Jumat, 29 April 2016

JT 290416 : Presiden YML Hermann Yu Wafat

Pemimpin visioner yang dimiliki salah satu pelayaran Taiwan, Yang Ming Marine Transport (dikenal dengan nama Yang Ming Line / YML) yaitu Hermann Yu dikabarkan wafat diusia 59 tahun. Turut berduka cita.

Dari pihak perusahaan, meninggalnya Yu gak disebutkan karena sakit ato meninggal secara wajar. Namun dalam press conference, pihak perusahaan menyampaikan duka cita yang mendalam untuk Presiden & COO YML tsb.

Yu meninggal pada tgl 27/04 dan kematiannya gak cuma  dialami keluarga namun juga perusahaan yang telah membesarkan namanya selama hampir 30 tahun selama karirnya. Yu dikenal sebagai salah satu peletak dasar kemajuan YML.

Yu bergabung di Yang Ming tahun 1984, dan sebelumnya sempat menjabat berbagai posisi senior, seperti : chief in strategy, vice-president (VP) dan senior vice-president (SVP) hingga akhirnya dipromosikan sebagai presiden di bulan Juni 2013.

Selamat jalan Hermann Yu, salah satu kampiun kemajuan YML.

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 28 April 2016

JT 280416 : IRISL Mulai Gebrak Med + Eropa


Eng ing eng … industri pelayaran global semakin seru nih. Setelah yang lainnya rame2 merampingkan struktur organisasi (SO) bahkan hingga merger dan akuisisi, pelayaran Iran ini malah bersolo karir dulu membuka servis.

Bahwa nantinya akan ikut salah satu aliansi pelayaran besar (pasti berminat ‘lah supaya tambah eksis), ada dalam benak karena gak semua pelayaran besar bisa ikutan arisan kapal gede. Butuh nyali dan modal segambreng juga Bro’.

Menurut harian Tehran Times, blon lama ini pihak Islamic Republic of Iranian Shipping Lines (IRISL) mengoperasikan lagi rute ke daratan Eropa dan kawasan Med – demikian Managing Director Mohammad Saeedi.

Bahkan agar komoditi Iran bisa lebih bersaing, IRISL bakal mendukung pembukaan servis ke Brazil, Argentina dan Uruguay. Menurut media riset Alphaliner, posisi IRISL berada di urutan ke-22 sebagai pelayaran terbesar di dunia.

Gak jelek2 amit karena udah kena sanksi pun masih bisa eksis, malah bakal lebih garang. Selama embargo, seluruh kapal IRISL dilarang masuk ke berbagai pelabuhan dunia sehingga sempat membuat gerakan dan operasi kapal2nya terhambat.

Kini dengan adanya pencerahan dirasakan IRISL bakal lebih ekspansif. Mari kita lihat gebrakan2nya dalam waktu dekat. Hmmm … apa iya ya ?

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 27 April 2016

JT 270416 : HJS Bernasib Sama Dengan HMM


Nasib perusahaan pelayaran terbesar  Korea Selatan, Hanjin Shipping (HJS), kini nyaris sama dengan musuh bebuyutannya Hyundai Merchant Marine (HMM), yang membutuhkan suntikan dana segar.

Kabarnya nih, pihak HJS menjula sejumlah assetnya senilai KRW 410 milyar (= USD 357 juta) untuk memperbaiki balance sheet-nya guna menghindari krisis keuangan berkepanjangan dan bisa menyeret ke posisi menyulitkan.

Sejak 5 (lima) tahun lalu, HJS nyaris gak pernah menorehkan profit – demikian menurut catatan media Bloomberg. HJS berniat menjual asset bulk-shipping dan sejumlah asset properti yang dimilikinya.

Kreditor utama HJS yakni Korea Development Bank (KDB) udah nanyain rencana restrukturisasi keuangan HJS, dan langkah apa aja yang bakal diambil untuk menyehatkan kondisi keuangan HJS kedepannya.

Disebut2 juga, langkah HJS untuk menego ulang harga sewa kapal, yang dinilai terlalu tinggi (dibandingkan harga saat ini tentunya) dan ada diantara kapal sewanya harus dikembalikan tahun 2017 mendatang. Masih ada waktu dan lumayan deh klo berhasil nego.

Kondisi serupa sempat dialami HJS di tahun 2013 lalu. Saat itu HJS membutuhkan suntikan dana sebesar KRW 2,5 milyar dengan melego aset2 pentingnya dan HJS berhasil mendapatkan separo nila tersebut yakni KRW 1,9 milyar.

Apakah upaya kali ini berhasil mempertahankan HJS dari kesulitan serupa dan masih adakah asset yang layak untuk dijual dengan harga bagus ? Kita tunggu aja langkah selanjutnya HJS, sebagaimana ditanyakan pihak KBD.

Semoga lancar ya. Gak pengen denger sih ada kebangkrutan lagi karena bikin susah karyawan, apalagi investor. Kasian aja.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 22 April 2016

JT 220416 : Elvyn G Masassya Gantikan RJ Lino

Kekosongan kekuasaan yang sempat ditinggal R.J Lino akhirnya terjawab sudah, setelah munculnya pengumuman terkait siapa sebenarnya yang layak menggantikan posisi Dirut Pelindo II sebelumnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengangkat Elvyn G. Masassya sebagai direktur utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) menggantikan RJ Lino. Plooong deh.

Corporate Secretary Pelindo II Banu Astrini menyebutkan penetapan Elvyn sebagai orang nomor satu di perusahaan itu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor SK-82/MBU/04/2016 tanggal 22 April 2016.

Posisi Elvyn sebelumnya, menduduki jabatan direktur utama BPJS Ketenagakerjaan saat perusahaan itu masih bernama PT Jamsostek (Persero) sejak Agustus 2012 hingga Desember 2015. Hmm mantap juga bisa merangsek ke Pelindo II, dari BPJS Bo’.

Pria kelahiran Medan, 18 Juni 1967 ini lulusan sarjana Ekonomi dari Universitas Jayabaya dan Magister Manajemen Keuangan dari Institut Teknologi Bandung. Sederet jabatan yang pernah diemban yang bersangkutan, antara lain sebagai Komisaris PT Bank Bali, Direktur PT Bank Permata Tbk, Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Direktur PT Tuban Petrochemical Industries.

Selain itu diharapkan mampu meningkatkan kinerja perseroan dalam merealisasikan seluruh rencana bisnis dalam jangka pendek maupun jangka panjang, serta mendukung program pemerintah dalam pengembangan dan pembangunan proyek kepelabuhanan.

Adapun susunan baru jajaran Direksi IPC adalah sebagai berikut, Elvyn G. Masassya (Direktur Utama), Saptono R. Irianto (Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha dan Pelaksana Tugas Direktur Teknik), Dana Amin (Direktur Operasi), Orias P. Moedak (Direktur Keuangan), Dede R. Martin (Direktur Pembinaan Anak Perusahaan).

Sumber : BeritaSatu, 22.04.16.

Kamis, 21 April 2016

JT 210416 : Muncul Yang Baru, Ocean Alliance


Konstelasi aliansi strategis antar-pelayaran global bakal mengalami perubahan besar dalam beberapa waktu ke depan. Seperti apa perubahannya dan se-ekstrim apa pergantian dan penambahan anggotanya ? Simak catatan terakhir yang sempat kami lacak.

CMA CGM, Cosco, Evergreen dan OOCL kabarnya sepakat membentuk Ocean Alliance untuk menandingi rival terbesar yaitu 2M (Maersk Line dan MSC). Maersk merupakan perusahaan pelayaran di ranking 1 sedangkan MSC pelayaran terbesar ke-2 di dunia.

Seperti kehadiran aliansi strategis sebelumnya, mereka ingin menyajikan servis yang terpadu di Asia Eropa (AE), Asia Med (AM), Asia Red Sea (ARS), Asia Middle East (AME), Trans Pasifik (TP), Asia Amrik Pantai Timur (AA ?) dan Trans Atlantik (TA)

Perjanjian tersebut menjadi tonggak sejarah Ocean Alliane (OA) dimana kedepannya aliansi lain seperti G6, CKYHE dan Ocean 3 (O3) harus berpikir keras melebur diri ato nyari kongsian anyar supaya tetep bisa eksis.

Komposisi gabungan ini bakal ngelibatin 40 servis global dengan tujuan Amrik dan Eropa. Semuanya bisa maujud klo otoritas terkait memberikan persetujuan dan rencana bakal beroperasi sekitar bulan April 2017. WOOOOW !

Masa kerjasama aliansi ini diprediksi 5 (lima) tahun. Perkembangan munculnya OA adalah setelah terjadinya merger antara Cosco Container Lines dan China Shipping Container Lines ((CSCL) menjadi entitas baru, China Shipping Cosco Group.

Selain fenomena diatas, CMA CGM juga punya gawe mengakuisisi APL – afiliasi NOL Group. Padahal APL juga merupakan anggota aliansi G6 dan Cosco anggota CKYHE serta CSCL anggota O3 – bersama CMA CGM.

Kabarnya, para petinggi OA udah ngedeketin otoritas paling berpengaruh di Amrik (FMC), Uni Eropa dan Tiongkok. Pangsa pasar OA kalo jadian nih, totalnya sekitar 26 persen dan kayak2nya bisa disetujuin.

Sebelumnya otoritas terkait menetapkan, sebuah aliansi strategis bisa disetujui bila pangsa pasarnya dibawah 35 persen. Kejadian penolakan pernah terjadi saat 3 pelayaran besar yaitu Maersk, MSC dan CMA CGM mengusulkan nama P3-network namun akhirnya batal.

Maersk Line dan MSC tetap lanjut dengan program aliansi 2M sedangkan CMA CGM akhirnya menarik CSCL dan UASC. Lantas bagaimana program aliansi sisanya ? Itulah yang akan menjadi fenomena menarik menjelang akhir tahun 2016.

Kejadian2 waaah, biasanya terjadi menjelang akhir tahun makanya kita sih cenderung nunggu perkembangan 3 (tiga) bulan kedepan. Akan ada apalagi ya ? Akankah anggota aliansi saat ini yang tergabung dalam G6, O3 dan CKYHE bergabung jadi satu ato pisah2 cari jodoh lagi ?

Wait and see ya.

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 13 April 2016

JT 130416 : IRISL Dekati Galangan Korsel + Tiongkok


Klo udah PDKT begini biasanya jadi nih he he he. Iran memang lagi naik daun di segala sektor. Orang yang jeli pasti bakal memanfaatkan pasar Iran sebagai sasaran tembak untuk transaksi dagang.

Bahkan pelayarannya pun, IRISL (Islamic Republic of Iran Shipping Lines) kabarnya banyak dilirik pelayaran global untuk bermitra. Apalagi kabar terakhir, IRISL tengah mencari galangan kapal yang sanggup membangun kapal 14.000 TEUs tapi harga cocok.

Ngebangun bisa tapi harga cocok, nah ini dia. Pasalnya, tahun 2008 lalu, IRISL memesan sejumlah kapal anyar dari Hyundai Mipo Dockyard (afiliasi HHI) tapi diblok karena sanksi negara-negara Barat yang nota bene antek dari Amrik dan sekutunya.

Sekarang, dengan rencana pencabutan embargo, IRISL ngebutuhin kapal lebih gede supaya bisa bersaing dan diakui di dunia internasional. Embargo boleh2 aja membelenggu Iran selama beberapa dekade tetapi harga diri kudu diatas segalanya.

Iran punya rencana jangka pendek hingga tahun 2020, bakal membangun armada pelayarannya secanggih mungkin. Ooops, ada apa nih. Bulan Oktober 2015 lalu, IRISL mengumumkan rencana investasi USD 20 milyar … brrrr ngeri kaliiiii !

IRISL ditarget bisa menambah agregat kapalnya sebesar 579.000 TEUs, jadi bisa dibayangin jumlah kapal yang bakal dibangun. Hmm … gak heran banyak yang naksir. Kekuatan tersembunyi ada di tangan IRISL.

Selain memperkuat armada kapal kontainer, IRISL juga bakal lebih yahud di biz kapal curah / dry bulk vessel. Total dwt yang diincar sebesar 2 juta. Saat ini IRISL mempunyai 87 kapal antar benua ditambah lagi 28 unit yang dikelola oleh afiliasinya.

Sinyal2 kuat, selain HHI yang bermarkas di Korea Selatan, Iran kabarnya bakal membagi kue-nya dengan Tiongkok karena kedekatan hubungan antara Teheran-Beijing dimasa sulit gak disangsikan lagi.

Uups proyek balas budi nih ? Entahlah. Sisi komersilnya tetap mendominasi penempatan order IRISL di masa datang. Bravo !

Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 12 April 2016

JT 120416 : Separo Pelayaran Global Raup Profit Di 2015

Dalam situasi runyem seperti sekarang, sebuah perusahaan pelayaran bisa untung (profit), unjuk jempol deh. Dibilang runyem karena hampir 5 (lima) tahun belakangan ini, kondisi perdagangan dunia gonjang-ganjing.

Separo dari 16 pelayaran global dikabarkan merengguk keuntungan tahun lalu, selebihnya dipastikan mendekati kebangkrutan ato minimal merugi (loss). Hal itulah yang disampaikan oleh lembaga riset Alphaliner.

Ada pelayaran yang memperoleh profit di semester 1 namun dihajar di kuartal 4 – 2015 sehingga hasilnya jeblog juga. Penyebabnya harga anjlok dan permintaan pasar gak seperti biasanya. Artinya, koq melempem gini ya.

Menurut survei China Containerised Freight Index (CCFI), tariff dari RRCina rontok ke level terendah 646 poin per tgl 01/04/16. Diantara pelayaran global yang dianugerahi profit, empat diantaranya yaitu Wan Hai Lines (WHL), Maersk Line, CMA CGM dan OOCL.

Di sisi yang lain, CSCL membukukan kerugian (full year net loss) USD 474 juta di tahun 2015 dan Coscon merugi USD 227 juta namun keduanya disatukan dalam satu wadah oleh pemerintah Tiongkok untuk menyelamatkan keperkasaan industri pelayarannya.

Untungnya, operasional divisi kontainer keduanya (CSCL maupun Coscon) per tgl 01/03/16 berhasil dilebur dalam entitas China Cosco. Kedepannya, gak ada lagi penamaan CSCL maupun Cosco karena keduanya udah menyatu / merger.

Lain China Cosco, lain pula nasib pelayaran Hyundai Merchant Marine (HMM) yang membukukan operating loss KRW 209 milyar (= USD 185 juta) selama tahun 2015. Ironisnya, selama lebih dari 3 (tiga)  tahun belakangan, HMM mengalami pendarahan berat.

Bahkan program restrukturisasi pun dijalankan. Bahwa ada isu2 yang meniupkan pelayaran Korea Selatan akan mniru gaya pemerintah Tiongkok mempersatukan CSCL dan Coscon, gak begitu mudah bagi HMM jika harus dimerger dengan Hanjin Shipping (HJS).

Gak itu aja, sebagai ukuran umum, bahwa total lifting 14 pelayaran global mengalami penurunan 0,8 persen – walau gak gede tapi tetap aja menunjukkan potensi pasar menurun ato persaingan semakin sengit ?

Nah, berhati2lah karena kompetisi dengan dibumbui merger serta aliansi strategis di tahun 2016, bakal nunjukin wajah asli industri pelayaran selama masa sulit. Jangan dianggap enteng karena bisa jadi, sewaktu pelayaran global pun bisa ngibarin bendera putih alias menyerah !

Menyerah untuk dipersunting oleh pelayaran lain ato menyerah tuk selama2nya alia bangkrut, udah diprediksi. Tinggal pintar2 kita deh menyiasat kondisi pasar yang sedang gak menentu. Istilah di udara, ada turbulansi sikon perekonomian dunia.

Hmm … serem juga ya. Tapi itu khan analisis pengamat professional dan amatiran. Biasanya orang lapangan punya naluri lain he he he. Selamat bertempur.

Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 10 April 2016

JT 100416 : Kapal Silver Pearl Kandas


Tgl 10/04/16, kapal niaga sepanjang 95 meter “Silver Pearl” kandas gak jauh dari Ulve Sound, Vagsoy, Norwegia – negeri nun jauh disono. Kapal kabarnya, mengalami kerusakan mesin sebelum akhirnya kandas.

Menurut investigasi, gak ada korban jiwa ato laporan polusi. Namun kapal akhirnya bisa diapungkan kembali (refloating) saat air pasang, dengan dibantu dorongan kapal tunda. Kapal akhirnya menuju Maloy untuk keperluan inspeksi.

Sumber : SWL.

Sabtu, 09 April 2016

JT 090416 : Pelayaran Waspadai Bila Inggeris Cabut Dari UE


Dilema dunia pelayaran di setiap negara selalau ada dan harus dihadapi dengan nyata. Hal yang sedang disorot industri pelayaran (khususnya) adalah akan cabutnya Inggeris dari keanggotaan Uni Eropa (UE). Wooow bingitz !

Ada ungkapan terkenal sejak ada indikasi Inggeris bakal cabut / keluar dari UE, namanya Brexit. Istilah serupa pernah dipake Yunani saat diisukan mo cabut dari UE juga, namanya Grexit alias Greece Exit.

Brexit merupakan singkatan yang mengacu pada kondisi di mana Inggris mengancam akan hengkang dari blok 28 negara Eropa. Selama lebih dari setengah abad, sudah dilakukan perubahan perjanjian dan tercipta badan-badan penting seperti Komisi Eropa, Parlemen Eropa, Pengadilan Eropa, hingga Dewan Eropa.

Perdana Menteri Inggris David Cameron sudah menetapkan tanggal referendum, yakni 23 Juni 2016 yang jatuh pada hari Kamis. Di bawah undang-undang, Cameron harus memberikan informasi mengenai referendum 16 pekan sebelumnya.

Inggris bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa atau European Economic Community (EEC) - pendahulu Uni Eropa - pada 1 Januari 1973. Ini merupakan ambisi dari Perdana Menteri Edward Heath yang bernegosiasi agar Inggris bergabung dengan Eropa.

Heath merupakan negosiator andal saat Presiden Perancis waktu itu, Charles de Gaulle - menolak  masuknya Inggris pada 1963. De Gaulle kembali menolak Inggris, namun jatuh dari kekuasaan pada 1969, sehingga membuka jalan bagi pembentukan Inggris baru.

Uni Eropa merupakan persatuan 28 negara yang terhimpun dalam zona perdagangan bebas. Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih dari US$ 18.000 miliar dan populasi mencapai lebih dari 500 juta, UE merupakan blok ekonomi terbesar dunia.

Hasil polling Brexit tampak beragam. Polling telepon Ipsos Mori pada 16 Februari lalu menunjukkan, 54% warga menginginkan agar Inggris tetap menjadi anggota UE. Sedangkan 36% lainnya memilih untuk keluar dari keanggotaan UE.

Sementara, polling ICM yang dilakukan secara online pada 7 Februari menunjukkan, 42% responden menyetujui Brexit versus 41% responden memilih untuk tetap menjadi anggota UE. Lantas klo meleset gimana dunk ?

Kondisi inilah yang sangat dikhawatirkan oleh para pengusaha. Suatu ketentuan baru, pasti akan menimbulkan masalah baru. Apalagi kejadian Inggeris (bila maujud) jadi keluar dar UE, ini adalah kejadian luar biasa dan blon tentu bisa diantisipasi.

Contohnya, gonjang-ganjing fluktuasi nilai mata uang, lantas pemerintah Inggeris harus meratifikasi pernjanjian bilateral ato pun dengan UE sekali pun, tapi diprediksi akan sulit dan memakan waktu panjang.

Walau disebut2 Inggeris bakal mendapat banyak keuntungan bila berjuang sendirian tapi sebagian pihak, masih pesimistis. Perlu pembuktian karena bila fluktuasi nilai mata uang gak bisa terkontrol, segalanya akan berubah dengan drama.

Nah, seberapa serius Ingeris bakal cabut ? Yuuk, kita tunggu hasil referendum Brexit. Take care.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 01 April 2016

JT 010416 : Kapal Adventure Hornblower Senggol Dermaga

Tgl 31/03/16, kapal penumpang dengan panjang 49 meter Adventure Hornblower menyenggol dinding dermaga di San Diego, Kalifornia, Amrik. Saat itu, kapal sedang didorong menuju dermaga.

Dalam kappa tersebut terdapat 139 penumpang. Tanpa suatu sebab pasti, kapal yang tengah disorong mendekati dermaga tiba2 mengalami hambatan kendali sehingga membentur dinding dermaga (seawall).

Tiga penumpang dibawa ke rumah sakit terdekat karena luka2 ringan sementara yang lainnya berhasil diselamatkan dan gak mengalami luka sama sekali. Setelah kejadian, tim investigasi langsung bekerja.

Gak ada laporan polusi ato kebocoran bahan bakar dari kapal. Ikut prihatin.

Sumber : SWL.