Sabtu, 31 Januari 2015

JT 310115 : RRCina Prihatin Pemerintahan Baru Yunani



Pergantian pimpinan di sebuah negara selalu menimbulkan sikap was-was karena bila yang muncul pemimpinnya kooperatif, maka kepala pemerintahan yang bersekutu akan bersuka cita. Namun bila yang terpilih gak kooperatif, malah bisa bikin runyem.

Inilah yang dialami pemerintah RRCina, saat pemerintahan baru, dan secara khusus membidangi sektor kemaritiman bakal meninjau ulang semua perjanjian yang merugikan negaranya. Nah ada plus minusnya khan ?

Adalah Thodoris Dritsas, anggota Parlemen yang beraliran kiri, dinilai bakal mematikan iklim investasi di negeri para dewa, khususnya RRCina melalui perusahaan pelayarannya COSCO yang tengah berinvestasi disana gelagapan. Oh iya, Dritsas baru saja diangkat sebagai Wakil Menteri Kemaritiman.

Privatisasi yang tengah digalakkan oleh Cosco Pacific di fase selanjutnya, bakal terganjal. Seperti diketahui Cosco Pacific baru saja menggelontorkan dana  USD 260 juta untuk pengembangan fase berikutnya (dermaga 3) supaya thruput-nya bisa mencapai 6 juta TEUs / tahun.

Asal tahu aja, Cosco Pacific adalah afiliasi dari China Cosco Group yang mengurusi operator terminal dan cakupan bisnisnya sudah mendunia. Kini, dengan munculnya tokoh kontroversial bakal sedikit bikin pusing eksistensi Cosco Pacific di Piraeus.

Dalam pernyataannya kepada kantor berita “Reuters”, Dritsas menyebut bahwa kesepakatan dengan Cosco harus ditinjau dan menguntungkan masyarakat Yunani ato tidak, perlu evaluasi lagi. Cosco merupakan salah satu pemenang dalam tender beberapa waktu lalu. 

Pemerintah RRCina melalui jubir Kementerian Perdagangan, Shen Danyang, langsung bereaksi keras dan meminta pemerintahan baru Yunani agar bisa melindungi kepentingan investor Tiongkok yang tengah bersemangat membangun pelabuhan Piraeus dengan konsesi 35 tahun.

Saham “Piraeus Port Authority” (PPA) di bursa saham “Athens Stock Excgange” langsung turun 6,6 persen, usai pernyataan pemerintah diatas. Partai yang berkuasa “Syriza Party” pun tidak secara mendukung ato menolak, seolah-olah mengambangkan dulu isu ini.

Bagaimana kelanjutannya ? Kita tunggu hasil lobi-melobi antar pemerintah dalam beberapa hari ke depan. Ciao.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 30 Januari 2015

JT 300115 : "UASC" Beli 2.000 Kontainer Reefer



Untuk memperkuat daya saing di industri maritim masa depan, pelayaran "United Arab Shipping Co." (UASC) selain membeli kapal dalam jumlah banyak dan gede pula ukurannya, juga melengkapi diri dengan membeli 2.000 kontainer reefer anyar.

Menurut media cetak "Trade Arabia News Service" yang terbit di Bahrain, UASC memesan reefer boxes diatas dari Daikin yang dikenal dengan teknologi energi yang efisien. Model yang dipilih yaitu LXE 10E model "H" dimana nantinya unit ini akan dilengkapi dengan kemampuan suhu optimum namun mampu mengurangi konsumsi power hingga 50 persen. Wooow top bingitz nih.

Unit baru ini (dibanding model lama buatan tahun 2001) memiliki sistem kontrol temperatur sensitif, yang membuatnya sangat cocok dipakai disegala medan, cuaca dan untuk komoditi apa saja. Dengan rata-rata usia reefer boxes 3 (tiga) tahun, UASC menjadi salah satu pemain reefer yang bakal disegani di industri ini. Tambahan 2.000 unit menunjukkan komitmen tsb.

Persiapan ini seiring dengan terwujudnya kerjasama angkutan dengan pelayaran Jerman, "Hamburg-Sud" (H-S) akhir tahun lalu dan pasar yang dibidik untuk meningkatkan pasar reefer yakni Amerika Selatan. UASC tak hanya berhenti disini, kabarnya dalam waktu dekat akan ada order berikutnya. Yang ngomong Reefer Chief UASC, Gareth Madsen.

Woooow bingitz !

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 29 Januari 2015

JT 290115 : "Maersk McKinney Moller" Catat Rekor 18.168 TEUs




Kapal seri Triple-E milik pelayaran "Maersk Line", yaitu "Maersk McKinney Moller" singgah di Port of Algeciras, dari Port of Tanjung Pelepas (PTP), Malaysia, dengan rekor muat 18.168 TEUs. Wooow bingitz gak sih !

Kapal yang ada saat ini pun (artinya rekor kapal Maersk Line sudah terlewati lagi oleh yang lain) yaitu kapasitas 19.000 TEUs, gak pernah ada yang nyampe angka segitu. Artinya secara kapasitas komersil dan kemampuan teknis, terbukti kapal seri ini maknyuuus tenan. Performanya tooop..

Dengan angka diatas, kapal "Maersk McKinner Moller” menjadi kapal pertama yang mengangkut volume lebih dari 18.000 TEUs dan memecahka rekor sebelumnya, yang dipegang oleh "Mary Maersk" dengan kapasitas muat saat itu 17.603 TEUs dengan tujuan yang sama, ke Port of Algeciras.

Pimpinan kapal Maersk McKinney Moller, Captain Niels Vestergaard Pedersen sangat bangga dengan pencapaian tsb, serta mengungkapkan tidak mudah menggapai muatan sebanyak itu, kecuali dengan perencanaan dan semangat kerja keras dari semua pihak. Sebuah komitmen besar mewujudkan mimpi besar.

Hingga saat ini, sekembalinya dari Eropa posisi kontainer dalam kondisi kosong (MTY backlog) namun muatan dari Asia ke Eropa tetap menjadi ikon tersendiri di industri maritim dunia. Walau secara harga, jujur aja, ancur abizzz. Gak ada pilihan Bro, harus dibarengi efisiensi.

Congrats dulu buat rekornya.

Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 28 Januari 2015

JT 280115 : "Oman Drydock" Gandeng "DSME"



Bisnis harus tetap jalan, gimana pun caranya. Punya otak punya strategi punya modal, ya gak ada halangan dunk. Itulah yang coba dikombinasikan oleh pihak Kesultanan Oman, salah satu negeri kaya minyak di wilayah Timur Tengah.

Nah, emir-emir aja masih bisa memikirkan bagaimana caranya, dengan menguasai sumber daya alam tapi kekuasaan sepenuhnya ditangan mereka, tapi di negeri ini koq malah keblinger ya ? Yang kaya cuma segelintir doank, yang melarat masih segambreng alias banyak bingitz.

Mereka pegang duitnya, bayar profesional dan berjaya deh (walau gak 100 persen tapi mereka lebih makmur). Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam serupa tapi rakyatnya dibuat kelimpungan dan kehidupannya gak beranjak membaik. Ato masih beralasan, rakyatnya kebanyakan dan banyak suku ? So what gitu loh ...

Balik ke Oman, mari kita cermati bersama. Selama ini negeri kesultanan Oman gak pernah mendalami biz galangan kapal, ehh ngedadak sontak sekarang berminat membangun shipyard kelas dunia. Target kedepannya, menjadi salah satu pemain utama di biz galangan kapal berskala global.

Adalah "Oman Drydock Co." (ODC) yang memiliki niat tersebut dan kini tengah mempersiapkan diri. Nantinya kompleks galangan kapal terbesar dan terlengkap di dunia dengan nilai USD 1,5 milyar bakal beroperasi penuh. Didirikan tahun 2011 dan berlokasi di kota Duqm, 450 km sebelah selatan ibukota Oman yaitu Muscat.

Awalnya, ODC bermain di perbaikan dan konversi kapal tapi kedepannya akan merangsek pangsa konstruksi kapal anyar. Untuk memuluskan rencana tsb, ODC menggandeng salah satu pemain kelas dunia dan bermitra strategis dengan "Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering" (DSME), Korea Selatan.

Yang menjadi pertaruhan sekarang adalah meng-konversi kapal tanker "Olympic Luck" milik juragan Yunani, bobot 320.000 ton dan memiliki panjang 314 meter. Wooow. Lebih dari 1.000 pekerja terlibat dalam proyek dan bila berhasil, akan mengangkat reputasi ODC dan DSME menjadi salah satu galangan terbaru di Timur Tengah.

Congrats !

Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 27 Januari 2015

JT 270115 : Verifikasi Berat Kontainer Isi Berlaku Tahun 2016



Mulai tahun depan, setiap kontainer full (isi) untuk tujuan ekspor, WAJIB diverifikasi berat muatannya, sebelum kontainer dimuat ke atas kapal. Mulai tgl 01/07/16 International Maritime Organization (IMO) telah mengadopsi amandemen "Safety of Life at Sea Convention" (SOLAS) dan setiap kontainer isi harus ditimbang beratnya.

Semua insan, yang terlibat dalam dunia kemaritiman seperti perusahaan pelayaran, shipper, freight forwarding, packers, NVOCC, perusahaan bongkar muat (stevedoring) dan terminal operator diminta betul-betul paham, sebelum peraturan baru ini berlaku secara efektif.

Rasanya seperti masih lama, hampir satu setengah tahun tapi dalam perjalanan waktu, seringkali kita menawar, terlalu cepat nih ato memang kita yang lalai dan cenderung menunda-nunda ? Semua pihak diminta peduli dan paham akan dampak kegagalan implementasi isu ini.

Untuk membantu sosialisasi verifikasi berat muatan ato weight verification atas penyempurnaan SOLAS tadi, pihak World Shipping Council (WSC) mengeluarkan sinopsis 3 (tiga) halaman. Apa dan bagaimana isinya, silahkan tanya mbah Google dan cari kata kunci Solas ato Weight Verification.

Good luck !

Sumber : Dari Sana-sini.