Senin, 31 Agustus 2015

JT 310815 : Insiden Di Kapal “UASC” Di Jerman

Beruntungnya UASC. Sebuah kejadian kecil yang bila tidak ditangani secara serius akan menimbulkan petaka besar di industri pelayaran. Musibah tersebut, bisa dalam skala kecil, bahkan hingga yang terjelek kebakaran kontainer di samudera luas.

Sebuah insiden yang melibatkan kapal “Alula” (milik United Arab Shipping Co. / UASC), dikabarkan sempat menimbulkan percikan api akibat terbakarnya sebuah kontainer 40’ dengan packing kardus.

Dengan kesigapan tim pemadam kebakaran di pelabuhan Hamburg, Jerman, akhirnya bisa dipadamkan secara cepat. Caranya, dengan memindahkan 30 unit kontainer serta menurunkan kontainer yang terbakar ke dermaga.

Isi muatan kemudian dikeluarkan dan setelah berjuang selama 3,5 jam akhirnya api dapat dikuasai dengan baik. Pihak UASC sendiri, hingga kini menolak dimintai keterangan. Untungnya lagi, gak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Hebatnya, tim pemadam kebakaran yang terdiri dari 36 orang, langsung naik ke kapal dan tiba di lokasi pukul 03.30 waktu setempat. Gak pake banyak nanya, mereka langsung kerja dan menyelesaikan tugas dengan baik. Good job.

Kapal tsb tengah bertugas di rute Asia – Eropa di AEX1 / AEC1, yang dioperasikan bersama dengan mitra kerjanya yakni “China Shipping Container Lines” (CSCL) dan “CMA CGM” dalam aliansi strategis bernama “Ocean 3” (O3).

Kejadian tak diharapkan ini terjadi tgl 28/08 lalu. Sebagaimana dikutip dari World Maritime News. Kapal “Alula” (13.100 TEUs) dibuat tahun 2012 ini masih tergolong anyar dan dioperasikan oleh “United Arab Shipping Co.” (UASC), pelayaran asal Timur Tengah.

Take care. Ikut prihatin. Foto dibawah ini, "Alula" dalam kondisi normal dan tengah sandar di dermaga.



Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 30 Agustus 2015

JT 300815 : Kado "KAI Serba 70"

Gak seperti jaman dulu, ada gak ada ulang tahun, ya gitu-gitu aja. Sekarang PT Kereta Api Indonesia (Persero) sangat dinamis mengikuti ritme pasar. Saat ada momen khusus, pasti ada gebrakan promo sebagai salah satu alat pemasaran yang ampuh.

Tahun ini, usia PT KAI mencapai 70 tahun ato seumuran manusia, bisa dikata dewasa. Dewasa dalam memanusiakan penumpang, ditunjukkan dengan berbagai proses inovasi kereta api (KA) penumpang, maupun dalam hal mengakomodir tuntutan Pelanggan. Demikian pula halnya dengan KA barang.

Nah, dalam rangka memperingati HUT KAI yang ke-70, akan digelar program promo "KAI Serba 70". Setidaknya bakal disediakan 70.000 kursi promo di Kereta Api komersial dengan harga serba Rp.70.000,- (selama persediaan masih lho ya) dan waktu pembelian dan keberangkatan mulai 7 - 28 September 2015.

Lantas, kapan dunk ultahnya PT KAI sendiri ? Tgl 28 September. Jozz gandozz. Happy 70th anniv. for PT Kereta Api Indonesia (Persero).


Sumber : PT KAI - Markom.

Sabtu, 29 Agustus 2015

JT 290815 : Kantor Dirut Pelindo II Digeledah

Semoga aksi dadakan ini murni kerjaan polisi yang sebenarnya, jadi gak ada sangkaan politis dan lain-lain. Jelas khan ?

Kabarnya, hari Jumat 28/08, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Victor Edison Simanjuntak melakukan penggeledahan di kantor pusat PT Pelindo II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hasilnya ?

Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino nyap-nyap alias marah-marah karena gak terima kantornya digeledah. Sangkaannya : ada indikasi pencucian uang terkait pengadaan 10 unit mobile crane. Kabareskrim Polri, Komjen Pol Budi Waseso ikut serta dalam penggeledehan tsb.

Pihak kepolisian menyampaikan, perlu beberapa hari untuk mempelajari dokumen dan komputer yang disita. Jadi, untuk sementara waktu ya menunggu dan menunggu. Kooperatif aja. Klo gak salah, nanti keluar (baca: bebas juga koq). Inilah wajah peradilan negeri ini. Gak heran Lino protes keras.

Bahkan Lino mengancam akan mengundurkan diri. Ciaileh, hari gini masih pake acara ngancem segala. Mundur aja langsung. Kalo pemerintah kelimpungan khan ketahuan, siapa yang punya beban dan tanggung jawab di urusan kepelabuhaan.

Salah satu isu yang bikin "ndase ngelu", ya perihal dwelling time. Itu sejarah panjang berapa puluh tahun ke belakang. Rasanya, sejak kita masuk industri pelayaran hampir 20 tahun lalu, dwelling time sudah ada. Masak iya sih gak beres-beres, ada apa ya ?

Semoga cepat beres dan jelas deh. Masyarakat khan perlu kejelasan juga. Kabarnya duit trilyunan dibelanjakan hanya untuk dwelling time. Jumlahnya ? Diperkirakan mendeketai Rp 70 trilyun. Hadeuuuuh gedenya Mak.


Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 28 Agustus 2015

JT 280815 : Evakuasi "Trigana Air" Tuntas Sudah …

Akhirnya, setelah dilakukan pencarian skian lama, Badan SAR Nasional (Basarnas) telah resmi menutup operasi penyelamatan dan evakuasi korban tragedi jatuhnya Trigana Air di Pegunungan Bintang, Papua.

Seluruh anggota yang terlibat dalam kegiatan Search and Rescue (SAR) termasuk masyarakat dan relawan telah meninggalkan rimba lokasi jatuhnya pesawat berpenumpang 54 orang itu. Kabar dari tim relawan, medan yang harus ditempuh memang luar biasa berat karena wilayahnya masih asli.

Tak kurang dari Komandan Korem 172/ PWY Kolonel Infanteri Sugiyono, yang mengisahkan perjalanan unik disertai cerita mistis, untuk dapat sampai ke lokasi jatuhnya pesawat di sekitar Kampung Antenok, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un dan semoga arwah para korban Trigana Air dapat diterima disisi-MU. Aamiin. Rujukan sebelumnya, silahkan baca : JT 160815 : “Trigana Air” Hilang Kontak.


Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 27 Agustus 2015

JT 270815 : “MSC” Tambah Garang


Kiprah “Mediterranean Shipping Co.” (MSC) di industri pelayaran global gak diragukan lagi. Bahkan kini menantang langsung pelayaran nomor 1 dunia, “Maersk Line” berkompetisi dalam wadah yang sama : “2M”.

Aliansi strategis yang dibentuk oleh 2 (dua) pelayaran raksasa ini sempat menimbulkan keraguan pihak otoritas terkait di Amrik maupun belahan dunia lainnya. Apalagi saat “CMA CGM” ikut dalam program “P3”-network.

Artinya, Maersk Line, MSC dan CMA CGM waktu itu pernah berniat membangun kekuatan bersama namun dimentahkan oleh otoritas terkait di RRCina sehingga akhirnya P3 batal maujud dan berganti baju menjadi 2M.

CMA CGM yang sempat tereliminasi, memutuskan membuat kelompok baru bersama “China Shipping Container Line” (CSCL) dan “United Arab Shipping Co.” (UASC). Tim bentukannya diberi nama “Ocean 3” ato disingkat “O3”.

Kabar-kabar terpanas belakangan ini adalah ambisi MSC yang menggebu-gebu untuk bisa melibas Maersk Line sebagai pelayaran terbesar di dunia. Gak kurang sejumlah kapal gede dipesan, baik kapal milik maupun kapal sewa untuk memuluskan ambisi tadi.

Pokoknya, kapasitas muat harus bertambah dan itu artinya MSC siap berkompetisi kapan pun dan dimana pun. Gak liat sikon yang lagi jumpalitan. MSC berniat menyewa 10 x 10.000 TEUs sebagai bagian kerjasama terbaru dengan pihak RRCina.

Sebuah bank bernama “China’s Import Export Bank”, dikabarkan siap menggelontorkan USD 690 juta kepada pihak BCAP (sebuah perusahaan pembiayaan di Inggeris). Tujuannya, dalam rangka membeli kapal tadi.

Dalam catatan perindustrian pelayaran global, MSC diperkirakan memesan kapal terbanyak dengan agregat 701.000 TEUs, diantara 20 perusahaan pelayaran terbesar saat ini. Juga MSC memesan 20 x 19.200 TEUs yang tengah dibangun di Korea Selatan.

Menurut media “Journal of Commerce” (JoC), pengiriman kapal-kapal anyar ini akan berlangsung hingga tahun 2017 mendatang. Saat ini sih baru 2 (dua) unit yang jadi. Sisanya menyusul dengan interval waktu tertentu.

Siap-siap berhadapan dengan raksasa yang satu ini, sangat agresif dan salah-salah bisa kesalip. Watch Out !


Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 26 Agustus 2015

JT 260815 : Semester 1, WHL & SITC Profit !

Luar biasa, masih ada pelayaran di jaman susah begini menangguk untung. Artinya, bisa dihitung jari Bro’, karena dari semua info yang beredar di dunia maya, industri apapun tengah menjerit dan menangis di tahun 2015 ini. Artinya, iklim usaha tahun ini melempem abiiiz.

Tapi ditengah kesulitan dan bila jeli, selalu aja ada perusahaan yang muncul dengan keberuntungan dan untung sih. Dua diantaranya adalah : Wan Hai Lines (WHL) dan satunya lagi : SITC.

Pelayaran Taiwan, WHL, kabarnya membukukan profit di Semester 1 - 2015 hampir 82,4 persen ato menjadi TWD 3,2 milyar ato setara dengan USD 97,3 juta. Wiiiih bagus bingitz. Revenue lumayan bagus diangka TWD 33,7 milyar ato naik 7,1 persen.

Rata-rata tarif WHL untuk servis Asia di kisaran USD 444 / TEU di kuartal 1 (Jan-Mar) dan USD 426 / TEU di kuartal 2 (Apr-Jun). Kgi Securities memperkirakan tarif di kuartal 3 berada di angka USD 400 / TEU karena sikon di Eropa serta pengaruh over-capacity di Asia-Eropa (AE) selain Amrik dan Asia-Med (AM).

Selanjutnya, Kgi Securities memproyeksikan profit WHL di kuartal 3 (Jul-Sep) : TWD 663 juta dan kuartal 4 (Okt-Des) : TWD 693 juta. Intinya, hingga akhir tahun WHL diprediksi menjadi salah satu pelayaran yang sehat di tahun 2015 dan raport-nya biru. Toooop.

Kemudian, pelayaran yang terdaftar di Hong Kong, "SITC International Holdings", membukukan net profit di Semester 1 - 2015 : USD 70,94 juta ato naik 27,2 persen. Pendapatan diprediksi di angka USD 651,19 juta ato turun 1 persen dibanding tahun lalu.

SITC (Shandong International Transportation Corporation) melihat kenaikan 6,6 persen di industri pelayaran, hingga volumenya mencapai 1,06 juta TEUs dalam 6 bulan pertama. SITC sudah berkomitmen untuk memperluas cakupan servisnya di Intra-Asia, hal tsb dibuktikan  dengan adanya order kapal anyar beberapa waktu lalu.

Hingga 30/06, SITC mengoperasikan armada kapal 70 unit, dengan total kapasitas 86.076 TEUs, terdiri dari 35 kapal milik (owned-ships) dan 35 kapal sewa (chartered ships).

Kargo dari Cina disebut-sebut pemberi sumbangan terbesar bagi pertumbuhan SITC dalam beberapa tahun terakhir. Good luck !

Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 25 Agustus 2015

JT 250815 : “H-L” Beli 6.000 Reefer Boxes

Blon lama ini sih, perusahaan pelayaran Jerman, “Hapag-Lloyd” (H-L) membelanjakan duitnya untuk menambah armada kontainer reefer-nya. H-L menyadari kompetisi di east-west trade (baca : rute Asia-Eropa / AE) sudah terlalu parah saat ini.

Kebetulan di rute Amerika Selatan masih sepi pemain dan kompetisinya gak separah AE maupun Amrik ato Asia – Med (AM). Gak salah juga sih klo pemain besar Maersk Line dan MSC memainkan perannya disana, plus sang spesialis “Hamburg-Sud” (H-S).

Tapi H-L gak strategi. Akuisisi atas pelayaran Cile tempo hari, CSAV, ditengarai menjadi pemicu optimisme H-L dalam menggarap pasar Amerika Selatan. Do’i ngeliat, H-S adem ayem aja nih melayani rute penuh muatan buah-buahan. Asyik dunk.

H-L membeli 6.000 kontainer reefer untuk mengakomodir potensi pasar Amerika Selatan. Ribuan kontainer anyar ini, akan dilengkapi teknologo terkini (will be fitted with controlled-atmosphere technology), sori istilah teknis yang kita sendiri lagi belajar he he he.

Makanya sang CEO Rolf Habben Jansen menyatakan H-L sebagai pelayaran yang (mulai) mempunyai spesifikasi khusus di industri reefer biz. Apalagi setelah mencaplok CSAV, H-L jadi tambah bergairah berkiprah di Amerika Selatan.

Untuk diketahui, April 2015 lalu H-L memesan 5 x 10.500 TEUs, dan kapal anyarnya ini dilengkapi dengan 2.100 reefer-plug. Mantep !


Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 24 Agustus 2015

JT 240815 : Terminal Kontainer Kribi Diminati Konsorsium Sino-Perancis

Sebuah konsorsium asing, yang dipimpin oleh Bollore Group (Perancis), kabarnya dipercaya untuk mengembangkan dan mengoperasikan terminal kontainer Kribi, Kamerun, sebuah negara di Afrika yang lebih terkenal dengan sepak bola-nya.

Menurut kantor berita, Reuters, keputusan pemenangan grup Bollore agak dramatis karena di bulan April lalu, Bollore sempat dicoret dari kepesertaan tender. Bila kemudian, ternyata Bollore yang menang, ya kita ikuti aja. Wong yang punya hajat aja gak ribez.

Konsorsium Bollore terdiri dari CMA CGM, CHEC (RRCina). Data lebih lengkap blon diperoleh tapi sumber-sumber yang bisa dipercaya menyatakan pelabuhan Kribi sebagai pelabuhan laut dalam dirancang, untuk mengatasi kongesti di pelabuhan Douala.

Oalaaaah, pantesan diburu-buru he he he.


Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 22 Agustus 2015

JT 220815 : Raport “H-L” Kembali Hitam

Setelah tahun 2014 lalu, “Hapag-Lloyd” (H-L) mendapat raport merah, di Semester 1 – 2015 secara mengejutkan perusahaan pelayaran Jerman ini berhasil membukukan profit EUR 157,2 juta (= USD 180,9 juta), dengan pendapatan mencapai EUR 4,96 milyar ato naik 54,5 persen.

Peningkatan revenue diperoleh saat di akhir tahun 2014, H-L mengakuisisi pelayaran Cile, CSAV sehingga langkah ini dinilai tepat dan memberikan manfaat bagus bagi H-L. Kapal CSAV yang digotong ke H-L berjumlah 188 unit.

H-L menjadi pelayaran ke-4 terbesar didunia, setelah Maersk Line, MSC dan CMA CGM. Mengoperasikan lebih dari 128 servis (berdasarkan hitungan akhir Juni), dibanding posisi tahun 2014 di periode yang sama, hanya memiliki 101 servis.

Penurunan harga menimpa pula H-L namun gak mempengaruhi performansi harus bagus. Rata-rata tariff mengalami penurunan USD 128 / TEU, year-on-year USD 1.296 / TEU. Tekanan berat tarif ada di pasar itu sendiri.

Di saat harga minyak menyentuh batas terendah dalam beberapa tahun belakangan ini, pihak pelayaran harus berani menyesuaikan (baca: menaikkan) tarif karena bila dipaksakan akan bisa mempengaruhi performansi tahun ini ke level merah.

Semoga berhasil.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 21 Agustus 2015

JT 210815 : Kapal Kontainer Nganggur Tambah Banyak !

Ini fakta yang menambah kelam potret ekonomi global, sehingga berdampak kepada industri maritim global, secara lebih khusus lagi perusahaan pelayaran. Media riset “Alphaliner” memaparkan angka yang cukup mengkhawatirkan kita semua.

Setidaknya, ada tambahan 149 unit (terhitung hingga tgl 10/08) kapal yang berkapasitas diatas 500 TEUs ato setara jumlah agregatnya 377.000 TEUs, sehingga jumlah total kapal kontainer di dunia saat ini menganggur, bertambah terus. Pfffuih …

Sementara itu, pasok kebutuhan kapal dibawah 7.500 TEUs ada peningkatan tetapi gak terlalu significant. Kasarnya sih, ada aja permintaan, cuma sedikit doank koq. Selebihnya, karena periode Mei-Agustus harga sewa juga jeblok, namun pasar tak bergeming.

Kapal diatas 7.500 TEUs juga bukannya tidak ada yang nganggur tetapi sedikit jumlahnya. Kontribusi terbesar adalah bila servis milik 2M (Maersk Line/MSC) diparkirkan untuk sementara waktu, setidaknya bakal ada 10 unit kapal idle, mulai dari 9.000 13,000 TEUs.

Waduuuuh biyung, piye iki. Ekonomi global koq tambah ancur-ancuran ? Tetap waspada ae yo.


Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 19 Agustus 2015

JT 190815 : “Marstal Maersk” Lintasi Terusan Suez

Pengembangan jalur pintas Terusan Suez terbukti telah mampu mempersingkat perjalanan dari arah barat ke timur dan sebaliknya. Di industri pelayaran, peran Terusan Suez gak bisa diabaikan karena sudah terbukti ampuh selama ini.

Ceritanya nih, minggu lalu salah satu kapal terbesar di armada “Maersk Line” yaitu “Marstal Maersk” berhasil melewati kanal yang sudah diperlebar / ekspansi (New Suez Canal). Datang dari arah Laut Merah menuju Laut Mediterania – demikian menurut laporan “Al Ahram Online”.

Kapal ini memiliki spesifikasi yang memang spektakular. Bobot kapal anyar ini 200.360 ton, panjang 399 meter dan lebar 60 meter. Kapal ini dipasang oleh Maersk di rute Asia – Eropa (AE).

Simak profil Marstal Maersk seperti diatas. Luaaaar biasaaaaaa.


Sumber : Dari Sana-sini / Foto : FleetMon.

Selasa, 18 Agustus 2015

JT 180815 : Transformasi PT Djakarta Lloyd (DL)


Pendek kata, mayoritas masyarakat luas lebih percaya PT Pelayaran Djakarta Lloyd (DL) telah mati suri, ketimbang berkiprah secara diam-diam dalam beberapa tahun terakhir. Faktanya, pelayaran ini pernah terbelit hutang Rp 1,5 trilyun !

Angka yang fantastis dan perlu mukjijat untuk menghidupkan kembali perusahaan pelayaran pelat merah yang sempat terpuruk satu dasawarsa ke belakang. Pernah memiliki armada kapal sebanyak 24 unit dan terbilang gede  dimasanya.

Bahkan memiliki servis mendunia, dengan kantor perwakilan di sejumlah negara kala itu. Prahara melanda dan kini musim perbaikan telah tiba. DL mentransformasikan diri, dari sebuah perusahaan pelayaran menjadi “national logistics service provider”.

Hal itu diperoleh, saat menghadiri acara ulang tahun DL di Gedung Joang ’45, mulai jam 08.00 s/d selesai. Acara diisi dengan berbagai ritual upacara ulang tahun dan terakhir diisi dengan dialog interaktif dengan tema “ Tol Laut … Apa Kabarmu?”.

Ternyata dijawan oleh perwakilan tim Bappenas baik-baik saja. Pasalnya di tahun 2016-2019 akan dibangun 24 pelabuhan strategis dan memperkuat jaringan infrastruktur di Tanah Air. Harapannya lancar dan bisa maujud sesuai jadual yang sudah ditetapkan.

Di negeri ini, mana sih yang bisa on-time, begitu kira-kira. Apa-apa molor, apa-apa dikaitkan jam karet makanya untuk meyakinkan hal tersebut, dibutuhkan keyakinan dan komitmen sebuah bangsa. Bukan persoalan individu dan kelompok lagi.

Dari lingkungan terbatas di unit korporasi, DL bertekad bisa berkiprah dalam waktu dekat dan membuktikan kesaktiannya, menunjukkan jati diri sebuah perusahaan yang nyaris divonis mati tetapi akhirnya bisa bangkit kembali.

Masih belum percaya ? Tunggu tanggal mainnya. Tak lupa, selamat ultah untuk DL, semoga semakin bersinar dan sektor logistik menjadi tulang punggung industri DL di masa datang.


Sumber : Live.

Senin, 17 Agustus 2015

JT 170815 : Asyiiiik, Naik KA Gratis Nih

Inget-inget ya, berlaku cuma pas acara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 doank. Jadi, sudah diiklankan dan diinformasikan jauh-jauh hari bahwa pemerintah via PT Kereta Api Indonesia (Persero) menggratiskan 113 rute perjalanan kereta api (KA) lokal bersubsidi (PSO).

Program diatas dilaksanakan guna mendukung program BUMN yang bertajuk "BUMN Hadir Untuk Negeri". Selain menggratiskan KA Lokal Bersubsidi (PSO), PT KAI melalui 2 anak perusahaannya, yakni PT KCJ dan PT Railink juga memberikan promo serupa.

Untuk KRL, memberikan program gratis tarif perjalanan KRL pada 17 Agustus 2015 pukul 08.00-17.00 WIB. Sementara, untuk KA bandara, PT Railink memberikan promo "Diskon Kemerdekaan" sebesar 70% kepada pelanggan KA Bandara Kualanamu selama 15 hari terhitung tanggal 17-31 Agustus 2015.

Dirut PT KAI, Edi Sukmoro  menyebutkan 113 perjalanan tersebut, terdiri dari 100 perjalanan KA lokal bersubsidi di Jawa dan 13 perjalanan di Sumatera pada 17 Agustus 2015 untuk keberangkatan mulai pukul 08.00-17.00 WIB. 

Edi mengatakan promo tersebut berlaku untuk para calon penumpang KA Bandara dengan melakukan pembelian langsung di gerai tiket Sta KA Bandara Medan (CRS) dan Sta KA Bandara (ARS) dengan melampirkan fotokopi kartu identitas yang masih berlaku.

Bravo KAI, Merdeka !


Sumber : Bisnis Indonesia, 17.08.15.

Minggu, 16 Agustus 2015

JT 160815 : "Trigana Air" Hilang Kontak

Kabar duka kembali menyelimuti industri penerbangan Tanah Air. Sebuah pesawat baling-baling berpenumpang 49 orang dikabarkan hilang kontak dan sebelum tengah malam diinformasikan menabrak gunung. Astagfirullah aladzhiim.

Pesawat Trigana Air jenis ATR 42-300 hilang kontak 10 (sepuluh) menit sebelum mendarat. Posisi terakhirnya, saat hendak meninggalkan ketinggian. Angka 42 diambil dari jumlah standar kursi pesawat itu, yakni 42 kursi, namun dalam variannya, penumpang bisa bervariasi dari 40 sampai 50 kursi.

Pesawat Trigana Air bernomor registrasi PK YRN hilang dalam penerbangan Jayapura-Oksibil. ATR 42-300 adalah pesawat twin turboprop pabrikan Aerei da Trasporto Regionale or Avions de Transport Regional (ATR) pabrikan Perancis dan Italia.

Dalam situs ATR, ATR 42-300 berkursi 48 orang. Mesin pesawat ini pabrikan Pratt and Whitney, Kanada PW 120. Model ATR 42-300 ini diproduksi sejak awal 1980-an hingga 1996.

Semoga masih ada mukjizat bahwa pesawat, kalau pun jatuh ato mendarat darurat, semua penumpangnya selamat. Aamiin. Kita doakan saja.

Sumber : detik, 16.08.15.

Sabtu, 15 Agustus 2015

JT 150815 : Kapal Next-Gen “MSC Maya” Siap Tempur

Walau kondisi ekonomi masih lesu tapi gak istilah ini kayaknya gak berlaku buat MSC, sang juragan kapal yang juga dikenal sebagai pelayaran no. 2 terbesar setelah Maersk Line. Targetnya, harus bisa melampaui Maersk Line, gimana pun caranya.

Diakui ato ngga, itu perkaran lain. Setiap pelayaran mempunyai ambisinya sendiri-sendiri. Sejak lama, Mediterranean Shipping Co. (MSC) ingin menguasa dunia tetapi Maersk Line berupaya “menjegal” dengan segala daya dan upaya.

Seperti layaknya sang juara, bila kemudian harus turun pamor menjadi nomor 2 alias runner-up kayaknya gak pe-de bangetz deh. Harus jadi nomor 1 dan ambisi itualh yang membuat keduanya bersaing menambah kapal sebanyak-banyaknya dengan kapasitas penuh.

Artinya, untuk mempertahankan reputasi dan gengsi masing-masing, perlu usaha lebih. Bagi MSC, yang tengah menggalang kekuatan dengan konstruksi kapal terbaru yang sangat powerfull, yaitu armada kapal 19.224 TEUs (+19.000 TEUs).

Gak ada yang ragu dengan kemampuan keuangan MSC dan MSC bisa membeli sendiri ato menyewa dari pihak ke-3. Intinya, sebagai operator, kapal bisa didapat darimana saja, yang pentinga ngehasilin duit. Dari situlah transaksi dimulai.

Dalam waktu dekat, galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), Korea Selatan bakal menyerahkan kapal terbaru ke-4 seri 19.224 TEUs, “MSC Maya”. Kapal ini akan menyusul kakak seperguruan “MSC Olver”, “MSC Oscar” dan “MSC Zoe”

MSC memesan 20 unit kapal “Oscar-class” (begitu MSC menyebutnya) dan menyebarnya di 3 (tiga) galangan besar Korea Selatan. Ya bagi-bagi jatah gitu deh, biar gak pada ngiri he he he. Padahal pengen ngeliat juga kualitas buatan masing-masing shipyard tuh.

DSME kebagian bikin 12 kapal, Samsung Heavy Industries (SHI) : 6 kapal dan Hyndai Heavy Industries (HHI) : 2 unit. Masa pengirimannya antara Juli 2013 s/d Maret 2016 – demikian sebagaimana dilansir media riset “Alphaliner”.

Untuk diketahui saja nih, 6 kapal dari total 12 unit yang dipesan MSC, dibiayai oleh Bank of Communication Leasing (BoCom) sementara 6 unit lainnya didanai oleh Minsheng Financial Leasing (MFL).

Kapal terbaru MSC memang diklankan dapat membawa 19.224 TEUs walau secara konfigurasi aslinya “hanya” bisa menampung 18.000 TEUs tetapi pihak galangan konon, memberikan solusi pemanfaatan ruang yang bisa dioptimalkan. Bagus !

Ke-12 kapal ex DSME ini akan disewa untuk jangka panjang alias long-term lease (biasanya diatas 10 tahun ato sama dengan). Kapal anyar ini dipasangi mesin otomatis pengatur kecepatan lambat MAN-B&W (model S90ME-C10 versi 11 silinder), bisa menghasilkan tenaga 67.100 kW.

Spesifikasi kapal Oscar-class ini yaitu panjang 395,4 meter, lebar 58,6 meter dan row 23 kontainer di dek kapal.

MSC Maya diharapkan mulai masuk servis gabungan antara Maersk-MSC di aliansi strategis 2M, di rute Asia – Eropa (AE) dengan nama AE-2 / Swan loop. Kapal anyar ini bakal ngegantiin kapal sekelas Ebba Maersk (15.500 TEUs).

Siiiip, top markotop deh.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 14 Agustus 2015

JT 140815 : “Hanjin Shipping” Bukukan Profit

Gak banyak pelayaran yang bisa meraih sukses di tahun 2015 (khususnya), sehingga lepas dari jeratan raport merah alias merugi. Dalam kurun 5 tahun ke belakang, banyak pelayaran yang kembang-kempis menahan diri buat gulung tikar (tutup).

Bukan perkara gengsi semata, tetapi karena investasi yang dibenamkan pun gak murah. Bayangin aja aset kapalnya, kontainernya, gedung perkantoran dan lain-lain. Pokoknya gak murah deh.

Nah, bila pelayaran lain tengah bergulat lepas dari cengkeraman kerugian tapi pelayaran Korea Selatan ini, berhasil tetap eksis dan membukukan laba yang lumayan. Istilahnya masih mendingan, daripada rugi !

“Hanjin Shipping” (HJS) membukukan profit di kuartal 2 (Apr-Jun) KRW 104,3 milyar (= USD 94 juta), sangat berbeda dengan performansi tahun 2014 di periode yang sama, yakni rugi KRW 199,7 milyar.

Hasil kuartal 1 (Jan-Mar) gimana ? Sejauh ini bagus, profit KRW 22,9 milyar. Keberuntungan tsb diraih dengan keberhasilan mata uang Won bertahan dari gempuran mata uang US Dollar dan juga adanya pelepasan asset “TTI Algeciras”, Spanyol.

Lantas bagaimana juga kebijakan tariff sehingga bisa membuahkan hasil positif ? Untungnya, tahun ini harga bahan bakar minyak (fuel) sedang turun sehingga sedikit membantu juga peruntungan HJS, selain adanya rasionalisasi servis di sejumlah rute.

Untuk semester 2 (Jul-Des), pihak HJS memperkirakan akan adanya perubahan tariff (baca: membaik) dan perekonomian Amrik membaik sehingga tariff ke Amrik semakin ok. Rute Asia-Eropa (AE) juga diharapkan membaik.

Toooop, sungguh huebat bisa mencatat laba disaat pelayaran lain terengah-engah memikirkan masa depan industri maritim yang .sedang bergejolak. Silahkan di-cek, gak banyak yang bisa bermanuver dan hasilnya positif.

Congrats ya.


Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 13 Agustus 2015

JT 130815 : “MSC” Bersiap Menyalip “Maersk Line”

Gengsi buat jadi pelayaran nomor satu udah gak bisa ditahan lagi oleh “Mediterranean Shipping Co.” (MSC) dan jangan heran bila pelayaran blasteran Italia-Swiss ini cenderung enggan mengakuisisi ato merger. Lebih pilih besar karena usaha sendiri he he he.

Upaya-upaya untuk melewati prestasi “Maersk Line” selaku pelayaran nomor wahid saat ini, terus digalang. Salah satu diantaranya membangun armada kapal gede (diatas 19.000 TEUs)  secara besar-besaran. Padahal MSC berkawan dengan Maersk Line di aliansi “2M”.

Musuh dalam selimut ? Ya susah-susah gampang menggolongkannya, wong masing-masing punya cara dan strategi masing-masing, jadi terserah Pembaca mau mengibaratkan seperti apa. Musuhku adalah kawanku, gitu kali ye ?

Ya sud. Kembali ke urusan biz MSC, langkah yang ditempuh adalah memperbesar armada dengan kapal besar namun skala ekonominya bisa dipertanggungjawabkan, selain harus efisien dan secara komersil bisa dijual.

Blon lama ini, MSC mendapatkan kapal seri “Oscar-class” yang ke-3, yaitu “MSC Zoe” (19.224 TEUs). Konstruktornya adalah galangan kapal DSME, Korea Selatan dan reputasinya gak diragukan lagi.

Kapal anyarnya ini bakal masuk servis “Swan”, yang beroperasi di rute Asia-Eropa (AE) dan kapal ini merupakan bagian dari pengadaan 20 kapal gede MSC diatas 19.000 TEUs. Ampuuun mak !

Pesanan kapal-kapal gede MSC ini, bisa memperpendek jarak dengan “Maersk Line” dan selanjutnya menyalip di saat-saat yang menegangkan kelak. Kapan pastinya, Cuma mereka berdua yang tahu deh. Pertarungan seperti apa yang akan dimainkan.

Yuuuk, kita ikuti terus perkembangannya dan jangan sampe lengah. Diakui ato ngga, itu adalah kompetisi dan harga yang harus dibayar, sangat-sanagt mahal.

Congrats buat MSC atas kapal barunya ya.

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 12 Agustus 2015

JT 120815 : 125 Perusahaan Batu Bara Bangkrut

Ini angka yang fantastis dan bukan melulu produk domestik tetapi dampak global dari kondisi ekonomi saat ini. Jangan heran bila Yunani dan Puerto Riko pun dinyatakan bangkrut karena gak sanggup bayar cicilannya yang sudah jatuh tempo. Hmm ...

Kejamnya dunia ya. Berita di dalam negeri setelah industri tekstil dan garment di Jawa Barat dan Jawa Tengah mengaduh, kini sektor perkebunan dan pertambangan yang terkena dampaknya. Ada sekitar 125 perusahaan batu bara di Kalimantan Timur tidak beroperasi lagi dan berpotensi memberhentikan 5.000 orang pekerja.

Astagfirullah aladzhiim. Ngeri sungguh ngeri dan karenanya yang mengendalikan ekonomi saat ini di pemerintahan, harus ekstra hati-hati ato akan bernasib seperti 2 (dua) negara bangkrut tadi ? Jangan sampe ya. Ngeliatnya aja gak tega.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim, M. Slamet Brotosiwoyo menyampaikan hal tsb saat diwawancara satu media cetak lokal. Hingga akhir tahun, diprediksi bakal ada 200 perusahaan batu bara gulung tikar, apabila sikon ekonomi tak kunjung membaik.

Repotnya, selain pungutan resmi yang mencapai 11,75 persen, ternyata ada pungutan lain diluar peraturan resmi ato 31 jenis pajak. Walaaaah, gimana ini ? Makanya, sudah mulai banyak pengusaha minta dispensasi dan keringanan. Apa saja ? Itu justru yang sedang dipikirkan.

Ini adalah tamparan kedua di Kaltim, setelah sebelumnya diindikasi ada sekitar 400 kapal nganggur dan gak beroperasi akibat sepinya transaksi bisnis, dan itu lagi-lagi terjadi di Kaltim. Sektor pelayaran domestik disebut-sebut tengah prihatin abiiiiz. Mulai kapal pelra, kapal niaga batu bara hingga kapal kontainer, nganggur (idle ships).

Berdoalah agar sikon perekonomian global dapat segera pulih. Aamiin. Sebuah perjuangan panjang dan butuh komitmen besar.

Sumber : TribunNews.

Selasa, 11 Agustus 2015

JT 110815 : Dalam Wacana, COSCO + CSCL Merger

Sekali lagi, dalam dunia bisnis apapun bisa terjadi. Lawan bisa kawan, kawan bisa jadi lawan. Setidaknya itu gambaran nyata yang sekarang banyak didapati, sebagai upaya mempertahankan diri dari persaingan global.

Industri maritim, boleh dibilang ketat. Tapi pemainnya selalu saja ada. Esa Hilang, Dua Terbilang, seperti itulah kira-kira semboyan di dunia bisnis. Di saat orang terpuruk, pasti akan ada pemain lain baru yang muncul.

Kabarnya, 2 (dua) perusahaan pelayaran RRCina bakal merger nih, walau masih dalam tahap pembicaraan lho. Kalo IYA juga, wooow bingitz deh, bakal jadi isu gede nih. Sampe-sampe perdagangan saham kedua perusahaan di-stop dulu.

Kedua perusahaan tersebut adalah China Cosco Holdings dan China Shipping Container Lines (CSCL).  Proses konsoidasi setidaknya diprediksi bakal alot karena industri pelayaran saat in tengah terpuruk dan harus menghasilkan yang “wooow” gitu lho.

Siapa sih yang melempar isu pertama kali ? Ternyata harian setempat yaitu “South China Morning Post”. Kita disini sih Cuma ikut mendistribusikan karena jauh dari pusat informasi dan biasalah, sedikit sok tahu he he he.

Setidaknya, itu yang tengah rame dibicarakan. Kitaorang cuma bakal memprediksi perkembangan aliansi strategis CKYHE dan Ocean 3 (O3) dimana kedua pelayaran saat ini bermitra. Perkembangannya, kita ikuti terus yuuuuk.


Sumber : Dari Sana-sini. 

Senin, 10 Agustus 2015

JT 100815 : “Geodis” Beli “Ozburn-Hessey Logistics” USD 800 Juta

Gileeee, paling itu yang terlontar dari sebagian orang, ngeliat jumlah duitnya yang dibelanjakan oleh operator angkutan & logistik asal Perancis, “Geodis”, untuk membeli 3PL asal Amrik, “Ozburn-Hessey Logistics” (OHL).

Yang bikin wooow itu harganya, sampe USD 800 juta. Dan ingat, itu masih berseliweran di dunia maya dan belum dipastikan oleh yang empunya hajat. SNCF (perusahaan kereta api Perancis) yang disebut-sebut memiliki kedekatan dengan Geodis, menolak berkomentar.

OHL didirikan tahun 1951 di Brentwood, Tennessee, Amrik dan dikontrol oleh Welsh, Carson, Anderson & Stowe serta Hyde Park Holdings. Perusahaan mengoperasikan 120 pusat distribusi / distribution centres (DC) dan memiliki gudang seluas 350.000 meter persegi.

Perusahaan ini melayani Pelanggan besar, seperti : Starbuck, Apple, Red Bull dan General Motors. OHL menawarkan juga jasa manajemen angkutan, custom brokerage dan angkutan udara serta darat. Pokoke lengkap deh.

Selain di Amrik, OHL memiliki kantor di sejumlah negara seperti Hong Kong, Kanada, daratan Cina, Malaysia, Singapura, Taiwan, Vietnam, Australia, Inggeris dan Belanda. Langkah apa selanjutnya dari Geodis klo seumpama jadi beneran ngambik-alih OHL ?

Ikutin aja deh disini infonya. Stay tune.

Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 09 Agustus 2015

JT 090815 : "KCJ" Datangkan 24 Unit KRL Asal Jepang

Nih, pekerjaan rumah (PR) yang secara bertahap dilakukan oleh PT KCJ selaku operator kereta api (KA) commuter line (CL) di wilayah Jabodetabek, untuk mengakomodir dan mengantisipasi penambahan jumlah penumpang saat ini.

Hari Rabu 05/08, PT KCJ kembali mendatangkan 24 unit KRL dari Jepang. Pengadaan itu merupakan tahap kedua dari total 120 unit KRL pada tahun ini. Kereta-kereta ini nantinya akan digunakan untuk operasional rangkaian KRL dengan 12 gerbong kereta baru, dengan target penumpang 1,2 juta per hari pada 2019.

Dirut PT KCJ, Muhammad Nurul Fadhila mengatakan rangkaian kereta itu untuk menambah kapasitas angkut KRL di jalur terpadat seperti Bogor-Jakarta dan Bekasi-Jakarta. KRL akan diuji-cobakan beroperasi sebagai rangkaian yang terdiri dari 12 kereta yang diharapkan dapat menjadi solusi jangka pendek.

Selain itu, saat ini KCJ sedang mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung untuk pengoperasian rangkaian KRL dengan 12 kereta. Salah satunya, adalah dengan memperpanjang peron pada stasiun yang berada di lintas Jakarta-Bogor dan Jakarta-Bekasi.

Sumber : Bisnis Indonesia.

Sabtu, 08 Agustus 2015

JT 080815 : “OOIL” Jual Kapal Ke “Global Ship Lease”


Induk pelayaran “OOCL”, “Orient Overseas (International) Limited” ato OOIL, dikabarkan menyetujui penjualan kapal berumur 11 tahun “OOCL Ningbo” (8.063 TEUs) , kepada pihak “Global Ship Lease” (GSL) senilai USD 53,6 juta.

Dibawah payung memorandum of agreement, pihak OOCL (UK) bakal menyewa balik kapal tersebut, selama minimal 36 bulan ato maksimal 39 bulan, terhitung sejak tgl 15/10 mendatang. OOCL (UK) Limited merupakan afiliasi dari OOIL.

Dalam ketentuan “time-charter” tersebut, pihak OOIL gak punya opsi untuk membeli lagi kapal yang sudah dilepas, hingga akhir masa sewa selesai. Kabarnya, OOIL akan mendapat gain sekitar USD 800.000 dari penjualan kapal tuanya ini (setelah dikurangi net book value dan biaya tekait).

Congrats !


Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 07 Agustus 2015

JT 070815 : “Maersk Group” Incar Piraeus & Thessaloniki

Buntut dari bangkrutnya Yunani sebagai sebuah negara, sebagian besar aset negeri para dewa akan dilego, tujuannya untuk membayar hutang-hutangnya yang sudah semakin menggelembung – demikian ungkap Bloomberg.

Dari sekian banyak aset strategis yang dimiliki Yunani, yakni sektor kepelabuhanan. Maersk Group, sebuah konglomerasi asal Denmark, kabarnya mengincar 2 (dua) pelabuhan laut besar, yakni Piraeus dan Thessaloniki.

Vice President APM Terminals, Francois-Xavier Delenclos, menyampaikan ketertarikannya blon lama ini. APM Terminals adalah afiliasi dari A.P Moller-Maersk Group yang menangani urusan kepelabuhanan.

Untuk diketahui, posisi Yunani yang berada dalam genggaman IMF dan keuangan internasional lainnya, dipaksa melepas asset nasionalnya karena sebagai syarat untuk mendapatkan dana talangan (bailout) dari Uni Eropa (UE) dan sekutunya.

Pada saat ini, pihak UE masih menghitung-hitung jumlah bailout yang akan diberikan kepada Yunani untuk membayar hutang-hutangnya tersebut. Watch Out !

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 06 Agustus 2015

JT 060815 : “APL” Diperebutkan "UASC", "H-L", "H-S"

Banyak yang ngamatin, koq beberapa kandidat pembeli pelayaran global “APL” rada ngotot mo mengakuisisi walau si-kon perekonomian dunia sedang galau dan gak menentu gini. Pastinya ada yang diusung supaya laku.

Rupanya, usia kapal yang rata-rata anyar dan porsi market share 2,8 persen menjadi madu bagi UASC, H-L dan H-S untuk antri dan menimbang-nimbang penawaran dari Temask Holdings dengan angka fantastis, USD 2 milyar !

Pihak perbankan internasional dan para analis membenarkan, 2 (dua) kata kunci tadi sebagai penarik minat pelayaran besar untuk naik kelas menjadi real-players supaya bisa mendekati tim 10 besar dunia, kecuali H-L yang kini berada di ranking ke-4 setelah Maersk Line, MSC dan CMA CGM.

Blon lama ini, pihak Temasek meminta Citigroup untuk mencarikan calon pembeli bagi APL agar bisa mendapatkan saham mayoritas. Temasek membeli APL di tahun 2004 lalu dan menjadi pelayaran berbendera Singapura yang melanglang buana selama ini.

Eksekutif NOL berharap, bagi kandidat yang berminat supaya serius dan menawarkan harga yang bagus. Saat ini, kasarnya nih, Temasek yang memiliki asset USD 200 milyar gak ngotot mo ngejual APL tapi klo ada yang minat beli, kenapa ngga dilepas aja ?

Wuiiiih main seru aja nih. Baca deh rujukan sebelumnya di JT 050815 : “UASC” Minati ”APL” Juga Lho. Lihat peminatnya sih gak main-main dan salah satunya pasti siap nyaplok.


Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 05 Agustus 2015

JT 050815 : “UASC” Minati ”APL”

Bola panas terus bergulir sejak isu penjualan pelayaran kharismatik, “APL”, tepatnya minggu lalu. Kabar terdahulu menyebutkan, pelayaran Jerman, “Hapag-Lloyd” (H-L) sangat berminat mendapatkan asset berharga milik “Temasek Holdings”.

Lantas, tak lama kemudian berhembus kabar juga, “Hamburg-Sud” (H-S) melirik APL untuk dilebur dengan armadanya. Kini, beredarkabar, pelayaran Timur Tengah yang banyak duit, “United Arab Shipping Co.” (UASC) yang bakal membelinya. Benarkah ?

Ada angin apa, tiba-tiba UASC muncul dan berminat membeli APL ? Bahkan disebut-sebut menjadi pembeli yang potensil karena harga yang disodorkan Temasek cukup “waaaah”, yaitu USD 2 milyar. Wooow bener deh.

Bagi Temasek Holdings, APL yang dinaungi bendera usaha “Neptune Orient Lines” (NOL) memang dalam beberapa tahun terakhir terus merugi. Setidaknya, dalam 4 (empat) tahun terakhir merugi hingga USD 1 milyar.

Perkara melempemnya sikon perekonomian dunia, harga uang tambang (ocean freight) Asia – Eropa (AE) yang tak kunjung membaik – malah semakin jeblok dan dibantu guyuran kapal-kapal baru sehingga menimbulkan situasi imbalance dimana-mana.

Seperti diketahui, NOL memiliki kapal-kapal baru dan karena itulah sangat diminati oleh UASC (mungkin juga oleh H-L dan H-S), dan di sisi lain UASC memerlukan brand name yang kuat untuk mendongkrak performansi yang dibutuhkan untuk merangksek ke posisi 5 operator besar dunia.

Sekarang, tinggal mempertimbangkan proposal harga USD 2 milyar itu dan apakah koceknya cukup ? Soalnya, UASC blon lama ini ngeborong kapal anyar dan pastinya harus mikir 2x supaya gak tekor.

Just wait and see. Rame nih bursa APL mo dijokul he he he.


Sumber : Dari Sana-sini / Foto : NOL Gallery.

Selasa, 04 Agustus 2015

JT 040815 : “TS Lines” Order 4 x 1.800 TEUs

Perusahaan pelayaran asal Hong Kong, “TS Lines” blon lama ini memesan 4 (empat) unit kapal anyar berkapasitas 1.800 TEUs dari galangan kapal Taiwan pelat merah yang bermarkas di Kaohsiung, “CSBC Corp.”.

Blon banyak yang bisa dibagi, kecuali CSBC yang 30 persen sahamnya dimiliki oleh pemerintah Taiwan, sekarang ini termasuk salah satu galangan agresif di Asia yang mencari pelayaran jarak pendek untuk membangun kapal dinegaranya.

CSBC sendiri sudah menjadi langganan tetap bagi pelayaran Taiwan seperti Evergreen, Yang Ming (YML) maupun Wan Hai Line (WHL), dalam membangu kapal-kapal berukuran kecil hingga sedang.

Mantabz, diam-diam TS Lines terus berekspansi ria di kawasan Intra-Asia.

Sumber : Dari Sana-sini.