Rabu, 30 April 2014

JT 300414 : Kapten Kapal “Sewol” Diancam Hukuman Berat

Kelamnya masa tua Kapten Lee Joon-seok (68 tahun) bisa dibayangkan dari sekarang. Selaku kapten kapal feri na’as yang tenggelam di salah satu pesisir pantai Korea, bersama 2 (dua) orang rekannya bisa dikenai ancaman penjara seumur hidup.

Lee bersama 15 kru kapalnya saat ini tengah dimintai keterangan oleh pihak berwajib. Namun sebagaimana keterangan saksi yang selamat, kapten kapal dan anak buahnya malah meninggalkan kapal (bukannya nolongin)  dan melalaikan kewajibannya – demikian sebagaimana diberitakan oleh “Bloomberg”.

Akibat tragedi ini, sejak 2 (dua) minggu silam, jumlah korban meningkat terus dan terakhir kabarnya mencapai 189 orang meninggal serta 113 orang masih dinyatakan hilang, kebanyakan pelajar sekolah menengah atas (SMA).

Tak kurang dari PM Chung Hong Won yang turut mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab moral serta kuatnya desakan masyarakat, yang menilai pemerintah gagal melindungi orang-orang yang mereka cintai.

Sampai kapan operasi penyelamatan dilakukan, masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari tim SAR yang sempat terganggu beberapa hari lalu akibat cuaca buruk. Kalau pun sudah tidak bernyawa, supaya bisa segera ditemukan agar keluarga korban tidak penasaran seperti halnya kasus hilangnya pesawat MAS flight MH370.

Ikut prihatin. Rujukan sebelumnya, silahkan baca : JT 250414 : Update 1 – Korban “Sewol” Bertambah Terus, JT 180414 : Update – “Sewol” Bikin Sewot dan JT 160414 : Kapal Feri “Sewol” Tenggelam Di Korsel.

Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 29 April 2014

JT 290414 : “UASC” Tambah Servis, Gandeng Pelayaran Lain

“United Arab Shipping Co.” (UASC) gak kekurangan akal untuk bisa tetap berekspansi ria. Walau sampai saat ini belon ada pasangan yang pas buat dijadikan mitra kerja menjalin kerjasama, yang ada dilibas dulu.

Sejak lama, UASC digosipin dekat dengan “China Shipping Container Lines” (CSCL) dan kalo vessel sharing agreement (VSA) sih, jalan mulus. Plus sekarang ada pilihan bekerja bareng dengan anggota aliansi “CKYHE” – slot swap dengan “Hanjin Shipping” dan “Evergreen”.

Servis baru yang akan diluncurkan UASC adalah : “AEC1” memasang 10 x 8.500-9.500 TEUs (mulai tgl 28/04), “AEC3” menggunakan 10 x 14.000 TEUs (mulai tgl 17/04) dan “AEC4” memanfaatkan kapal 10 x 8.000 – 10.000 TEUs (mulai tgl 15/04).

Sementara itu, “AEC8” dan “AEC9” mengoperasikan 11 unit kapal berkapasitas antara 13.000 TEUs dan 13.500 TEUs seperti yang sekarang berjalan. Dengan cakupan yang demikian luas dan besar, bukan mustahil sejengkal demi sejengkal bumi Eropa hingga Tiongkok bisa dilayani oleh UASC.

Keterangan lebih lanjut, silahkan kontak perwakilan UASC terdekat. Ciao.


Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 28 April 2014

JT 280414 : Pemerintah Amrik Setujui Merger “AA-US Airways”

Pemerintah Amrik akhirnya menyetujui merger 2 (dua) maskapai penerbangannya, yakni “American Airlines” (AA) dan “US Airways” (US Air) senilai USD 17 miliar disetujui pihak pengadilan dan menyetujui proposal yang diajukan sebelumnya.

Putusan pengadilan ini keluar sekitar 5 (lima) bulan setelah AA bersedia menjual beberapa aset kepada pesaingnya. Hal ini dilakukan untuk mengakhiri gugatan dari Kemeterian Kehakiman yang khawatir merger tersebut dapat menyebabkan naiknya tarif.

“Bloomberg" melansir hari Sabtu 26/04 lalu, kesepakatan damai itu menjadi tonggak terbentuknya maskapai penerbangan terbesar di dunia. Hakim Collen Kollar-Kottely mengeluarkan putusan tersebut pada hari Jumat 25/04 di Washington, Amrik.

Dengan keluarnya keputusan tersebut (merger antara AA-US Air), Kepala Divisi Persaingan Usaha Kementerian Kehakiman Amrik, Bill Baer, menyebutkan putusan tersebut menguntungkan para penumpang karena kompetisi antara maskapai bertarif rendah menjadi lebih ketat.

Padahal, sebelumnya Kementerian Kehakiman yang khawatir bila terjadi merger antara keduanya namun gugatan yang dituduhkan akhirnya bisa diselesaikan secara damai pada bulan November 2013 lalu.

Agak aneh juga sih. Keputusan boleh tidaknya merger ini baru disetujui minggu lalu tapi proses mergernya sendiri sudah selesai sejak Desember 2013. Yang sangat terbantu disini adalah AMR Group (holding company AA), sempat menyatakan bangkrut namun sekarang berhasil bangkit.

Nah itulah formula utama merger yang sebenarnya. Membalikkan kerugian menjadi keberhasilan. Bahkan kini perusahaan gabungan tersebut menjadi yang terbesar di dunia. Congrats !

Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 27 April 2014

JT 270414 : Drewry – Merger "H-L / CSAV" Riskan


Muncul lagi penilaian kurang sreg atas isu yang beredar diluaran sana. Apakah penciptaan pelayaran terbesar ke-4 di dunia akan otomatis membuat entitas baru membawa keberuntungan setelah pelayaran Jerman, “Hapag-Lloyd” (H-L) meminang pelayaran Cile, “CSAV” ?

Silang pendapat seperti ini sah-sah saja apalagi yang mempertanyakan pusat riset maritim seperti “Drewry”. Mereka memiliki data dan bisa mengotak-atik sedemikian rupa dan hasilnya bisa diprediksi deh he he he.

Bagi pemegang saham mayoritas “Compania Sud Americana de Vapores" alias "CSAV", Luksic Family, pelepasan sahamnya akan diganti dengan 30 persen saham H-L (baru) cukup atraktif, manakala CSAV sudah 2 (dua) tahun jeblok terus tapi asetnya lumayan dimata H-L.

Di sisi H-L, salah satu pemegang sahamnya “TUI Group” yang sudah lama ingin melepas sahamnya di industri pelayaran, harus rela mengalami penurunan jumlah sahamnya. Sementara bisa dipastikan Klaus Michael Kuehne, Luksic Family dan pemerintah kota Hamburg menguasai hampir 3/4  total saham entitas baru nantinya.

Bagi Kuehne, ini pertanda dominasinya cukup kuat, dimana sejak awal dia menyerukan penggabungan kekuatan dengan pelayaran senegaranya, “Hamburg-Sud” (H-S) namun ditolak dengan halus. Jujur saja, secara finansial, H-S lebih baik dibanding H-L saat itu. Buat apa merger ? Begitu kira-kira opini dari pihak H-S.

Gagal mengajak gabung H-S, Kuehne tak kekurangan akal. Mulailah digempur dengan isu merger ke pelayaran Cile yang memang tengah terseok-seok. H-L mengharapkan jaringan yang dimiliki oleh CSAV, yang nota bene cukup kuat di pasar Amerika Latin – seperti halnya kekuatan H-S.

Apa yang ada dibenak Kuehne maupun direksi H-L pasti ajaib karena mengakuisisi pelayaran yang tengah merugi, dijaman serba susah boleh dibilang langka. Pastinya H-L berharap akan ada keajaiban di tahun-tahun mendatang sehingga bila secara skala kapasitas sudah memungkinkan maka pertumbuhan ekonomi akan berpihak kepada pelayaran besar.

Drewry Consultant mencatat bahwa penyesuaian tarif, lebih didikte oleh perilaku pelayaran itu sendiri ketimbang faktor fundamental. Secara psikologis, pelayaran lebih memiliki nyali untuk menaikkan ato menurunkan tarif karena memiliki skala kekuatan yang bisa diukur.

Katakanlah isu tetangga terdekat yang membentuk “P3” yakni “Maersk Line”, “MSC” dan “CMA CGM”. Di pihak lain, H-L merupakan anggota aliansi strategis “G6” yang bakal berseteru di pasar terbuka dan memang tidak akan terlelakkan.

Bahwa H-L / CSAV akan menjadi kekuatan ke-4 setelah anggota P3, itu perkara prestise dan psikologis tadi. Menggeser “COSCO” dan “Evergreen Line” merupakan prestasi tersendiri lagi, disaat setiap pelayaran berlomba menjadi yang lebih besar dibanding sebelumnya.

Drewry menambahkan, pembangunan kapal-kapal besar saat ini, lebih menonjolkan faktor mempertahankan pangsa pasar ketimbang mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dunia ato mengukur kemampuan mencetak profit.

Yuuuk kita lihat, setelah kapal-kapal besar beroperasi (ultra large containership / ULCS), apakah pelayaran-pelayaran global pemilik 18.000 TEUs bisa untung ato rugi ? Tanda tanya besar inilah yang dipertanyakan Drewry. Pembaca sepakat dengan pandangan konsultan ini ?

Biar lebih enak dan tahu kronologisnya, baca rujukan sebelumnya di : JT 220414 : Saham “”TUI” Di “H-L / CSAV” Melorot, JT 310314 : “CSAV” Setuju Merger Dengan “H-L”, JT 170214 : “CSAV” Siapkan USD 600 Juta Untuk Merger Dengan “H-L” dan JT 260114 : Merger “H-L” + “CSAV” Makin Dekat.

Juga edisi yang lebih lawas di JT 160114 : “H-L” Siap Beli “CSAV”, JT 070114 : Versi Drewry, Merger “H-L” – “CSAV” Ideal, JT 020114 : “H-L” Undang “Hamburg-Sud” Diskusi Merger “CSAV”, JT 271213 : Embrio Merger H-L & CSAV dan JT 121213 : Isu Merger H-L & CSAV.

Waspada, waspada dan waspadalah ....


Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 26 April 2014

JT 260414 : Pelayaran Intra-Asia, Kerjasama Ato Bangkrut ?

Kelihatannya sadis tapi itulah adanya. Sejumlah pengamat meramalkan isu tersebut bakal jadi kenyataan seandainya pelayaran Intra-Asia terus bertempur dengan tarif rendah dan volume yang lagi memble begini.

Seperti diketahui, jangankan Intra-Asia yang pemainnya segambreng alias banayk, di rute jarak jauh dan menegah pun mulai pada kelojotan karena biaya produksi naik ehhh giliran harga merosot terus. Maaf-maaf kata, masa sih jualan nombok terus ? gitu.

Gak heran kalo chief executive MCC Transport, Tim Wickmann - afiliasi A.P Moller-Maersk yang bermarkas di Singapura – memprediksi juga, kalo harga gak naik-naik maka dalam waktu dekat bakal pelayaran Intra-Asia bangkrut.

Ada baiknya, semua pelayaran berkumpul bareng dan bekerjasama. Gak perlu nambah kontainer, kapasitas kapal tetapi bisa meningkatkan frekuensi dan nambah layanan servis ke manca negara, sebenarnya. Tapi terpulang kepada kebijakan masing-masing pelayaran.

Repotnya lagi, terkadang ada pelayaran yang terlalu baik sehingga ada kargo gratisan yang dimuat dan dibilang “charity”. Akibatnya muatan bisa penuh tai target setoran gak tercapai. Minta muarh gitu, mana mungkin untung. Tekor iya !

Saat gong P3, G6, CKYHE dan pelayaran global lainnya bertabuh di rute Asia-Eropa (AE) saat itulah tekanan terhdap muatan Intra-Asia akan terpengaruh di struktur harga. Limpahan kapal milik pelayaran besar akan memenuhi pasar Intra-Asia dan sudah menjadi tradisi.

Siapa yang bertahan dan siapa yang rontok ? Kita lihat saja ya.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 25 April 2014

JT 250414 : Update 1 - Korban “Sewol” Bertambah Terus

Jujur aja, ini berita yang tidak mengenakkan buat siapa saja. Setelah awalnya dikabarkan jumlah korban tidaklah sebesar yang digemabr-gemborkan di media cetak namun laporan terakhir jutsru menunjukkan peningkatan yang cukup drastis.

Awalnya hanya menyebutkan 2 (dua) orang tewas dan 100 orang lainnya dinyatakan hilang karena pertolongan cepat segera diberikan (baca : JT 160414 : Kapal Feri “Sewol” Tenggelam Di Korea). Lantas jumlah korban naik menjadi angka 100 orang yang tewas (JT 180414 : Update – “Sewol” Bikin Sewot).

Kini dipertegas lagi dengan info terbaru, korban tewas sekitar 181 orang (data hingga Jumat 25/04 siang) dan pencarian atas korban yang hilang masih tetap berlangsung. Penumpang yang berhasil diselamatkan gak berubah tetap 174 orang namun yang hilang masih 121 orang.

Pemerintah Korea sudah menangani langsung insiden ini dan kabarnya menerjunkan 88 penyelam untuk memeriksa lantai 3 dan 4 kapal penumpang nahas tersebut. Sabtu 26/04 dikabarkan akan datang bantuan kapal USS Safeguard dan bantuan lainnya.

Sejumlah simpati dari negara tetangga sudah mengalir sejak hari pertama kejadian kapal feri "Sewol" tenggelam namun aksi nyata bantuan langsung (kabarnya) untuk membantu korban kecelakaan ini justru datang dari para artis sdan seniman Korea yang kerap dipanggil dengan sebutan “K-Pop”.

Para selebritis ini menyumbangkan sejumlah dana dan galangan dukungan moral, agar musibah serupa tidak membuat citra Korea rusak di dunia internasional, khususnya dunia hiburan yang tengah mewabah ke seantero dunia.

Tetap berdoa, semoga korban yang selamat akan lebih banyak lagi daripada yang meninggal dengan sia-sia. Investigasi oleh pihak berwenang terus berlanjut. Ikut prihatin ya.


Sumber : SWL.

Kamis, 24 April 2014

JT 240414 : “Evergreen” Sewa 3 x 13.092 TEUs Milik “COSCO”

Pelayaran nomor 5 (lima) terbesar di dunia, “Evergreen Line” menyewa 3 x 13.092 TEUs milik COSCO Container Line (Coscon) untuk membuka servis bareng dengan Coscon di rute Asia – Amrik pantai barat, per tgl 17/05 dengan nama “HTW / SEA”.

Servis ini akan melayani pelabuhan berikut : Xiamen – Hong Kong – Yantian – Long Beach / Los Angeles – Taipei – Xiamen. Coscon menyiapkan 3 (tiga) unit kapal sejenis namun info yang didapat kapasitasnya antara 10.092 – 13.092 TEUs.

Evergreen kini menjadi anggota aliansi strategis “CKYHE” dan “Hanjin Shipping” (HJS) dan “Yang Ming” tetap membeli slot di servis diatas. Seperti dimaklumi, loop “SEA” dioperasikan bersama antara Coscon, “K” Line dan “Wan Hai” (WHL), sekarang dilebur menjadi loop COSCO-Evergreen.

Hanjin bakal menamai servis ini dengan nama baru “Calco-C/PSW 1” menjadi “South China Pacific Express” (SCP) dan mempertahankan “SEA/HTW” sedangkan “K” Line mengganti nama “Calco-C/PSW” menjadi “PS1”.

Congrats !


Sumber : Dari Sana-sini.  

Selasa, 22 April 2014

JT 220414 : Saham “TUI” Di "H-L / CSAV" Melorot

Andai merger antara “Hapag-Lloyd” (H-L) dan “Compania Sud Americana de Vapores” (CSAV) maujud, maka posisi perusahaan travel “TUI” yang selama ini memegang saham 22 persen, bakal turun menjadi 13,9 persen doank – demikian menurut ulasan kantor berita “Reuters”.

Merger antara 2 (dua) pelayaran asal Jerman dan Cile ini masih menunggu persetujuan dari otoritas terkait di negara masing-masing. Bila tok-cer, maka kreasi "H-L / CSAV" akan melahirkan pelayaran terbesar ke-4 setelah “Maersk Line, “MSC” dan “CMA CGM”.

Tadinya, saham TUI di H-L sekitar 22 persen dan saat merger bakal menjadi 15 persen tetapi bisa turun lagi menjadi 13,9 persen karena kelihatannya TUI enggan menambah modal, menjelang HL / CSAV masuk pasar modal di tahun 2015 nanti.

Sejak dunia pelayaran gonjang-ganjing 5 (lima) tahun ke belakang, TUI bersikap ogah-ogahan dan memilih melepas saham pelayaran yang pernah memberikan ketenaran dan kejayaan di masa lalu. Apakah sekarang sudah tidak berjaya ?

Gak juga ‘lah. Fluktuasi perekonomian dunia dan inovasi merger H-L / CSAV pastinya bakal merubah pemikiran sebagian orang, pasti ada kiat-kiat ato strategi tersembunyi yang sulit terbaca di kalangan umum.

Berhati-hatilah ...

Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 21 April 2014

JT 210414 : “G6” Luncurkan “SE3”, Ex “PSG”

Menghadapi kompetisi yang semakin ketat, semua aliansi strategis termasuk juga individual carrier berlomba-lomba menyederhanakan ato melengkapi servis satu sama lain. Tak kurang dari aliansi “G6”.

Rute sebelumnya “Middle East – Asia – USWC (US West Coast / USWC) milik aliansi “Grand Alliance (G.A) yang melebur menjadi “G6”, bakal diperpanjang oleh G6 Plus menjadi rute Asia – Amrik pantai barat (USWC) dengan nama “Pacific South and Gulf” (PSG).

Merek dagang ini diperkenalkan oleh “Hanjin Shipping” (HJS tapi bukan anggota G6, melainkan anggota aliansi “CKYHE”) bersama “NYK Line” (anggota G6 dan sebelumnya G.A), melibatkan “Hapag-Lloyd” (H-L) dan “OOCL” sebagai slot-taker – demikian kutipan media riset “Alphaliner”.

Rotasi pelabuhan PSG / SE3 nantinya sebagai berikut : Jebel Ali – Dammam – Port Kelang – Singapura – Laem Chabang – Yantian – Los Angeles – Oakland – Busan – Shanghai – Ningbo – Yantian – Singapura – Jebel Ali.

Kapal yang dioperasikan 12 unit, kapasitasnya beragam antara 6.100 s/d 6.600 TEUs dimana NYK menyediakan 8 unit dan HJS menyumbang 4 kapal. Kabarnya, bagi anggota G6, nama PSG bakal disesuaikan menjadi “SE3” dan berlaku efektif per bulan Mei 2014 mendatang.

“Hyundai Merchant Marine” (HMM) akan membeli slot di SE3 sedangkan APL dan MOL gak ikutan berpartisipasi dulu.

Demikian laporan dari dapur G6 yang dapat kami sampaikan. Cheers.

Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 19 April 2014

JT 190414 : “Asian Empire” Terbakar Di Samudera Pasifik

Musibah nongol lagi. Kapal pengangkut kendaraan (car carrier) “Asian Empire” dikabarkan terbakar di Samudera Pasifik sekitar 740 km sebelah selatan Shimonoseki, Jepang. Api bermula dari storeroom dan menyulut sekitarnya dengan cepat.

Kapal berbobot 25.765 dwt dan panjang 229 meter ini sempat mengebul (berasap) dan kapal ditinggalkan oleh kru kapal karena sudah tidak sanggup menangani api yang menjalar. Yang belum tau, seberapa parah sehingga kru kapal pada kabur.

Duapuluh empat anak buah kapal (ABK) meninggalkan kapal dengan 2 (dua) sekoci  Pihak penjaga pantai (Japan Coast Guard) menarik kapal “Asian Adonis” untuk memadamkan kobaran / kepulan asap di kapal dan berhasil.

Akhirnya, Asian Empire yang tengah membawa sejumlah kendaraan menuju Panama, dibawa ke pelabuhan terdekat. Selanjutnya, kru Asian Empire diturunkan di Saipan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Ikut prihatin ya.

Sumber : Dari Sana-sini.   

Jumat, 18 April 2014

JT 180414 : Update – “Sewol” Bikin Sewot


Insiden tenggelamnya kapal feri “Sewol” di Korea menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga korban. Berita terkini yang dirilis pihak kepolisian setempat dan informasi yang berseliweran di dunia menyatakan, penumpang yang hilang mendekati angka 100 jiwa.

Bahkan hasil penyelidikan sementara, kabarnya sudah dikeluarkan juga. Sejumlah pelajar menyebutkan, mereka diminta naik ke dek teratas saat kejadian langsung ditolong oleh tim penyelamat. Yang tetap tinggal di kabin, itulah yang diprediksi hilang.

Kisah dari korban yang selamat menggambarkan, sulit bagi mereka mencapai titik aman sebelum akhirnya diselamatkan. Beberapa diantaranya malah terkena hantaman koper yang jatuh dari atas. Dan ada juga yang sempat mengirim SMS, mereka bilang tersesat di dalam kapal. Haaaah ?

Kapal feri “Sewol” yang berbobot 6.825 ton, tenggelam di sekitar Jindo Island, Korea Selatan. Pihak kapal sempat mengirim sinyal minta tolong saat menghantam bebatuan karang dekat Gwanmae Island.


Kapal sempat mengapung selama 8 (delapan) jam sebelum akhirnya tenggelam. Infonya, setelah kandas, 18 menit kemudian panggilan darurat baru dikirim. Dan pihak kapal menyatakan untuk tetap kalem namun inisiatif evakuasi tidak ada. Sudah kandas loh ????

Parahnya, bila memang laporan sementara benar, kru kapal malah kabur duluan dan meninggalkan para penumpang di atas kapal yang diketahui bakal tenggelam. Mana yang ikut serta para pelajar yang mau liburan, ya gitu deh.

Jadilah insiden kapal penumpang “Sewol” tragedi nasional di Negeri Ginseng dan menyisakan duka. Investigasi lebih lanjut masih terus diperdalam. Rujukan terkait insiden Sewol, silahkan baca JT 160414 : Kapal Feri “Sewol” Tenggelam Di Korsel.

Ikut prihatin.

Sumber : Dari Sana-sini / Kredit Foto : AFP.  

Kamis, 17 April 2014

JT 170414 : “NYK” Sewa 8 x 14.000 TEUs

Salah satu perusahaan pelayaran Jepang yang meraksasa, “NYK Line”, kabarnya baru aja menandatangani perjanjian sewa 8 (delapan) unit kapal berkapasitas 14.000 TEUs tetapi NYK enggan menyebutkan siapa pemilik kapal tersebut.

Kapal kontainer anyar ini bakal mulai dikirim bulan Februari 2016 hingga Januari 2018 (kurang lebih 2 tahun, parsial) dan kabarnya lagi, kapal baru ini dijamin hemat bahan bakar, menyesuaikan dengan kebutuhan masa depan.

Galangan yang membuat kapal 14.000 TEUs ini yakni “Japan Marine United Co. Ltd” dan harga per satuannya pun tidak diberitakan sebagaimana lazimnya pelayaran lain, yang punya hobi mengekspos berita. Yang bikin penasaran, belon ada bocoran siapa owner kapal ini.

Saat ini, NYK menyewa 3 (tiga) kapal 13.000 TEUs dari OOCL dan dioperasikan di rute Asia – Eropa (AE). Bila kapal 14.000 TEUs ini nantinya jadi, maka besar kemungkinan akan menggantikan posisi kapal saat ini yang beroperasi dan kapasitasnya lebih kecil.

Kapal baru diatas akan memiliki spesifikasi panjang 364 meter, lebar 51 meter dan draft 15 meter. Bobot kapal diperkirakan 123.000 ton. Belum ada data lengkap lainnya tapi kalo kita udah dapat infonya, pasti Pembaca dikasih tahu duluan.

Selamat menikmati libur panjang dan besar kemungkinan editor pun akan menikmati masa reses alias cuti sementara. Kita lihat sikonnya saja. Bila sempat, akan menulis tetapi bila repot ya nikmati liburan dulu deh he he he.

Bye ...


Sumber : NYK.

Rabu, 16 April 2014

JT 160414 : Kapal Feri “Sewol” Tenggelam Di Korsel

Ini berita yang bakal membuat pemimpin Korea Selatan meradang akibat jumlah korban yang demikian besar. Setidaknya isu hilangnya pesawat MAS flight MH370 akan digantikan oleh berita tenggelamnya sebuah kapal feri di lepas pantai Korea selatan.

Kapal penumpang dimaksud bernama “Sewol”, membawa 477 penumpang dan terbalik di lepas pantai Jindo, Korea Selatan. Dua orang dikabarkan tewas dan 100 penumpang lainnya hilang. Sejauh ini, sudah 368 penumpang yang berhasil diselamatkan.

Tak perlu nunggu lama, operasi penyelamatan besar-besaran digelar. Tigapuluh empat kapal dari angkatan laut, penjaga pantai, kapal sipil dan 18 helikopter diterjunkan dalam operasi ini. Kapal yang banyak membawa siswa sekolah ini sedang dalam perjalanan dari Incheon menuju Jeju.

Operasi penyelamatan berlangsung dramatis, apalagi disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi setempat. Sebab-sebab kecelakaan masih dalam penyelidikan. Ikut prihatin dengan musibah ini dan menyusul update-nya ya.


Sumber : Dari Sana-sini. 

Selasa, 15 April 2014

JT 150414 : “P3” Siap Beroperasi

Inilah saat yang ditunggu-tunggu oleh mega-aliansi yang bernama “P3”, beranggotakan 3 (tiga) pelayaran terbesar saat ini : “Maersk Line”, “MSC” dan “CMA CGM”. Pihak Federal Maritime Commission (FMC) Amrik sudah memberikan persetujuannya.

Kini P3 tinggal menunggu otoritas Uni Eropa dan Tiongkok (dulunya RRCina) yang masih menimbang-nimbang untung-ruginya proses penyatuan pola operasi mereka, bukan entitas perusahaan ato yang biasa disebut “merger”. Disebut juga P3 bukan membawa konsep "vessel sharing agreement / VSA. nah loh ?

Suatu hari mungkin merger tetapi tidak saat ini. P3 membawa gelombang perubahan terhadap keanggotaan suatu aliansi. Sebagai contoh, “G6” merupakan gabungan antara 2 (dua) aliansi besar yang bernama “The New World Alliance” (TNWA : APL, MOL, HMM) dan “Grand Alliance (G.A : Hapag-Lloyd, NYK, OOCL).

Selain G6, ada pula aliansi “CKYH” yang bermetamorfosa menjadi “CKYHE” dengan masuknya anggota baru “Evergreen Line”. Sebelumnya mereka sudah bersekutu membangun kekuatan 4 Sekawan, yakni “COSCO, “K” Line, Yang Ming (YML) dan Hanjin Shipping (HJS).

Kehadiran P3 dalam industri maritim, seolah menyajikan model bisnis baru walau gak dibilang baru-baru amat tetapi keunikannya 3 (tiga) pelayaran besar bersatu dalam satu aliansi, bukannya 2 lawan 1, sudah lebih dari cukup. Mirip gerakan perubahan pola pikir dari para elit perusahaan pelayaran tersebut.

Bahkan kini, pelayaran lain kelimpungan mencari mitra kerja yang sejalan dan sejajar. CMA CGM saja, sampai harus meng-upgrade kapal barunya, yang diawalnya dirancang untuk 16.000 TEUs tetapi akhirnya harus dinaikkan kapasitasnya menjadi 17.000 TEUs.

Pasalnya, Maersk Line dan MSC sudah melangkah ke kapal serial 18.000 TEUs atau yang mendekati itu. Mau tidak mau, CMA CGM harus menyesuaikan diri. Enam kapal barunya siap menjelma dalam kapasitas terbaru : 17.000 TEUs.

Kapal-kapal terbaru CMA CGM pun kabarnya dibangun di Tiongkok karena mendapat kemudahan pembiayaan, selain bila tengah menghadapi kendala seperti tempo hari saat krisis keuangan melanda dunia, CMA CGM meminta penundaan pengiriman kapal barunya, dan yang bisa mengatur demikian cuma Negeri Panda inilah.

Gak main-main ‘loh. P3 sudah menyiapkan kantor barengan di London hingga akhir tahun ini. Alternatif lain, kabarnya sudah dijatuhkan ke Singapura. Tinggal menunggu gong berikutnya, dipastikan P3 langsung operasional.

Wooow banget deh. Siapa diuntungkan siapa dirugikan. Just wait and see ya.

Sumber : Dari sana-sini / Grafis : Wall Street Journal.


Senin, 14 April 2014

JT 140414 : “MSC” Operasikan Asia-Afrika

Pelayaran berbasis kontainer nomor 2 (dua) terbesar di dunia dan salah satu anggota aliansi strategis “P3”, “Mediterranean Shipping Co.” (MSC) meluncurkan servis anyar Asia – Afrika Barat, namanya “Africa Express”.

Africa Express akan mengoperasikan 10 unit kapal berkapasitas 4.000 TEUs. Rotasi pelabuhannya sbb : Nansha – Chiwan – Singapura – Port Louis – Lagos / Tincan – San Pedro – Abijan – Ngqura – Kolombo – Singapura – Nansha.

Kargo transhipment akan di pool di Valencia, Spanyol karena MSC memiliki servis Asia- Eropa dan Med-Afrika. Untuk tujuan Afrika Barat (ekspor-impor) alias hub-port yang ditentukan oleh MSC yakni San Pedro.

Menurut Alphaliner, servis ini menawarkan waktu tempuh jauh lebih baik, semisal Chiwan – Lagos 28 hari ato Singapura – Lagos cuma 23 hari. Untuk southbound akan masuk Port Louis sedangkan northbound mengaktifkan Ngqura.

Sebagai hasil dari pembukaan servis anyar ini, pelabuhan Nansha dan Port Louis akan ditarik dari servis Ipanema yang juga dioperasikan oleh MSC dan kedepannya, “Hamburg-Sud” (H-S) akan menyiapkan kapal juga.

Top !

Sumber : Dari Sana-sini.

Minggu, 13 April 2014

JT 130414 : “Maersk”, “H-L”, “MOL” Terima Kapal Anyar

Pengiriman kapal baru seolah gak bisa dihentikan karena order sudah disepakati 2-3 tahun ke belakang. Yang pernah dilakukan sebagian pelayaran adalah memundurkan waktu pengiriman ato yang paling ekstrim, batal total tapi bayar penalti.

"CMA CGM" dan beberapa pelayaran global lainnya pernah meminta pemunduran waktu pengiriman hingga kondisinya “lumayan aman” tapi yang terparah, "Zim Line" membatalkan kontrak, sekaligus menerima konsekuensi bayar denda. Kondisi perekonomian saat ini ibarat buah simalakama bagi pelayaran.

Membangun kapal untuk antisipasi pertumbuhan ekonomi dunia, ternyata kondisi nyatanya malah melempem. Yang ada, over-capacity alias kelebihan pasok ruang kapal. Gak heran, bila saat beban puncak (peak season) tak maksimal, banting harga menjadi senjata utama.

Di bulan April ini, setidaknya ada 3 (tiga) kapal gede meramaikan industri pelayaran global. “APM-Maersk” mendapatkan kapal ke-7 tipe triple-E : “Maribo Maersk” (18.270 TEUs), rencana beroperasinya di rute Asia-Eropa (AE).

Kapal ini dipesan Maersk Line tahun 2011 lalu ini, kemudian pengirimannya di mulai sejak Juni 2013, meluncurlah seri pertama triple-E yakni “Maersk McKinney Moller” hingga saat ini sudah yang ke-7. Galangan yang dipercaya membangun kapal triple-E yakni “Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering” (DSME), Korsel.


Pelayaran Jerman “Hapag-Lloyd” (H-L) mendapatkan kapal ke-9 dari total pesanan 10 unit x 13.169 TEUs dari galangan kapal “Hyundai Heavy Industries” (HHI), Korea Selatan. Kapal ini diberi nama “Ludwigshafen Express” dan akan masuk rute AE juga Loop 4 milik aliansi G6.

Untuk diketahui, 4 (empat) kapal dipesan langsung sesuai keninginan yakni kapasitas 13.169 TEUS tetapi 6 unit lainnya merupakan konversi dari order kapal 8.750 TEUs (order tahun 2008), menjadi 13.169 TEUs. Maka nantinya H-L memiliki 10 sisterships berkapasitas 13.169 TEUs.

Yang berikutnya, “MOL” baru saja menerima kapal “MOL Contribution” dari galangan kapal “Mitsubishi Nagasaki” Jepang. Kapal ini merupakan kapal ke-2 yang diterima dari total pesanan 2 (dua) unit seri 8.600 TEUs, di tahun 2011 lalu.



Seharusnya kapal ini bisa dikirim November 2013 lalu namun seiring dengan musibah yang melanda saudaranya “MOL Comfort” akhir Juni 2013 dimana status kapal terbelah dua ditengah Samudera Hindia dan akhirnya tenggelam dan MOL Contribution harus di-cek ulang dan diperkuat rangka strukturalnya.

Demikian perkembangan terkini industri pelayaran global. Kapal teruuuus aja mengalir, apa gak dipikirkan bakal terjadi pertempuran hebat ya ? Entahlah. Bisa saja mereka punya jurus yang kita gak tahu.


Sumber : Dari Sana-sini.

Sabtu, 12 April 2014

JT 120414 : “MSC Kyoto” Kandas Di Amrik

Kejadian ini kabarnya terjadi awal April lalu, di minggu pertama koq, tepatnya tanggal 07/04. Begini kisah. Kapal “MSC Kyoto” yang berbendera Yunani, panjang 270 meter dengan bobot 53.540 dwt ini kandas di Mobile Ship Channel, dekat Mobile, Alabama, Amrik.

Kapal kandas akibat kerusakan mesin dan tersangkut diantara buoy 36 dan 38. Di hari yang sama, kapal berhasil diapungkan kembali pada saat air pasang tertinggi dan dibantu dengan 2 (dua) kapal tunda.

Pihak U.S Coast Guard (USCG) sempat mengeluarkan maklumat pembatasan berlayar (Safety Marine Information Broadcast) untuk setiap kapal yang akan memasuki Mobile Ship Channel. Sebab-sebab kandasnya kapal kontainer milik “Mediterranean Shipping Co.” (MSC), masih dalam penyelidikan.

Pada saat kejadian, kapal sedang dalam perjalanan dari Tampa ke Mobile (masih di wilayah Amrik). Tidak ada laporan korban jiwa dan polusi dalam insiden tersebut namun kapal tersebut kandas kurang lebih selama 12 jam. Syukur deh.

Sumber : Dari Sana-sini.

Jumat, 11 April 2014

JT 110414 : Produsen Semen "Holcim-Lafarge" Merger

Lebih baik terlambat daripada tidak tahu sama sekali. Inilah alasan yang suka dipake editor JT alias Jurnal Tr@msport. Bilang aja ribez jadi gak sempet baca ha ha ha.

Perusahaan semen Swiss , Holcim dikabarkan sepakat merger dengan produsen semen Perancis, Lafarge dengan total nilai penjualan tahunan mencapai USD 44 miliar. Bila maujud maka langkah ini akan menciptakan produsen semen terbesar di dunia.

Bisa dipastikan oleh sebagian besar pengamat, langkah merger 2 (dua) perusahaan semen kelas dunia akan mengalami banyak kendala. Pengawas dan regulator yurisdiksi anti-trust siap menghadang perusahaan yang konon, beroperasi di 90 negara ini. Woooow dech.

Kreasi Holcim-Lafarge diperkirakan akan mendominasi pasar semen dunia dan bisa mengambil porsi hingga 50 persen, bahkan untuk ukuran Amrik. Ada yang optimis bisa lolos dari isu monopoli tetapi tak sedikit yang meramal bakal gagal.

Bila dibandingkan secara geografis, Holcim kuat di pasar Amerika Latin sedangkan Lafarge huebat di Afrika sono. Ibarat pelayaran, “P&O Nedlloyd” (PONL) pernah mendominasi di utara-selatan sedangkan Maersk Line di jalur barat-timur. PONL akhirnya diakuisisi oleh Maersk Line.

Kita tunggu perkembangan yang terjadi di industri semen dunia ya, ada sentimen negatif gak he he he.

Sumber : Dari Sana-sini.

Kamis, 10 April 2014

JT 100414 : “Kyowa Shipping” Perkuat Biz Reefer

Ini kesan pertama, saat membaca berita “Kyowa Shipping” menambah unit, sekaligus kualitas kontainer reefer-nya dengan 25 Magnum Plus produksi “Thermo King”. Pabrikan satu ini mampu menghasilkan kemampuan membekukan hingga -40 derajat Celcius.

Kontainer reefer ini didisain untuk mengirim tuna segar dan buah-buahan, yang nota bene merupakan produk sekaligus konsumsi rakyat di kawasan Pasifik selatan. Menurut Direktur Kyowa Shipping, Kazunari Uede, angkutan bertemperatur dingin ini ideal banget bagi perusahaannya.

Dari namanya, ini pasti perusahaan pelayaran Jepang namun segmen pasarnya ada di kepulauan Pasifik, walaupun negaranya kecil-kecil tapi bagi Kyowa, ini pasar potensil yang gak semua orang mau memahaminya.

Sedikit ulasan tentang si pembuat mesin berpendingin nih. Thermo King dan EF International (EFI) Ltd – perusahaan Jepang yang bergerak dibidang pembuatan kontainer – membentuk kemitraan tahun lalu.

Hasilnya – menurut Managing Director (MD) EFI, Harumi (Harry) Nakao – Thermo King sangat memahami bahwa inovasi dan teknologi dapat diarahkan menuju layanan terbaik dan mutu produk yang dapat diandalkan. Gak ada reefre yang memiliki kapasitas hingga -40C.

Wooow, bener nih ? Bisaan euy promosinya Thermo King he he he. Top 'lah.


Sumber : Dari Sana-sini.

Rabu, 09 April 2014

JT 090414 : Dampak Pilot “Lufthansa” Mogok

Akibat kisruh yang tak terselesaikan, pilot maskapai penerbangan “Lufthansa” minggu lalu melakukan aksi mogok selama 3 (tiga) berturut-turut dan diperkirakan akan membawa dampak besar, karena setidaknya 3.800 penerbangan batal / terlambat dan 4.500 ton barang bakal menumpuk !

Maskapai penerbangan Jerman tersebut merasa terpukul dengan adanya kejadian mogok diatas dan dalam waktu secepatnya akan melakukan tindakan darurat untuk memulihkan situasi yang merugikan maskapai berlambang burung tersebut.

Pihak manajemen belum bisa menghitung jumlah kerugian tetapi diperkiragan melewati 2 digit juta euro. Tetapi setidaknya 425.000 penumpang yang akan bepergian mengalami gangguan jadual penerbangan, Padahal normalnya per hari Lufthansa memiliki 1.800 penerbangan ke seluruh penjuru dunia.

Untungnya, untuk rute jangka pendek yang dilayani afiliasi Lufthansa Group, tidak terpengaruh oleh aksi mogok ini. Adapun afiliasi Lufthansa Group yang melayani rute domestik : Eurowings, Lufthansa CityLine dan Air Dolomiti.

Pemicu munculnya mogok nasional di Lufthansa karena adanya isu pensiun dini (pendi). Sebelumnya, perwakilan Lufthansa, Lufthansa Cargo dan Germanwings (rute jarak jauh) meminta perusahaan untuk meningkatkan gaji, ehh yang terjadi malah kebalikannya.

Hmm .... segitu parahnya dampak mogok pilot. Ikut prihatin deh.


Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 08 April 2014

JT 080414 : “MOL”, “NYK” Lirik Angkutan LNG


Hantaman krisis di industri pelayaran, khususnya angkutan berbasis kontainer, sudah meradang sejak 5 (lima) tahun belakangan. Untuk pasar Asia, boleh dibilang 2 (dua) perusahaan pelayaran  Jepang ini menjadi pelopor angkutan gas.

Adalah “MOL” dan “NYK” yang secara bertahap mulai mengurangi porsi kontainer dan lebih melirik angkutan gas alam cair ato yang lebih dikenal dengan nama “liquefied natural gas” (LNG) – demikian sebagaimana dilaporkan oleh “Transport Intelligence” (TI) yang bermarkas di Inggeris.

Beberapa waktu lalu, saat Rusia kekurangan gas impor, sebenarnya hal ini merupakan peluang besar bagi mereka yang jeli namun belum ada yang berminat serius. Logistik LNG baru berkembang di benua Asia ketimbang Eropa.

Kebetulan Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok merupakan konsumen gas terbesar di Asia dan MOL serta NYK sudah menempatkan logistik LNG dalam rencana besar perusahaan di masa datang. Mereka memilih memasuki era baru dunia transportasi, yakni LNG, ketimbang kontainer.

MOL menilai, angkutan LNG sebagai “one in a million business opprtunity” sedangkan NYK diprediksi, dalam 5 (lima) tahun kedepan bakal mengurangi kekuatan kontainernya. NYK ingin meningkatkan “light asset’, jumlah armada kapal tanker LNG ditarget menjadi 100 unit ato tumbuh 33 persen.

Bagi MOL, program yang dicanangkan “Steer for 2020” merupakan bentuk ekspansi armada angkutan LNG, dari 9 persen ke 26 persen (dalam waktu 6 tahun kedepan). Bulk shipping bakal nge-drop dari 43 persen ke 37 persen dan biz kontainer menyisakan 12 persen doank.

Nah, begitulah industri pelayaran saat ini. Jeli-jelilah melihat peluang. Ada kesempatan bagus, kenapa gak dicoba. Bila prospektif, ya investasi ‘lah. Siapa tahu bisa lebih berjaya dibanding masa kini, berkutat di kontainer he he he. Ganti haluan akh ...


Sumber : Dari Sana-sini / Kredit Foto : LL Intelligence.

Senin, 07 April 2014

JT 070414 : Pesawat MAS MH370 Menjadi Misteri

Sampai saat ini, boleh dikatakan demikian karena usia “black box” yang menjadi saksi kunci kecelakaan pesawat Malaysia Airlines (MAS) nomor penerbangan MH370 guna mengungkap percakapan terakhir sang pilot, diperkirakan akan lenyap ato tak berfungsi setelah lewat 1 (satu) bulan.

Bisa jadi hilangnya pesawat produksi Boeing seri 777-222ER ini akan mewariskan misteri terbesar sejarah penerbangan atas ketidak-tahuan umat manusia melacak ciptaannya sendiri, serta biaya pencarian hingga minggu lalu diperkirakan mencapai angka fantastis USD 53 juta ato sekitar Rp 598 milyar.

Biaya pelacakan atas hilangnya sebuah pesawat moderen termahal sebelumnya dipegang oleh “Air France” nomor penerbangan 447 yang jatuh di Samudera Atlantik dan menelan biaya hingga USD 50 juta ato setara dengan Rp 565 milyar.

Perbedaan nyatanya, Air France menghabiskan dana sejumlah itu untuk masa 2 tahunan, sedangkan MAS mengeluarkan USD 53 juta dalam kurun waktu kurang dari sebulan dan jumlah negara yang terlibat dalam pencarian MH370 sekitar 25 negara.

Pesawat MAS MH370 berangkat dari bandara Kuala Lumpur (KL) tgl 08/03/14 dan diperkirakan tiba di Beijing, Tiongkok esok paginya. Namun setelah lewat waktu yang diperkirakan, mulai nampak kepanikan di pihak maskapai penerbangan.

Awal mula dikisahkan pesawat (kemungkinan) jatuh ke laut di Laut Cina Selatan, ada lagi meledak di udara, lantas menyasar ke Uzbekistan ato Tajikistan yang letaknya ratusan mil dari tujuan asal dan terakhir terjerembab di Samudera Hindia. Bukti tak terlacak hingga sekarang, misterius.

Adakah skenarrio rahasia dimana mata-mata sebuah negara mempolitisir pesawat sipil untuk tujuan tertentu ? pasalnya, pihak MAS pernah menyebutkan adanya sejumlah batere lithium di dalam pesawat MH370 dan kabarnya, ukurannya bukan untuk kepentingan umum.

Nah, barang inilah yang tidak diungkap detilnya hngga saat ini, sehingga bisa saja menjadi misteri sepanjang masa kecuali sang pelaku sendiri yang akan membeberkannya kelak, sebagai bekal menulis sebuah biografi yang akan menjadi “best seller” dunia.

Benarkah demikian ? Wallahu’alam. Tidak ada yang tahu. Ikut prihatin dan semoga menemui titik terang dalam waktu dekat. Rujukan sebelumnya, silahkan baca : JT 250314 : MAS MH370 jatuh Di samudera Hindia, JT 220314 : Dua Minggu Misteri MH370, JT 160314 : Teka Teki Hilangnya Pesawat MH370 dan JT 080314 : Pesawat “Malaysia Airlines” Hilang Kontak.

Sekali lagi, ikut prihatin dan bersimpati kepada keluarga yang masih mengharapkan orang-orang tersayang, masih tetap hidup. KEEP THE FAITH !


Sumber : Dari Sana-sini.