusannya dan dapat diskon seperti halnya HMM. Jangan malu belajar trik negosiasi ke HMM. Good luck !


Sumber : Dari sana-sini.

Selasa, 14 Juni 2016

JT 140616 : HMM Tetap Eksis Koq

Walau sempat kena isu bakal digeser dari aliansi strategis tempat bernaungnya saat ini, dan karena digoyang isu kondisi keuangan internal, perusahaan pelayaran Korea ini akhirnya  para petinggi Hyundai Merchant Marine (HMM) baru bisa menghela nafas untuk sesaat.

Rupanya, pihak HMM baru aja nge-deal dengan para juragan kapal supaya dapat harga sewa yang lebih rendah dari sebelumnya, dengan maksid supaya bisnis bisa tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Sejumlah juragan kapal (owners), seperti : Danaos Corporation, Eastern Pacific Shipping, Zodiac Maritime Agencies, Navios Maritime dan Capital Ship Management Corporation menyepakati diskon 20 persen untuk kapal mereka yang disewa ke HMM.

Itu khusus untuk diskon sewa kapal kontainer , sementara untuk jenis bulk ship pihak HMM mendapat diskon 25 persen. Setidaknya, potongan harga sewa ini memberikan ruang gerak baru bagi biz HMM kedepan.

Opsi pembelian kapal gede yang didukung oleh Korean Development Bank (KDB) juga memungkinkan pihak HMM bisa diterima dengan baik oleh mitra kerjanya di aliansi G6, setelah sebelumnya bersiap untuk menggeser peran HMM bila gak ada progress.

Seperti diketahui, aliansi strategis G6 dan CKYHE melebur diri membentuk aliansi anyar dengan nama THE Alliance, yang kini beranggotakan Hanjin, Hapag-Lloyd, "K" Line, MOL, NYK dan Yang Ming.

Klo HMM gagal, bisa dipastikan spekulasi yang negative di pasar dan berdampak pada imej HMM secara menyeluruh di industri pelayaran. Kini rasa percaya diri udah mulai tumbuh lagi dan semoga bisa berkibar lagi.

KDB bakal mengawal ketat agar kejadian yang sempat membuat kolaps HMM bisa dihindari. Awal yang baru di THE alliance bakal membawa perubahan drastis karena konstelasi aliansi strategis udah berbeda dari sebelumnya.

KDB kedepannya bakal menguasai saham HMM dan bertindak lebih professional, ketimbang dimiliki individu yang dijalankan secara tradisional sehingga menghambat proses transformasi HMM menjadi salah satu global carrier di masa depan.

Saat ini, HMM mengoperasikan 124 kapal, 25 unit diantaranya merupakan kapal sewa. Untuk itu pemberian diskon tadi merupakan sebuah berkah bagi HMM.

Bravo !


Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 11 Juni 2016

JT 110616 : Bank Dunia Revisi Pertumbuhan Tahun 2016 Menjadi 2,4 Persen

Ditengah situasi ekonomi global yang blon membaik juga (begitu pandangan kebanyakan orang), pihak Bank Dunia ato World Bank (WB) sebagai lembaga institusi perbankan dunia pun harus nge-revisi pertumbuhan dunia, dari 2,9 persen menjadi 2,4 persen doank untuk tahun 2016.

Menurut situs World Bank Online, banyak faktor yang menimbulkan kegalauan pihak Bank Dunia  sehingga cuma brani mematok angka 2,4 persen doank. Rendahnya harga minyak dan minimnya harga komoditas kunci, disebut2 sebagai pihak WB bertindak melakukan revisi.

Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim asal Korea, menyampaikan pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang paling penting untuk mengurangi beban kemiskinan dan pihaknya sangat peduli dengan tren melemahnya fluktuasi ekspor-impor negara berkembang.

Melihat tren yang masih itu2 aja sebaiknya semua pelaku usaha pun mewaspadai gejolak yang blon kunjung membaik serta berhati2 membuka pasar baru di suatu wilayah. Bukannya gak boleh tapi berhati2 jadi biar kecele klo ternyata pasarnya jeblok.

Tetap optimis ya.

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 08 Juni 2016

JT 080616 : CMA CGM + PSA Perkuat Singapura

Sebagai tindaklanjut dari akuisisi APL yang sebelumnya dimiliki NOL Group, dan dalam waktu dekat bakal berpindah majikan ke CMA CGM Group. Raksasa transportasi Perancis ini berniat bakal ngendon di Singapura lagi.

Artinya, kerajaan bisnisnya di Singapura bahkan bakal diperkuat dengan menggandeng operator berkelas ini untuk mengoperasikan salah satu terminal PSA dengan 4 (empat) dermaga, yang peruntukkannya nanti HANYA bagi kapal CMA CGM dan afiliasinya.

Ya boleh dikata eksklusif karena bakal melayani CMA CGM Group, setidaknya ada potensi 3 juta TEUs per tahun dan itu lebih dari cukup buat ngedongkrak lagi performansi PSA di Singapura supaya bisa bersaing dengan pelabuhan lain disekitarnya.

CMA CGM bakal ngebentuk perusahaan joint venture (J/V) dengan PSA Singapura dimana komposisi sahamnya 49 : 51 persen. Sementara NOL yang mayoritas sahamnya dikuasai Temasek Holdings, bersedia melepas sejumlah sahamnya ke CMA CGM.

PSA butuh bingitz dukungan dari pelayaran global seperti CMA CGM karena bisa ningkatin lagi eksistensi PSA di kawasan, setelah sempat anjlok dari porsi 89 persen di tahun 2000-an, jadi hanya 62 persen di tahun 2015.

Siapa lagi pesaing terdekat bila bukan Malaysia. Akankah negeri Jiran meradang setelah ditinggal CMA CGM ? Setelah itu barulah negeri Tiongkok yang sangat luar biasa dalam membangun infrastruktur pelabuhan dan saluran logistik lainnya.

Persaingan menjadi operator terminal bagi PSA merupakan pertaruhan citra dan kebanggaan Singapura sebagai hub-port yang selama ini dikampanyekan. Walhasil, Westport dan Port Klang sempat menikmati manisnya menjalin deal dengan CMA CGM.

Yuuuk kita monitor aja langkah selanjutnya CMA CGM. Setelah ini mo apalagi ?


Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 04 Juni 2016

JT 040616 : Implementasi VGM Tgl 01/07/16

Diluar negeri sono, sejak awal tahun udah gonjang-ganjing terkait penerapan VGM ini. Harap maklum, yang direpotkan oleh implementasi ini mencakup banyak pihak, seperti Pelanggan, perusahaan pelayaran, operator pelabuhan hingga penyedia software-nya.

Di republik ini walau suhu politik memanas tetapi isu VGM masih adem-ayem. Lantas, apa sih VGM itu dan apa kegunaannya ? Siapa juga yang nyuruh menerapkan ketentuan tsb ? Yuuuk kita cari tahu jawabannya.

Hitungan waktunya gak lebih dari 1 (satu) bulan tetapi bila gagal, beuuuuh efeknya keman-mana nih. VGM merupakan singkatan dari verified gross mass ato dalam bahas Indonesia-nya :  verifikasi berat kotor kontainer.

Kenapa perlu dilakukan verifikasi ? Karena selama ini banyak kejadian diatas kapal, selama pelayaran didapati sejumlah insiden dan pada akhirnya PBB melalui salah satu lembaganya mulai mereka-reka dan menerapkan program VGM ini.

Adalah IMO ato International Maritime Organisation yang punya hajat dan ditunjuk melakukan monitoring ihwal berat kontainer. Hingga pihak World Shipping Council (WSC) pun menegaskan pihak Shipper harus bertanggung jawab atas jenis dan jumlah kemasan yang dipake.

Melalui Konvensi Keselamatan Jiwa Di Laut ato Safety of Life at Sea (SOLAS), ketentuan ini akan mulai diberlakukan per tgl 01/07/16. Operator terminal maupun pihak pelayaran akan mendapat sanksi bila melalaikan ketentuan ini.

Masalahnya, akan ada biaya tambahan berapa bagi Customer dan hingga kini otoritas terkait pun masih blon mutusin, berapa ya angkanya klo kedapatan lalai ato Shipper gak patuh dengan isu VGM ini ?

Kontroversi terjawab dengan pernyataan berikut ini. Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan A. Tonny Budiono menegaskan pihaknya memastikan gak ada biaya tambahan atas penimbangan berat kotor peti kemas di terminal pelabuhan.

Mantep tuh. Tinggal edukasi ke Pelanggan apakah benar2 sudah dijalankan dan setiap Customer tahu risikonya ? Blon lagi pihak asosiasi ato badan2 yang peduli dengan penerapan program VGM ini. Semoga mancarli.


Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 03 Juni 2016

JT 030616 : Seaspan Sewakan Kapal 14.000 TEUs Ke YML

Seaspan Corp., sebuah perusahaan yang bermarkas di Vancouver, Kanada tetapi dikontrol dari Hong Kong, bakal menerima kapal berkapasitas 14.000 TEUs YM Width, yang dibuat di galangan kapal CSBC Corp., Taiwan.

Kapal bertipe SAVER-design ini merupakan yang ke-8 diterima oleh Seaspan Corp. dan disewakan ke pelayaran Taiwan yang selama ini aktif ngedukung abiiiz biz Seaspan, Yang Ming Line (YML). Harganya kompetitif keleus, makanya bisnis berlanjut.

YM Width bakal disewa YML untuk masa 10 tahun, fixed rate time charter dengan opsi perpanjangan 2 (dua) tahun. Masuknya YM Width menambah koleksi armada kapal YML menjadi 89 unit.

Tooooop and congrats ye.


Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 02 Juni 2016

JT 020616 : Akuisisi CMA CGM Atas APL Disetujui

Pelayaran Peranscis, CMA CGM boleh berlega hati setelah pihak otoritas terkait akuisisi atas pelayaran APL tempo hari, disetujui oleh Anti-Monopoly Bureau dari Chinese Ministry of Commerce (MOFCOM). Ini otoritas paling berkuasa di Tiongkok lho.

Sebelumnya, persetujuan serupa udah pernah diterima CMA CGM dari Komisi Eropa (KE) dan ini juga merupakan kewenangannya untuk membolehkan ato menolak permintaan yang diajukan oleh sebuah pelayaran saat ada tindakan merger ato akuisisi.

Kedua belah pihak memulai pembicaraan akuisisi sejak akhir November 2015 dan berakhir dengan kesepakatan akuisisi di bulan Desember 2015 juga, dengan nilai transaksi USD 2,4 milyar serta mengukuhkan CMA CGM sebagai pelayaran terbesar ke-3 di dunia setelah Maersk Line dan MSC.

Jumlah kapal yang dimiliki CMA CGM bakal ketambahan 94 kapal kontainer dengan jumlah agregat 818.000 TEUs, menjadi 469 unit kapal dan agregat 1,78 juta TEUs. Juga pangsa pasarnya, yang semula 8,8 persen melonjak menjadi 11,5 persen.

Menurut data, Maersk Line menguasai 14,7 persen dan MSC 13,3 persen serta semakin mengukuhkan kekuatan 3 Besar sulit tertandingi. Hapag-Lloyd (H-L) dan Evergreen menduduki ranking ke 4 dan 5 dunia saat ini dengan porsi masing2 4,6 persen.

Hmm … benar perkiraan MOFCOM tempo hari. Andai P3-network disetujui, bakal segede apa sekarang jadinya. P3-network tempo hari beranggotakan 3 besar ini (Maersk, MSC, CMA CGM) hingga datang penolakan dari MOFCOM. Bubar jalan deh.

Selanjutnya Maersk Line dan MSC membentuk aliansi 2M sedangkan CMA CGM sempat menggandeng UASC dan CSCL dengan Ocean 3 (O3), sampai akhirnya kini membentuk lagi Ocean Alliance (OA) bersama China Cosco, OOCL dan Evergreen.

Persaingan bertambah seru dan pelayaran global semakin menggurita saja. Sereeeem. Simak terus perkembangannya karena bisa berpengaruh terhadap komposisi keberadaannya di Indonesia juga.

Artinya, klo memang ada akuisisi pasti bakal ada PHK ato penyesuaian karyawan karena CMA CGM mengakuisisi APL dan COSCO dengan CSCL melebur diri menjadi China Cosco, padahal tempo hari Hapag-Lloyd (H-L) baru aja membeli CSAV.


Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 01 Juni 2016

JT 010616 : CMA CGM Bangun Kapal Feeder Di Tiongkok

Walau baru aja ngebeli pelayaran APL dari NOL Group, tapi duitnya CMA CGM masih kenceng nih he he he. Ini buktinya. Dalam waktu dekat, pelayaran Perancis ini bakal ngorder 4 (empat) kapal anyar berkapasitas 3.300 TEUs.

Order ini bakal dipercayakan ke galangan kapal di Tiongkok, Cosco-Zhoushan Shipyard. Rencana pengirimannya sekitar bulan Maret – Agustus 2018 mendatang. Armada ini kabarnya akan dpergunakan sebagai jaringan pelengkap feeder service.

Selain order diatas, saat ini CMA CGM masih punya simpanan order tahun lalu yakni 2 x 1.700 TEUs yang dibuat di galangan Zhejiang Puhua dan 3 x 2.500 TEUs yang dibangun oleh galangan Jinhai Heavy Industry, semuanya berlokasi di caratan Tiongkok.

Gak cuma itu, CMA CGM masih punya orderan lain di sejumlah galangan kapal di Asia, diantaranya 6 x 14.000 TEUs dan 3 x 20.600 TEUs, rencana kirimnya sekitar tahun 2017 dan 2018 mendatang.

Ekspansinya gak kebayang deh, bakal dahsyat bingitz tuh. Wait ‘n see.

Sumber : Dari Sana-sini.