Sabtu, 31 Maret 2012

JT 310312 : Kapal Azamara Quest Hanyut


Kapal pesiar ini tergolong gede namun namanya kondisi alam gak kenal kapal gede ato kecil. Kapal milik Azamara Club Cruises yang bernama Azamara Quest dan berpenumpang 1.000 orang ini dikabarkan terhanyut hingga dekat Kalimantan.

Penyebabnya, terjadi insiden kebakaran pada hari Jumat (30/03) dan melukai 5 awak kapal. Setelah dua mesinnya mati, kapal dideteksi mendekati Pulau Sulu dekat Kalimantan hari Sabtu (31/03) namun posisi pastinya masih diselidiki.

Pihak Azamara Club Cruises (ACC) menyatakan bahwa kapal saat ini menggunakan sumber tenaga cadangan dan terapung-apung di kawasan laut yang tenang di dekat Kalimantan, Indonesia. Kapal tersebut membawa 590 penumpang dan 411 awak kapal. Sebagian besar penumpang adalah orang Amerika dan Eropa.

Insiden kebakaran terjadi sehari setelah kapal meninggalkan Manila menuju Sandakan, Malaysia. Kapal itu sendiri dalam perjalanan pesiar 17 hari, yang berawal dari Hong Kong, Senin (26/3/2012), dan berencana berlabuh di beberapa kota di Filipina, Malaysia, dan Indonesia, sebelum dijadwalkan berlabuh di Singapura, 12 April. Di Indonesia, kapal pesiar itu direncanakan mampir di Balikpapan, Palopo, Benoa, Semarang, dan Pulau Komodo.

Semoga bisa segera diperbaiki dan berlayar kembali seperti sedia kala.

Sumber : AFP/AP/Kompas, 31.03.12.

Jumat, 30 Maret 2012

JT 300312 : Terminal Diminta Siap Hadapi Kapal 20.000 TEUs

Jangan heran bila himbauan ini muncul dan dialamatkan kepada para penyediadan operator terminal (kontainer) diseluruh dunia. Pasalnya, hingga kini tidak semua pelabuhan internasional bisa mengakomodir kapal gede (ka-ge),

Managing Director (MD) APM Terminals Crane & Engineering Services, Halfdan Ross, mengatakan bahwa pelabuhan laut internasional harus bisa mengantisipasi kapal 22.000 TEUs, yang saat ini masih dalam kajian (feasibility studies).

Saai ini saja, pegoperasian kapal gede (ka-ge) atau ultra large vessel (ULV) sudah membikin repot pelabuhan besar dunia. Hanya segelintir saja yang bersiap menyongsong ULV karena sebentar lagi, kapal 18.000 TEUS pun bakal maujud.

Ross menyampaikan himbauannya dalam "TOC Container Supply Chain Asia Conference" di Hong Kong. Saatnya, sekarang ini mempersiapkan diri terminal dan infra-struktur pendukung agar diwaktunya, tidak terjadi kekacauan.

Untuk major hub-ports atau pelabuhan laut berskala internasional, studi kelayakan kapal kontainer berkapasitas 22.000 TEUs segera tuntas, artinya persiapan menuju realisasi tinggal menunggu waktu. 

Hingga Februari 2012 lalu, ada 121 unit kapal kontainer diatas 10.000 TEUs dioperasikan, dan mulai tahun depan 20 kapal kontainer 18.000 TEUs milik Maersk Line bisa dikirimkan dan bisa dibayangkan bila masuk rute Asia - Eropa (AE) ???

Pelabuhan harus memikirkan segala hal, terkait jumlah kontainer yang akan dimuat dan bongkar, berat, dimensi crane yang akan dipakai serta sejumlah fasilitas pendukung. Pokoknya, terminal tahu apa yang harus diperbuat.

Ross benar dan INDONESIA pun harus memikirkan ide ini agar suatu hari bisa menjadi pemain di industri ini. Bener gak ?

Sumber : HKSG (Maaaaf banget, JT 290312 ngga terbit, lagi ribezzz).

Rabu, 28 Maret 2012

JT 280312 : Gejolak Buruh Pelabuhan Auckland Mereda


Untuk sementara, proses rekruitmen sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan oleh vendor luar atau outsource dihentikan dulu, sambil menunggu pembicaraan para-pihak dilaksanakan dalam waktu dekat.

Dimana tuh ? Ini terkait kisruh pihak pelabuhan Auckland (Selandia Baru) yang memecat 300 buruh tempo hari dan pihak pelabuhan menunjuk 2 (dua) perusahaan independen untuk melakukan penggantian karyawan.

Port of Auckland (PoA) akhirnya dipanggil dan didengar pendapatnya di pengadilan. Padahal minggu lalu, sudah ada 57 karyawan yang direkrut (pekerja kontrak) dan akan tetap dikaryakan hingga keputusan pasti diperoleh.

Presiden Maritime Union of New Zealand (MUNZ), Gary Parsloe, memerintahkan kepada seluruh anggotanya untuk segera kembali bekerja atas dasar kesepakatan yang telah disetujui – demikian tulis media cetak setempat New Zealand Herald.

International Transport Federation (ITF) yang bermarkas di London dan mewakili kepentingan buruh di PBB, mengutuk tindakan PoA sebagai “"unbelievable, unlawful and practically suicidal" saat para buruh dilarang masuk area pelabuhan.

Kini, atas dasar pertimbangan pihak pengadilan, dilakukan gencatan senjata hingga semuanya jelas dan bisa diselesaikan dengan baik. Bagaimana caranay ? Ya kita lihat saja akhirnya. Setidaknya setelah tanggal 06/04. Apa ya hasilnya ?

Rujukan sebelumnya, silahkan simak JT 190312 : Aksi Buruh Pelabuhan Auckland Dapat Simpati dan JT 090312 : Kisruh Di Pelabuhan Selandia Baru. Tumben khan, Negeri Kiwi yang biasa adem-ayem tiba-tiba ribez begini hik hik hik.

Sumber : Dari Sana-sini.

Selasa, 27 Maret 2012

JT 270312 : YML Undur Kiriman Kapal Baru


Sebagai dampak kelebihan pasok ruang (overcapacity) di industri pelayaran dewasa ini. Pihak Yang Ming Marine Transport (dikenal sebagai Yang Ming Line / YML) memutuskan untuk memundurkan jadual pengiriman kapal anyar.
 
Dari galangan pelat merah Taiwan, CSBC Corp., YML memesan 5 x 4.500 TEUs yang rencananya bakal diserah-terimakan tahun ini namun YML minta mundur antara 10-16 bulan. Kapal ini dipesan tahun 2008 lalu, total kontraknya USD 375 juta.

Pasar kontainer global sejak awal tahun 2012 memang kurang menggairahkan sehingga menyurutkan beberapa pemain global untuk menghitung ulang jadual pengiriman. Pesanan YML di CSBC, yakni : 7 x 4.500 TEUs, 5 x 8.200 TEUs dan 1 x 6.589 TEUs.

Perkara kapal keburu jadi atau bisa ditukar dengan yang lain, waaah itu urusan CSBC deh. Kita cuma mau berbagi ini yang faktual aja. Semoga bermanfaat.

Sumber : Dari Sana-sini.

Senin, 26 Maret 2012

JT 260312 : Kondisi Terkini Kapal Bareli 3.100 TEUs

Tim penyelamat yang ditugaskan ke kapal kontainer Bareli (3.100 TEUs) menyebutkan bahwa kapal masih nongkrong diatas karang, sejak 15/03 lalu di propinsi Fujian, RRCina. Ngga usah khawatir dulu mo tenggelam, belon ada tanda-tanda tuh.


Keterangan resmi dari pemilik kapal maupun operator kapal, belum jelas mau diumukan sebagai General Average atau Total Loss (biasa Bro'), istilah asuransi. Moda apapun bila sudah bersinggungan dengan yang namanya musibah, larinya ke asuransi.


Kapal Bareli dibuat tahun 2004 dan dimiliki Antarctica Shipping Pte Ltd Singapore dan dikelola oleh Klaveness Ship Management AS. Krunya berasal dari Rumania, Filipina dan Afrika Selatan serta asuransinya ditangani Gard.


Penjelasan dari Klaveness, 220 ton bahan bakar sudah dipindahkan dan 240 ton lainnya sedang diangkat dari tangki yang lain, dari total 1.100 ton minyak yang ada diatas kapal. Target yang ngga kalah penting, mindahin kontainer 40 unit setiap harinya.

Utamanya sih, mindahin kontainer berbahaya (dangerous goods) daintara 1.900 kontainer yang ada diatas kapal. Mudah-mudahan kondisi cuaca baik terus, sehingga proses evakuasi dapat berjalan lancar - demikian harapan semua pihak.

Untungnya, semua pihak pro-aktif bahu membahu menyelamatkan kapal beserta isinya agar tidak menjadi runyam, seperti kasus tenggelamnya kapal kontainer Rena di Selandia Baru. Terlebih karena kondisi alam yang tidak memungkinkan.

Rujukan sebelumnya, baca JT 230312 : Bareli & CMA CGM Oran Dalam Masalah dan refrensi terkait isu kapal kontainer Rena, baca JT 250312 : Tim Penyelamat Rena Diuji Cuaca Buruk.

Take care.

Sumber : HKSG / Foto : SWL-China.com

Minggu, 25 Maret 2012

JT 250312 : Tim Penyelamat Rena Di Uji Cuaca Buruk


Sehebat apapun tim penyelamat didatangkan bila berhadapan dengan kondisi alam sebenarnya, pasti berpikir 2x. Hal ini dialami tim lengkap Svitzer yang disewa MSC untuk menangani kapal kontainer Rena yang kandas dan akhirnya tenggelam di Selandia Baru.

Hingga saat ini operasi penyelamatan masih terus berlangsung namun gangguan cuaca buruk, sejak awal sudah menghadang tim penyelamat. Hempasan ombak setinggi 2-3 meter di sekitar Astrolabe Reef menyulitkan tim masuk bagian palka.

Jumlah sisa minyak di kapal yang tenggelam diperkirakan sekitar 10 ton namun posisinya berada dibawah palka yang terendam air. Saat ini, kontainer yang ada di darat berjumlah 649 unit, 575 kontainer hasil pemindahan dari kapal Rena sedangkan sisanya 74 kontainer, merupakan kontainer yang terapung ataupun yang terdampar dipantai.

Proses pemindahan kontainer diserahkan kepada tim penyelamat Svitzer sedangkan tim evakuasi dan pencari kontainer yang kecemplung ditangani oleh Braemer Howells. Bagi-bagi kapling dan rejekilah.

Guna menanggulangi tumpahan minyak pun, sudah ditunjuk tim khusus yakni A Shoreline Clean-up Assessment Technique (SCAT) guna menyusur area-area sekitar lokasi kejadian serta membuat tindakan segera penanggulangan.

Wilayah yang sedang dan akan dijelajahi yaitu seputar pantai Mount Mauinganui ke Omanu dan Maketu serta Little Waihi. Investigasi ketat diperlukan guna meminimalisir dampak lingkungan dan ini sudah dipersiapkan dengan baik.

Informasi terkait, cek JT 140212 : Prihatin Kondisi Kontainer Ex Kapal Rena, JT 210112 : Pertama Kali, Penyelam Masuk Pecahan Rena, JT 120112 : Drama Kapal Rena Di Selandia Baru, JT 110112 : Buritan Kapal Rena Rusak, JT 030112 : Kapal Rena Akhirnya Terbelah Dua, JT 191211 : Regu Penyelamat Rena Diganggu Badai, JT 141211 : Cuaca Buruk Hambat Evakuasi Rena dan JT 051211 : Biaya Penyelematan Rena > MSC Napoli.

Selanjutnya di JT 241111 : Evakuasi Rena Terkendala Cuaca Buruk, JT 231111 : Cafer Dede dan Rena Lakukan Evakuasi Kontainer, JT 071111 : Drama Rena – Kontainer Siap Dievakuasi,  JT 031111 : MSC Dibayangi Klaim Rena dan JT 281011 : Update - Minyak Rena Mulai Dipompa.

Info sebelumnya, JT 191011 : MNZ – Kapal Rena Ngga Pecah Koq, JT 171011 : Minyak Rena Dekati Pantai NZ, JT 151011 : Costamare Minta Maaf Atas Insiden Rena, JT 121011 : Akhirnya, Master Kapal Rena Ditahan, JT 111011 : MNZ Minimalisir Dampak Rena dan JT 091011 : Kapal Kontainer Rena Kandas di NZ.

Sumber : SN – TR (edisi JT 240312 ngga terbit, kecapean begadang beresin tugas !).

Jumat, 23 Maret 2012

JT 230312 : Bareli & CMA CGM Oran Dalam Masalah


Belum lagi beres, kapal kontainer kandas yang mengalami nasib na’as sehingga akhirnya terbelah dua di Selandia Baru. Kapal dimaksud yakni Rena yang dioperasikan oleh Mediterranean Shipping Co. (MSC). 


Musibah serupa muncul diperairan RRCina, saat kapal kontainer Bareli kandas di dekat Fuzhou Jiangyin Port. Kejadian tersebut, terjadi tanggal 15/03 dan untungnya ke-21 kru berhasil diselamatkan dalam kondisi sehat.

Pemerintah RRCina langsung menurunkan tim investigasi dan juga operasi bantuan ke TKP. Keesokan harinya, wakil gubernur Fujian, Wang Meng langsung mengadakan rapat koordinasi serta memerintahkan semua jajaran terkait terlibat langsung operasi penyelamatan.

Yang dikhawatirkan, selain adanya korban jiwa, juga ancaman serius lain yakni pencemaran lingkungan. Makanya, pemerintah setempat dengan dukungan pemerintah pusat langsung beraksi. Kabarnya, kecelakaan ini cukup serius.


Kapal Bareli (panjang 220 meter, bobot 41.792 dwt) mengalami kerusahaan parah di bagian lambung kapal dan nyaris terbelah dua. Bareli dikabarkan membawa 1.913 kontainer dan menurut pihak pelayaran, ngga ada muatan barang berbahaya.

Sebelumnya, sebuah kapal kontainer CMA CGM Oran juga bermasalah didekat Ras al Hamra, Algeria. Oran sempat mengirim permintaan tolong ke otoritas terkait. Kapal kemudian berhasil dibawa ke Annaba. Tidak ada korban luka dan polusi dalam insiden tersebut.

Sumber : Dari Sana-sini.